-berkeliling-

2.3K 311 15
                                    

Kami semua menerima panggilan dan akhirnya bergegas masuk agar tidak membuat Tsunade menunggu, Sora diseret oleh Sakura untuk masuk namun belum semenit setelah menginjak Ruangan Ini Sora melakukan Satu masalah

"Ba-ba (sering berartikan Wanita tua atau semacamnya)" ucap Sora dan langsung menerima tendangan yang membuat pintu hancur dan tembok retak

BRAAAK!
BRUUKK!

"Seorang Budha juga akan memaafkanmu sekali! siapa panggil Ba-ba?!" Teriak Tsunade yang berniat untuk memukul Sora lagi

'sudah kuduga! Dasar~' pikirku memijat pelipis, sejak bersama orang baru aku tak bisa tenang apalagi orang yang memiliki mulut seperti Sora

"Sora! Cepat minta maaf!" Teriak Naruto

"Aku bilang bodhisattva! (Bodhisattva: adalah orang yang telah mendapat pencerahan dan bimbingan orang lain)" teriak Sora membuat Pukulan Tsunade meleset

"Bodhisattva?" Tanya Tsunade lagi dengan tatapan mematikan, Sora hanya mengangguk dengan cepat

"Bagus! Kau pendeta kecil yang manis" seketika suara dan ekspresi Tsunade berubah dan menepuk-nepuk pundak Sora lalu menariknya kembali masuk ke ruangan

Kami melaporkan misi kami dengan  Detail atas kejadian yang terjadi saat kami mencoba mengejar pencuri makam dan berakhir dengan Mereka kabur membawa semua makam itu, bahkan kami tak sempat menyelamatkan Satu makam pun.
.
.
.
.
.
"Baiklah aku akan kembali dan menulis Laporan misi kali ini jadi sampai jumpa" setelah mengucapkan Itu Yamato akhirnya menghilang diiringi kabut

"Ah?! Iyya aku juga akan membawa Sai ke rumah sakit" ujar Sakura namun tak mendapat persetujuan dari Naruto

"Hah?! Lalu aku...?"

"Kau tentu saja Ajak Sora berkeliling desa" balas Sakura atas pertanyaan Naruto sambil melambai pergi tanpa mendengar keluhan apa lagi yang akan dia keluhkan

"Aku juga akan ikut Sakura, setidaknya aku harus mengobati tangan Sai" aku berniat menyusul Sakura namun tanganku seperti ditarik seseorang, Itu Naruto

"Ada apa Naruto?" Aku menatap Heran, dia nampak gugup dan langsung melepaskan Tanganku

"Se-setidaknya kau harus bersama Kami Miki-chan, aku selalu bertengkar dengan Sora jadi mungkin lebih baik kau ikut dengan kami" Naruto mengatakan itu tanpa melihat mataku

Aneh....? Tapi yasudah kalau mau aku menemani mereka akan kutemani, lagipula Sakura sudah ada bersama Sai jadi aku tak boleh cemas berlebihan

"Baiklah ayo" Naruto nampak berbinar karna ajakannya diterima

Tak tau Saja kalau yang dikatakan Naruto hanya sebuah alasan agar bisa bersama Miki lebih lama lagi meski harus bersama Sora juga yang menurutnya menyebalkan

"Aku akan ke sana sebentar kalian tetap disini jangan membuat onar"

"Baik! Tenang saja dia tidak akan hilang dalam pandanganku Miki-chan!!" Teriak Naruto sambil melambai
.
.
.
"Kalian.......KEMANA!!!" Kupikir meninggalkannya sebentar tak akan menjadi kesalahan namun mereka berdua tiba-tiba menghilang

'Naruto......Sora.....!!'

Setelah mencarinya selama Sejam lebih namun masih belum menemukannya akhirnya aku duduk di sebuah bangku namun aku mendengar suara pertengkaran dan yang paling kukenali adalah Suara teriakan Naruto

"Hehehe ketemu~ mau lari kemana lagi kalian! Aku sudah mencari selama ini" dengan Marah aku mendekati asal pertengkaran disana

Dan benar saja. Naruto, Kiba, Choji, Lee dan Sora juga Akamaru terlibat dalam pertengkaran itu kecuali Shikamaru yang cuman diam sambil memijat keningnya

"Shikamaru.....Apa yang mereka lakukan disana?"

