"Sialan! Pain!!!" Aku berlari maju ke sana, keputusan yang sembrono itu mungkin akan kusesali ataupun mungkin juga tidak.
Mengambil pedang secara acak dan menyerangnya, bisakah aku menang?
"Beraninya kau mengacaukan desaku! Hanya karna kegoisanmu semata! Sialan!!" Teriakku, dia perlahan turun dan menghampiriku
"Kau yang hidup di desa yang damai tidak akan merasakan kesengsaraan yang kurasakan" ucapnya membuatku emosi
"Aku tidak merasakan kesengsaraan? Aku yang awalnya hanyalah Manusia biasa tiba-tiba terlempar ke sini, mendapatkan sebuah kekuatan yang juga merupakan kutukan! Aku juga tersiksa! Tapi aku mencoba menjalani hidup dengan bahagia! Mau bagaimanapun aku beruntung masih memiliki hidup kedua!" Teriakku meski hanya di dengar olehnya, yah dia pasti bingung apa maksud perkataanku.
"Dan kau! Yang menghancurkan rumahku! Sumber dari kesengsaraan banyak orang tidak akan kubiarkan begitu saja" aku mengangkat pedangku dan Mencoba melawannya.
Saat sedang bertarung, sisa Pain tiba-tiba ikut dan mengepung ku dari berbagai arah
"Miki-chan!" Teriak Hinata namun ditahan oleh ayahnya
"Sekarang kau mau keroyokan...? Nagato" saat aku mengatakan namanya dia langsung kaget dan mengerut kan kening
"Bagaimana kau bisa tau..."
"Tentu saja, kau lihat mata ini? Mata yang bisa melihat jauh di masa depan..." Aku tersenyum dan dia semakin mengerutkan alisnya
"Kau berbahaya, akan kututup mulutmu disini" ucapnya lalu mulai menyerang dengan keroyokan, tentu saja tak semudah itu untuk ku mati
Aku balas menyerang namun seperti informasi yang aku dapatkan bahwa mata mereka saling menyambung, dan lagi aku hanya bisa melihat masa depan sampai dimana Naruto datang, hanya itu yang kutau.
'selain itu aku juga mengetahui nama Asli mereka dan benar saja, yang asli tidak ada diantara mereka tapi sedang menggerakkan mereka dari kejauhan'
Aku mulai Bertarung, perempuan itu menggunakan kuchiyose dan yang lainnya ikut menyerang
'sialan! Kalau dilihat dari situasi ini, kesempatan untuk ku selamat adalah 1%'
"Setidaknya!!! Setidaknya kalau aku mati, aku harus membawa satu diantara kalian!!" Aku menargetkan wanita yang menggunakan Kuchiyose itu.
"Satu!" Ucapku menyeringai, tak pernah kuduga bahwa aku bisa membunuh salah satu diantara mereka.
Dan aku berhasil membelah tubuhnya menjadi Dua dan tentu saja dia sudah tidak bisa bergerak lagi, aku melanjutkan ke target berikutnya namun tidak mudah untuk membunuhnya, dia memiliki kekuatan aneh, aku melempar pedangku dan membuat celah.
"Kau melempar pedangmu...bodoh sekali"
"Apa kau pikir aku hanya pengguna pedang?" Sebelum sempat menghindar aku sudah memukulnya dengan keras dan tubuhnya perlahan Terbakar, dia mencoba memadamkan apinya tapi tidak bisa.
"Heh! Apiku akan membakar mu sampai menjadi abu! Meski kau membunuhku api itu tidak akan berhenti!" Ucapku tersenyum dengan darah di wajahku, banyak sekali luka di tubuhku darah tak hentinya keluar, jika aku bukan ninja medis mungkin dari tadi aku sudah mati karna luka serius.
"Ini seperti api milik Itachi, Amaterashu" gumamnya, yah kurasa memang mirip tapi apiku berwarna biru sedangkan dia berwarna hitam.
Nafasku tidak beraturan, aku bercucuran keringat dan kelelahan, sebuah tarikan membuat tubuhku dengan mudah Ditarik ke sana, jadi ini kekuatan Pain.
'setidaknya aku bisa membunuh Dua orang diantara mereka, aku tidak ingin mati tapi siapa yang akan menolongku?'
'Naruto, maaf tak bisa memenuhi janjiku untuk bertemu,jangan kemari karna kau yang mereka incar.....Dan Sasuke...aku belum sempat memarahimu dan memukulmu karna melanggar janji kita'
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1
Adventure-End- Miki yang sudah beranjak dewasa Kini mulai Mengasah kemampuannya, Hingga menjadi seorang Kunoichi yang kuat, bersama Tim Kakashi dalam mengembalikan Anggota Tim mereka yaitu Sasuke yang sudah lama pergi. Namun Perang Dunia Shinobi segera terja...