41.CONGRATULATIONS DEAN
"Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita"
-Alva Arrayan-
***
Hari ini adalah hari dimana terakhir kali nya Dean satu kelas dengan sahabat sahabat nya, karena setelah mereka naik itu arti nya mereka akan mencar di berbagai kelas lain nya.
Dean duduk di sebelah Amara yang sadari tadi ngobrol dengan ibunya Salma, maklum emak emak kan suka gitu
Sedari tadi Dean sudah takut akan hasil nilai ujian kenaikan nya kemaren, karena ia cukup drop untuk belajar panjang dan memahami materi nya.
Tak lama kemudian bu Erni, wali kelas Dean pun datang membawa buku hasil nilai ujian kemaren.
"Selamat siang semua nya" Sapa bu Erni.
"SIANG... "
"Pada kesempatan kali ini saya dan orang tua atau wali bisa berkumpul di sini untuk menerima hasil putra dan putri bapak ibu selama satu tahun disini, mudah mudahan bisa jadi yang terbaik" Jelas bu Erni ramah.
Tak berlama lama bu Erni langsung mulai ke acara intinya yaitu pemberitahuan tentang pewaris generasi bertahan untuk angkatan kali ini.
"Di sayang kan karena di kelas ini susah untuk mencari siapa yang menduduki sebagai generasi smart, jadi saya sebagai guru terus memantau aktivitas nya dan juga kelakuan nya"
"Tahun ini yang bisa bertahan sampai Kelas delapan cuma ada tiga siswa" Mendengar kabar dari bu Erni, Dean langsung bingung.
"Loh kalo tiga berarti bisa bisa posisi nya juga beda dong, duh aku termasuk ngak ya" Batin Dean Resah.
"Saya bacakan mulai dari nilai tertinggi sekaligus peringkat awal di generasi smart" Dean mulai merasa gemetar, dia takut mengecewakan Amara dan Michel saat dulu ia berjanji akan terus mempertahankan nya.
"Dia adalah...Riana Dinamika" Seru bu Erni.
Dean tersenyum, dia sudah menduga dari awal ujian bahwa dia lah yang akan meraih posisi pertama di smart generasi di kelas nya.
"Selamat ya Riana" Ujar Dean ke Riana saat ia dan sang ibu berdiri.
"Thank you, lo harus ikut juga loh" Ujar Riana lalu berjalan kedepan.
"Untuk ranking dua, ini sangat disayang karena belum bisa mencakupi kriteria ke daftar generasi, hanya saja nilai nya untuk kali ini bisa memuaskan, dia adalah...Meraya Syifa Arumi" Ucap bu Erni mengagetkan semua nya.
Dean pun kaget, dia sedikit tidak percaya dengan ini, tapi saat ia pikir pikir dia cukup aktif dan pintar di kelas, dia pun pernah memenangkan perlombaan bela diri waktu itu.
"Selamat Ar" Ujar Dean dan Fita bersama'an.
Arumi pun tersenyum dan berjalan kedepan.
Semakin kesini Dean semakin takut, ini adalah kesempatan terakhir nya untuk membuktikan kecerdasan nya selama ini, karena peringkat pertama dan dua sudah di raih oleh teman nya.
"Aduh gue rangking berapa, satu, dua udah di raih sama Riana dan Arumi lha gue berapa, apa jangan jangan gue ngak bisa masuk generasi smart ya" Ucap Dean dalam hati khawatir.
"Untuk peringkat tiga ini siswa tersebut meraih gelar generasi urutan kedua, dari tata kelakuan dan cara dia menghormati guru, dia selalu berusaha menjaga segala kelakuan nya membuat saya dan dewan guru lain nya menyatakan bahwa dia termasuk ke dalam daftar sepuluh siswa pewaris" Jelas bu Erni.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA [REVISI]
Подростковая литератураSejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu -Qhillastika Ardean Marisha- Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita -Alva Arrayan- ...