16.Awal Dari Segala Rasa Sakit

20 13 0
                                    

~Jika kamu tinggalkan karena ada yang baru, maka untuk kali ini aku tidak, karena kali ini berbeda dengan sebelum nya~

--------------------------

15.AWAL DARI SEGALA RASA SAKIT

Hari Kamis pagi, hari yang sangat ditunggu tunggu para siswa untuk menenangkan otak nya sejenak, karena hari ini adalah hari terakhir penilaian.

Hanya empat hari test karena di satu hari terdapat tiga mapel yang di uji dalam sesi penilaian, dan hari ini adalah sisa nya yaitu IPA dan PJOK untuk kelas 7 dan 8, IPA dan tata boga untuk kelas 9 karena kurikulum mereka berbeda.

Dean sudah duduk tenang di kelas nya sambil menatap soal dan jawaban nya. Mapel kesayangan Dean jadi dia sudah menyelesaikan nya dalam waktu tiga puluh menit, hanya tiga puluh menit dia mengisi 25 soal, 20 pilihan ganda, 5 nya isian.

Bagi anak lain 5 essay itu butuh waktu 1jam lebih, karena materinya adalah fisika, tapi beda untuk sang penggila IPA seperti Dean ini, nama nya juga anak pinter, pastinya beda

Dean pun melirik ke soal milik Inla, dia tersenyum sekilas karena materinya adalah biologi tentang perkembangbiakan. Dean sangat lincah jika harus mengerjakannya karena di bimbel nya dia sudah sering mendapatkan materi ini.

"Udah jadi" tanya Inla.

"Udah kak" jawab Dean santai.

"Hebat banget, lo materi nya fisika kan"

"Iya kenapa"

"Ngitung kan"

"Iya lah, nih lihat" Dean pun memperlihatkan lembar jawaban nya.

"Sumpah gue pusing lihat nya, males kalo bahas rumus gue" balas Inla saat melihat jawaban Dean.

"Kenapa, gampang aku udah biasa sama mapel ini, favorit malah" jawab Dean.

"Tapi bingung, gue ngak suka ngitung"

Dean pun terkekeh, karena Inla kalah cerdas dengan nya.

"Ya kan namanya juga belajar" Celetuk Dean.

Tiba tiba bu Dian datang, dan memberi kan sedikit info.

"Permisi sebentar semua nya" ujar bu Dian membuat para siswa menghantikan aktifitasnya.

"Saya ada sedikit info untuk kalian, nanti jam dua sore kalian kumpul di gedung pertemuan ya, sekolah kita di undang untuk menghadiri acara pameran budaya" ujar bu Dian.

"Bu pakaian nya apa" tanya salah satu siswa kelas 9.

"Seragam identitas hari ini aja ya, karena kalo olahraga kasihan adik kelas kalian belum dapat, jadi pake nya seragam identitas hari ini ya, jadi nanti sepulang sekolah langsung di jemur, dan khusus untuk anak laki laki datang karena nanti di absen" Jelas nya.

"IYA BU.. "

"Baik saya permisi dulu" Bu Dian pun keluar.

Dean pun tersenyum, dia senang sekali saat mendengar kabar ini.

"Kenapa Yan" tanya Inla saat melihat Dean tersenyum.

"Ngak, cuma seneng aja" Jawab nya.

Riana pun menghadap ke belakang "cie bisa ketemu"

"Apa sih gak jelas deh lo" sahut Dean.

"Cie cie Alva, sekalian apel" celoteh Riana. Inla tak sengaja mendengar nya.

"Apa sih, tuh kak Reza"

"Dih jijik" Riana pun kembali menghadap ke depan, membuat Dean tertawa.

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang