69.CURIGA
"Dewasa bukan di lihat dari umur nya, tapi dari cara dia berpikir dan mencari sebuah jalan keluar dari suatu masalah"
-Alva Arrayan-
***
Pagi hari, Dean berjalan ke kelas nya dengan suasana hati yang cukup sedih.
Sesampainya di kelas ia langsung duduk dan membuka buku nya. Ia masih terus terbayang bayang omongan Alva semalam. Ia kembali meneteskan air matanya.
Ia merasa tidak ingin jauh dari Alva saat ini, ia masih harus membutuhkan perlindungan nya. Ia juga masih cukup takut jika sewaktu waktu ada seseorang bertindak dan Alva tidak ada di samping nya kala itu.
Satu minggu waktu yang relatif singkat juga relatif panjang. Alva akan mengikuti praktek pertama di luar kota selama seminggu.
Bahkan dia di sana pun akan terbilang cukup sibuk jika harus memberi kabar Dean. Jadi mereka berdua harus benar benar puasa untuk tidak koneksi.
Dean coba menenangkan hati nya, ia mulai mengambil positif dari hal ini.
"Oke, kalo aku terus terusan kaya gini sama kak Alva yang ada dia bakal ngak fokus, dia bakal gagal buat latihan"
***
Pulang sekolah Dean duduk di halte menunggu seseorang untuk mengantarnya pulang.
Tiba tiba ada seseorang yang memperhatikan Dean dari kejauhan.
"Mereka ngeliatin gue" Gumam Dean.
Tak beberapa lama Michel pun datang, "naik"
"Hmm, kak"
"Napa"
"Ada yang ngeliatin gue"
"Mana"
"Tuh" Dean pun menunjukkan dengan jari telunjuk nya.
Michel melihat ke arah mereka, "hmm, siswa Slaraska sih"
"Hah"
"Iya, liat aja itu celana olahraga Slaraska"
"Jalan aja"
"Oke"
Michel pun menjalankan motornya. Dean masih terus berpikir siapa seseorang tadi.
Sesampainya di rumah Dean langsung masuk ke dalam kamar nya, ia merasa kelelahan hari ini.
Ia pun menidurkan tubuhnya di atas kasur. Lalu ia membuka ponselnya.
"Kak Alva"
Ia pun menelfon Alva kembali karena ada beberapa panggilan tak terjawab.
"Hallo kak, ada apa"
[Ngak, cuma mau bilang hati hati]
"Maksudnya"
[Perasaan aku ngak enak dari istirahat pertama]
"Iya, tadi aku lihat siswa Slaraska di Seni Muda"
[Asal ngak bertindak ngak apa apa]
"Ouh oke"
Dean pun mematikan panggilan nya, ia tersenyum sekilas.
"Emang nya aku mau kemana, aku ngak kemana mana kan hari ini, ngak keluar otomatis aman kan" Sela Dean.
***
Pukul lima sore, Dean duduk di teras rumah nya. Ia tengah mendengarkan musik dari ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA [REVISI]
Fiksyen RemajaSejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu -Qhillastika Ardean Marisha- Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita -Alva Arrayan- ...