-kata-kata terakhir-

2.4K 317 45
                                    

CRASS!
Hidan menusuk dadanya, lebih tepatnya jantung. Shikamaru yang berlari tak dapat menggapainya, dia melihat langsung Kematian gurunya di depan matanya sendiri.

"ASUMAAAA!!!!" Teriak Shikamaru saat tubuh Asuma terjatuh dengan darah yang mengalir dari luka yang dibuat Hidan.

"Si...alan!"

"Bajingan sialan!!!!" Teriak Shikamaru berniat menyerang namun malah terjatuh karna tersandung.

"Aku selesai" Hidan mengeluarkan besi dan senjatanya lalu warna tubuhnya perlahan kembali.

"Aku akan membereskan mereka sebentar lagi" Kakuzu yang masih mencekik leher Kotetsu dan Izumo dengan keras.

Shikamaru juga nampak mencapai batasnya, kakinya sudah tak bisa lagi untuk berlari, tubuhnya seakan remuk dan tam bisa bangun lagi.

Miki menaikkan pedangnya lalu Menebaskannya ke depan, sebuah tebasan yang dahsyat membuat kedua tangan Kakuzu putus dan cengkraman nya terlepas dari leher kotetsu dan Izumo.

'hah....hah.....aku benar-benar mencapai batas ku' Miki terduduk dengan keringat yang membanjiri, lukanya saja belum pulih sekarang dia mengeluarkan tebasan jarak jauh yang memakan banyak Cakra.

Namun hal mengagetkan terjadi, tangan Kakuzu yang jelas-jelas terpotong tiba-tiba tersambung oleh benang hitam dan kembali menyatu.

'cih, kemampuan mereka melebihi nalar manusia' Miki mengepalkan tangan, kemampuan yang satunya adalah abadi dan tidak bisa mati juga memiliki sebuah jutsu yang berbahaya dan yang satunya bisa menyambungkan apapun dengan benang dari dalam tubuhnya.

Saat itu juga sebuah gagak-gagak berdatangan dengan banyak dan menghalangi penglihatan musuh, itu adalah tim Ino yang menyusul Miki setelah memeriksa tujuan.

Choji membawa tubuh Asuma menjauh sedangkan Aoba mengalihkan perhatian dan Ino menolong Shikamaru untuk menjauh, lebih tepatnya naik ke atas atap sedangkan Miki menyusul naik.

"Asuma-sensei!!" Teriak Choji dan Shikamaru menghampiri lalu memeriksa detak jantungnya.

"Menyingkirkan Shikamaru!" Miki berlari lalu mengeluarkan jutsu medisnya, meski sekarang cakranya tersisa sedikit.

"Aku hanya bisa mengobati sebentar, sebaiknya kita membawanya kembali ke Konoha!" Ucap Miki dibanjiri keringat dingin.

"Tidak akan kubiarkan hadiah ku pergi!" Kakuzu naik dan mencoba menyerang kami, Aoba lalu menyerang Kakuzu dan Miki masih fokus dengan pengobatannya.

'aku bisa mengobatinya mungkin.....tapi cakraku......Ah! Sial!'

Namun tiba-tiba mereka nampak berbicara dengan seseorang dan akhirnya memilih mundur.

"Kami akan kembali jadi sebaiknya kalian tetap disini" ucap Kakuzu sebelum menghilang.

"UHUKK!" Asuma memuntahkan darah.

"SENSEI!!!"

"Asuma-sensei!" Teriak Ino, Choji dan Shikamaru khawatir namun tidak ada cara lain selain menyerahkannya pada Miki mau bagaimanapun Miki adalah ninja medis terbaik tapi sekarang dia berada di keadaan yang kritis, cakra yang tersisa tidak cukup.

"Miki, Ino, Choji bawa Asuma kembali secepatnya ke Konoha!" Ucap Shikamaru

"Sudah kami bilang tetaplah berada disini lagipula dia tetap akan mati, Sampai jumpa para tikus bodoh!" ucap Hidan dan akhirnya ikut menghilang

"Baiklah Miki ayo kita bawa Asuma-sensei kembali!"_Choji

"Aku akan membantumu dengan jutsu medisku meski hanya sedikit" ucap Ino

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang