64.Mengungkapkan Kebenaran

12 5 2
                                    

64.MENGUNGKAPKAN KEBENARAN

Hari senin, tepat nya tanggal dua Januari. Dean tengah bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Ia mulai mengemasi barang barang yang akan ia berikan ke teman nya, tak lupa ia melepas kan kapas di kepala nya dan mengganti nya dengan plaster.

Setelah selesai ia pun turun untuk mengikuti sarapan pagi bersama keluarga nya.

"Pagi ma, pa, Ares" Sapa Dean.

"Pagi kak"

"Pagi sayang" Jawab kedua orang tua nya.

"Kamu yakin mau berangkat" Tanya Amara.

"Iya yakin ma, lagian hari ini juga bebas kok, cuma nengok kelas doang"

"Lah, kalo gitu bolos aja" Celetuk Ares.

"Bolos bolos, lo cowok iya, gue cewek"

"Tapi ada kok kakak kelas cewek bolos"

"Siapa"

"Waktu itu aku lihat pukul sembilan pagi dah pulang"

Dean hanya menggeleng, "ya ampun, Dean kamu jangan ikut ikutan loh" Timpal Amara.

"Iya ma, tenang aja, Dean ngak bakal kok bolos apa lagi pulang tanpa izin"

Royan dan Amara tersenyum, mereka pun menikmati sarapan pagi mereka dengan senang.

Kini Dean sudah sampai di sekolah, cuaca kali ini tengah hujan menjadikan halaman sekolah agak becek.

"Pagi guys" Sapa Dean.

"Pagi" Jawab Krisma.

Di sana sudah ada Krisma, Nila, dan Anela. Dean duduk di tempat nya dan membuka ponsel.

Tak beberapa lama, Silfa dan Alnita datang, bersama'an dengan Ristha dan Fita.

"Pagi Dean" Sapa Fita.

"Hmm, pagi"

Alnita duduk di hadapan Dean, "apa kabar kamu"

"Alhamdulillah baik"

"Syukur lah, gimana rasa nya, cerita'in dong"

"Ngak gimana gimana, ouh ya nih buat kamu, buka di rumah, semoga suka" Dean pun memberikan sebuah bingkisan kepada Alnita.

"Eh makasih banyak, baik deh"

"Lah gue ngak" Timpal Silfa.

"Ngak, gue ngak beli apa apa, dah cuma itu doang" Jawab Dean agak kesal, sadar diri lah Sil, lu kan bukan temen baik nya Dean

Fita beranjak dan berjalan ke meja Dean, "Yan"

"Hmm, pa'an"

"Mana"

"Apa nya"

"Pjtttt-" Dean langsung bangkit dan menutup mulut Fita.

"Hust, diem jangan biar kan orang lain tau" Bisik Dean.

"Emmmm, eeem, eemmm" Dean pun langsung menyingkirkan tangan nya dari mulut Fita.

"Hayo tuh berdua kenapa, P P apa" Sela Krisma.

"Ngak, dia minta pajak akhir tahun" Jawab Dean.

"Helah"

"Hehehe maap Yan, lagian lu ngak bilang kemaren" Bisik Fita.

"Gue cuma ngak mau aja, siswa lain tau, karena ada satu siswa yang juga suka sama kak Alva"

"Siapa"

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang