bangkit dari kematian

4K 537 25
                                    

"Gaara sama?!" Teriak seorang wanita dari desa Suna

"Anda baik baik saja?" Mendengar pertanyaan itu Gaara mengangguk dan semua ninja desa Suna berteriak

Semuanya berpelukan dan menangis bahagia atas keselamatan Gaara

"Apakah kau baik baik saja wahai adikku" ucap Kankuro mendekat

"Kalian berdua dimana rasa hormat kalian, Gaara adalah Kazekage loh" ucap Temari lalu mendorong Naruto

"Gaara apakah keadaanmu membaik?" Tanya Temari

"Syukurlah kukira Gaara sama akan ma..aduh!" Sebelum menyelesaikan perkataannya dia sudah dipukul oleh ninja wanita tadi

"Gaara-sama tidak akan mati semudah itu, dia kuat, keren, ber elit dan yang lebihnya lagi..." Ucap ninja Wanita tadi, lalu tiba tiba muncul satu ninja wanita lagi yang mendorongnya

"Dia itu tampan!!" Ucap mereka berdua

"Aku yang akan mengobati Gaara-sama!" Dorong ninja wanita itu, kalau tidak salah namanya Matsuri, merupakan murid Gaara dulu tapi yang satunya aku tidak tau namanya

"Tidak aku!" Balas ninja wanita yg satunya lagi

Mereka saling mendorong, mereka juga sempat mendorong hingga Naruto terlempar dan mendekat ke arah Gaara namun dicegah oleh Temari

Aku ingin sekali mendekat dan menanyakan keadaannya tapi emangnya hubunganku dengannya sedekat itu, jadi aku memilih diam, dia menatapku membuatku tersentak kaget

"Apakah kamu tak menanyakan keadaanku, Miki?" Ucapnya

"Ha? Kurasa kamu sudah lebih baik bukan?" Ucapku gugup tak menyangka dia sendiri yang mengajakku bicara

"Siapa Gadis cantik Ini?" Ucap Matsuri dan ninja wanita yg satunya

"E-eh?!" Aku gugup karna tiba tiba mereka mendekat dan memperhatikan penampilanku yang sedikit acak acakan karna telah bertarung

"Matsuri, Yukata! Hentikan itu!" Ucap Temari kepada Matsuri dan ninja wanita itu, dan ternyata nama ninja wanita yang satu itu Yukata

"Dia sangat cantik!!" Puji Matsuri

"Eh? Te-terima kasih" balasku

"Dengan gaya acak acakan ini masih terlihat cantik saja! Ne, bagaimana jika istirahat di desa Suna, nanti aku ingin mendandanimu" ucap Yukata

'mendandani? Kurasa nanti akan menjadi sesuatu yang melelahkan' pikirku, Temari dengan cepat menarik kedua wanita itu pergi

"Naruto terima kasih" ucap Kankuro kepada Naruto yang habis terlempar tadi

"Heh, jangan berterima kasih padaku, tapi pada nenek Chiyo karna dia menggunakan Jutsu yang super hebat, dia memang sekarang masih pingsan tapi setelah kembali ke desa Suna dia akan bangun" ucap Naruto menatap Nenek Chiyo di pangkuan Sakura

"Kau salah!" Ucap Kankuro

"Eh? Apa maksudmu?" Tanya Naruto

"Dia menggunakan Jutsu itu, nenek Chiyo dia...sudah meninggal" mendengar itu nampaknya Naruto tak bisa berkata kata lagi

"Itu adalah teknik spesial yang hanya diketahui oleh nenek Chiyo saja, nama jutsunya adalah mentransfer jiwa" ucap Kankuro menjelaskan

"Mentransfer jiwa?" Tanya Tenten

"Itu adalah jutsu yang memungkinkan orang menghidupkan orang mati tapi sebagai imbalannya kau akan kehilangan nyawamu" ucap Kankuro lagi lagi membuat Naruto kaget dan terdiam

"Tidak mungkin..." Balas Tenten

"Sesuai dugaanku" ucap Neji yang sudah curiga bahwa jutsu itu ada resiko yang besar

"Dahulu kala sebuah peneliti di desa Suna meneliti sebuah jutsu yang mampu membuat boneka mereka hidup namun di tengah penelitian itu mereka menghentikannya karna sangat berbahaya, namun nenek Chiyo mengetahui jutsu itu" ucap Kankuro, seketika suasana menjadi hening dan kesedihan meliputi semua orang, begitupun denganku

Naruto bangkin menatap nenek Chiyo yang berada di pelukan Sakura

"Benarkah ini? Wajahnya terlihat damai seolah olah dia menipu kita" ucap Seorang kakek kakek, sepertinya itu suami atau keluarga nenek Chiyo

"Yah" balas Sakura disertai air mata yang mengalir turun ke pipinya

"Naruto kau memang aneh, kau memiliki kekuatan yang dapat mengubah orang lain" ucap Temari membuat Naruto menoleh

"Nenek Chiyo selalu berkata bahwa dia tak peduli apa yang terjadi pada desa, dia bukanlah orang yang akan melakukan sesuatu untuk Gaara" ucap Temari

"Nenek Chiyo mempercayakan masa depan di tanganmu dan Gaara-kun, Sebuah akhir yang indah, sangat pantas bagi Shinobi sejati" ucap Kakashi-sensei

"Aku mengerti, seperti sandaime kazekage, aku mengerti perasaanmu nenek" ucap Naruto

Gaara bangkit dan menuju ke arah Nenek Chiyo

"Semuanya berdoa untuk nenek Chiyo" ucap Gaara, semuanya menutup mata dan berdoa begitupun aku

'semoga nenek Chiyo bisa tenang disana dan bertemu dengan cucu nenek, bukan boneka Sasori yang tak punya hati itu' itulah doaku

Semuanya membuka mata dan menyiapkan tandu lalu mengangkat tubuh nenek Chiyo dan bergegas kembali ke desa Suna
.
.
.
Kami sudah melihat gerbang desa Suna dan kami kembali dengan senyum di wajah meski ada jasad yang kami bawa, yah mungkin nenek Chiyo juga menginginkan kami mengantarnya dengan senyuman

'apakah ini yang kau mau, nenek Chiyo'

Kami disambut dengan suara teriakan dari gerbang masuk desa Suna dan mereka berlari menghampiri kami

"Aku senang anda baik baik saja" ucap petinggi desa Suna

"Yah, terima kasih semua" balas Gaara

"Nah sekarang silahkan lewat" semua penduduk desa Suna membuat baris mempersilahkan sang Kazekage masuk, Naruto dan Kankuro yang memapah Gaara langsung berjalan

"Tunggu!" Ucap Gaara membuat Naruto dan Kankuro berhenti

"Pertama Tama biarkan Nenek Chiyo masuk dulu" ucap Gaara dan menjauh di jalan mengisikan Nenek Chiyo masuk terlebih dulu

"Beri penghormatan terakhir, berdoa untuk nenek Chiyo!" Ucap petinggi desa suna

'aku....mendoakan yang terbaik' aku membuka mata dan melihat nenek Chiyo berlalu dibawa oleh Sakura dan org yang membawa tandu, juga suami nenek Chiyo, yah menurutku dia suaminya sih
.
.
"Aku berterima kasih dia menyelamatkan Gaara tapi tidak kusangka ternyata dia yang akan mati" gumam Naruto

"Naruto...jangan salahkan dirimu, ini kemauan nenek Chiyo" ucapku mengelus wajahnya

"Yah kurasa ini yang diinginkan oleh adikku" ucap suami nenek Chiyo

'tunggu!! Adik?! Ternyata bukan suami istri toh!' pikirku Sweatdrop

"Ada apa? Wajahmu nampak kaget" dia menatapku

"Tidak, aku tidak apa" ucapku gugup dan mengalihkan pandangan ke arah lain, dan tak sengaja melihat Gaara yang nampak sedih

"Gaara..." Aku menghampirinya, dia menoleh menatapku

"Ada apa? Miki?" Tanya Gaara

"Tidak, aku hanya melihatmu sedih jadi aku kemari untuk menghiburmu" ucapku dia nampak tersenyum

"Apakah menurutmu dia senang aku bisa hidup kembali?" Ucap Gaara menatap batu nisan milik Nenek Chiyo

"Tentu saja! Jika dia tidak senang pasti sejak awal dia tidak menggunakan Jutsu yang bisa merengut nyawanya" ucapku

"Kuharap dia tenang disana"

"Aku juga mengharapkan itu"








Selesai.

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang