"memang Senyum bisa mengatasi keadaan Sulit tapi jika itu senyum palsu maka akan menambah masalah mu saja, seperti Naruto dan Sakura yang jengkel karna sikapmu"
"Lagipula senyuman akan nampak indah bila itu adalah Senyuman Tulus" ucapku dia nampak heran
"Oh begitulah? Aku akan mencobanya" ucap Sai
"Oh ngomong ngomong nama gambarmu apa?" Tanyaku dia hanya diam hingga saat dia menjawab
"Tidak tahu" jawabnya
"Apa maksudmu? Bukankah gambar selalu memiliki nama? Aku tau kau sudah memikirkannya cuman malu memberitahunya, katakan Saja aku tidak akan tertawa kok" Ucapku dia menatapku sesaat hingga akhirnya kembali menatap Gambarnya
"Aku tidak memiliki nama" ucapnya tersenyum tapi menghadap ke lukisannya
"Sudah puluhan ribu gambar yang kulukis tapi tidak ada satupun yang kuberi nama, begitupun dengan lukisan ini" ucap Sai lalu kembali melukis
"Tapi orang biasanya memberikan nama pada lukisannya bukan? Misalnya menggambar orang maka kau akan menamainya dengan nama orang itu, atau menggambar yang lain biasanya pelukis memberikan nama dengan keadaan pikiran atau perasaan pelukis" ucapku
"Yah, tapi lebih tepatnya aku tak bisa memikirkan nama yang cocok meski sudah mencobanya" ucap Sai
"Hah~baiklah kamu punya satu kertas kan? Dan berikan Juga pena dan pewarnamu" awalnya dia nampak aneh namun menuruti permintaanku
Aku mulai menggambar Mata, hidung dan wajah lalu jangan lupakan bibir yang tersenyum, meski wajahnya bundar sih dan berwarna Kuning
Kalian pasti sudah menebaknya bukan? Yah inilah gambarnya
"Bagaimana?" Ucapku bangga, sulit sekali menggambar bundaran
"Itu gambar yang aneh?" Ucap Sai
"Hehe ini memang aneh tapi apa kau lihat senyumannya? Itu senyuman tulus atau palsu?" Tanyaku dia mengamati gambarku dan mengangguk
"Itu senyum tulus" jawabnya
"Heh ternyata kau bisa membedakan senyum palsu dan tulus yah..." Ucapku
"Yah karna kamu bilang Senyumanmu adalah Tulus dan itu nampak seperti Senyumanmu tadi" ucap Sai tersenyum
'wah benarkah?' pikirku
"Kalau begitu aku menamai gambar ini sebagai 'senyum Tulus' bagaimana?" Ucapku tersenyum, entahlah aku seperti melihat sisi lain Sai
"Kalau begitu berikan gambar itu padaku apa boleh?" Tanya Nya
"Eh?! Tentu saja tapi apakah kau tidak keberatan? Gambarku ini tak seindah gambarmu loh" ucapku dia hanya tersenyum
'yah jika dia sendiri yang meminta Baiklah' pikirku lalu menyerahkan Gambar ku dia lalu menaruhnya pada tasnya
"Heh pantas saja kau dibilang kurang ajar dasar bodoh" nampaknya Naruto sedikit cemburu melihat keakraban Miki dan Sai
"Waktunya berangkat! Aku disuruh memberitahumu" ucap Naruto mendekat bersama Sakura, Naruto lalu menatap Gambar Sai
"Heh! Tidak ada yang istimewa dengan gambar itu" ucap Naruto
"Yah...begitupun dengan 'Barangmu' " mendengar itu aku hanya bisa memerah dan menutup wajah
"Kau mengatakan bara orang terlalu keras! Kalau kau punya masalah ayo selesaikan sekarang" Naruto Naruto menunjuk Sai dengan Amarah
"Masalah? Aku tidak punya masalah apapun" ucap Sai tersenyum membuat Naruto diam.
"Kalian pergilah dulu, aku akan menyusul setelah merapikan ini" ucap Sai
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1
Adventure-End- Miki yang sudah beranjak dewasa Kini mulai Mengasah kemampuannya, Hingga menjadi seorang Kunoichi yang kuat, bersama Tim Kakashi dalam mengembalikan Anggota Tim mereka yaitu Sasuke yang sudah lama pergi. Namun Perang Dunia Shinobi segera terja...