"Oh Miki? Mereka........." (• ▽ •;)
Setelah melihat ekspresi menakutkan dari Miki akhirnya Shikamaru hanya diam, takut kalau amarah Miki akan mengenainya juga.

"Hahahaha ternyata mereka bersenang-senang dan membuatku pusing berkeliling mencarinya? Bagus
...Sangat bagus!"

Crek
Crek

'gawat apa yang membuatnya Semarah itu? Lebih baik lagi kalau aku diam' pikir Shikamaru dan hanya berdoa semoga nanti Naruto tidak langsung masuk rumah sakit

"Wah~ Uzumaki Naruto! Sora! Aku menyuruh kalian menunggu kan?"

"Miki-chan......ini tidak seperti....itu...."

"Kemari dan katakan lebih dekat!"

"Ti.......TIDAAAKKK!"

*********

"Aku berpikir akan menghentikan mereka jika sudah serius tak kusangka ternyata Miki langsung membuat mereka berhenti....." (-_-;)
Gumam Asuma yang sendari tadi memperhatikan pertengkaran itu

"Baiklah bagaimana dengan pesta barbeque setelah pertarungan?" Ucap Asuma menawarkan, tentu saja kami akan ikut kecuali Sora yang awalnya jual mahal mengatakan tak ingin pergi namun sayangnya perutnya berbunyi di waktu yang salah

"Mereka benar-benar bertengkar hanya karna masalah sepele, Setim dengan pembuat onar memanglah menyedihkan bukan begitu Shikamaru?" Aku mendekat dan membantu Shikamaru memperbaiki pagar yang rusak karna pertengkaran tadi

"Yah....sepertinya begitu, tapi ketikan mereka tidak ada rasanya akan sedikit sunyi kan?"

"Yah kau benar, hehe Shikamaru ayo pergi kita ketinggalan" aku menarik tangannya lalu menyusul rombongan di depan kami

"Baik, baik, aku bisa berjalan tidak usah menarikku"

"Haha jangan malu begitu"

*****
"Wahh selamat makan!" Yah Guru Asuma Memanglah sangat baik selalu mentraktir muridnya begini tidak seperti Guru Kakashi

'yah mengapa aku harus memikirkannya juga? Dia memanglah sangat pelit' pikirku

[Di tempat lain]

"Hachhuuu!! Ahh....sepertinya ada yang membicarakanku" Kakashi menggosok Hidungnya yang terasa gatal dengan wajah datarnya

"Sebaiknya ku tutup jendela mungkin hawa dingin ini bisa membuatku flu"
.
.
.

"Terima kasih Traktirannya Asuma-sensei!" Ucapku membungkuk lalu berjalan pergi bersama Shikamaru Karna Naruto dan Sora masih ada keperluan dengan Asuna sedangkan yang lain berbeda jalur denganku dan hanya Shikamaru yang satu jalur

"Ne....Shikamaru?"

"Yah?"

"Bagaimana kau bisa pintar dengan sifat pemalasmu itu" aku bertanya dan tiba-tiba Shikamaru tertawa keras

"Pffftt....hahaha"

'mengapa dia tertawa? Apakah karna pertanyaanku?' pikirku heran

"Mengapa kau tertawa! Apakah aku bertanya hal yang lucu?"

"Haha, kau itu.....memang hanya kau yang bisa bertanya seperti itu" ucapnya menahan tawa

"Hah? Memangnya yang kutanyakan salah! Aku serius bertanya!" Jawabku marah

"Baiklah,baiklah jangan marah~"

"Hah! Lupakan saja! Anggap aku tak pernah bertanya!!" Teriakku karna kepalaku dielus-elus seperti anak kecil

"Miki! Hati-hati!"

"Hah?!"

"Di depanmu ada..."

"Ahh?! Kyaaak!!"

Selesai.

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang