~chapter sepesial~

3K 357 42
                                    

Hari yang cerah untuk sebuah hari libur, sejauh ini yang kukerjakan hanya Misi, Misi dan Misi. Akhirnya sampai juga pada hari libur yang santai dan cerah

"Permisi?" Aku mengetuk pintu kediaman yang bergaya Jepang meski terlihat sederhana tapi kediaman ini cukup luas, yah ini adalah kediaman Hyuga

"Em....ah?! Temannya Hinata-neesama?" Seorang gadis manis membuka pintu, dia sedikit imut tapi favorit ku masihlah Hinata

"Iya, apa Hinata ada?" Tanyaku dia lalu tersenyum

"Tentu saja! Nee-sama mondar-mandir melihat pintu seperti menunggu seseorang jadi itu kamu hehe" dia terlihat ramah dan manis saat berbicara matanya juga sangat mirip Hinata

'apa yang kupikirkan! Mata Hyuga kan memang seperti itu, bodohnya aku'

"Hanabi dengan siapa kau berbicara? ahh?! Miki-chan!" Pekik Hinata berlari menghampiriku

"Pelan-pelan saja jangan lari-lari aku tidak akan pergi" ucapku dia lalu menghampiriku lalu menarikku masuk

"Selamat bersenang-senang nee-sama! Onee-san!" Teriak Hanabi sambil melambai tangan

Kami berbincang di dalam ruangan sambil meminum teh hijau yang dibuat Hinata, perbincangan tentang misi atau perbincangan sesama gadis

"Hahaha Hinata wajahmu selalu merah jika menceritakan tentang orang yang kamu suka!" Tawaku saat melihat ekspresi Hinata yang lucu

"Ja-jangan mengejekku Miki-chan"

"Baik-baik, jadi apakah saatnya untuk..."

"Hinata! Dengan siapa kau berbicar..." Tiba-tiba Neji masuk tanpa mengetuk membuatku kaget

"Neji-nisan?"

"Neji?!"

"Miki? Mengapa kamu ada disini?" Tanya Neji

"Tentu saja aku kesini untuk menemui Hinata!" Jawabku langsung dia lalu berjalan mendekat lalu duduk di sampingku, Hinata lalu berdiri dan berjalan keluar

"T-tunggu disini aku akan membuat teh untuk Neji-nisan" ucap Hinata sebelum keluar dari ruangan

"Hinata....."

'dia sudah pergi, suasana canggung disini. Cepatlah kembali' batinku

"Emm....Suasana terasa canggung, apakah kau tak ada niatan untuk berbicara, Neji?" Ucapku dia lalu menoleh dan menatapku

Perlahan tangannya mendekat ke arahku, apakah dia ingin memukulku? Tapi tidak mungkin dia melakukan itu

Dia mengusap lembut pipiku, tangannya terasa dingin atau mungkin pipiku yang panas

"A-Ada apa tiba-tiba?!" Pekikku memegangi pipi yang barusan dia usap

"Disana ada bekas kue, aku hanya mengelapnya" jawab Neji heran

'apakah aku bereaksi terlalu kelewatan...hah memalukan'

"Mengapa wajahmu memerah?"

"Tidak itu...."

"Apakah kau sakit?"

Dan lagi-lagi dia mendekatkan wajahnya lalu menempelkan dahinya dengan dahiku

"Ap-apa?!"

"Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar sakit" jawabnya aku hanya bisa terdiam malu dengan perlakuannya yang tiba-tiba

"Ini tehnya sudah....."

Neji pov*
Aku mendengar Hinata berbicara dengan seseorang setelah melewati kamarnya dan setelah di dengar dari dekat suara itu seperti suara Miki

'apakah itu benar Miki?' batinku bertanya, dan akhirnya aku memilih untuk membuka pintu itu

"Hinata! Dengan siapa kau berbicar..." ucapku sambil membuka pintu dan terlihatlah Hinata dan Miki di ruangan itu, mereka nampak kaget melihatku,

'jika aku pergi sekarang mungkin agak aneh' pikirku dan akhirnya aku memilih untuk masuk dan duduk di sebelah Miki

'karna misi yang padat akhir-akhir ini kami jarang bertemu, beberapa kali dilihatpun Miki tetap terlihat Manis' pikirku memandanginya

"T-tunggu disini aku akan membuat teh untuk Neji-nisan" ucap Hinata berjalan keluar

"Hinata....." Suara Miki nampak keberatan, apakah karna aku dan dia yang berada di satu ruangan

Suasana hening dan canggung, aku hanya memandanginya selama beberapa waktu

"Emm....Suasana terasa canggung, apakah kau tak ada niatan untuk berbicara, Neji?" Ucap Miki dengan canggung

'apakah tadi sebaiknya aku pergi saja? Dia terlihat tidak enak bersamaku.....'

'di wajahnya ada bekas kue...' tanpa kuduga tanganku bergerak dengan sendirinya dan mengusap bekas kue di pipinya, itu aneh dan aku tak tau harus bereaksi seperti apa

'tenanglah! Tenanglah Neji! Ini seperti bukan kau yang biasa' aku mencoba bereaksi biasa-biasa saja namun tak kusangka dia bereaksi lucu

"A-Ada apa tiba-tiba?!" Pekiknya mundur dan memegangi pipi yang barusan ku usap dengan sedikit rona merah

"Disana ada bekas kue, aku hanya mengelapnya" jawabku namun tak bisa dipungkiri dia memang sangatlah manis

Dia terdiam dengan rona merah di pipi putih nan mulusnya sungguh menambah kecantikannya

'apa yang kau pikirkan Neji, kau bertindak kelewatan kali ini' meski aku sudah menyadarkan diriku namun aku tak bisa berhenti

"Mengapa wajahmu memerah?" Tanyaku

"Tidak itu...." Dia tersentak kaget dan menutup wajahnya

"Apakah kau sakit?" Tanyaku, melihatnya seperti itu rasanya aku tak bisa tidak menjahilinya

"Ap-apa?!"

"Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar sakit" jawabku dia terdiam sambil menutup matanya dan dahi kami bersentuhan

Dalam posisi ini wajahnya sangat dekat, bulu matanya yang panjang dan lentik, hidung mancung dan bibirnya yang merah

'ini.......aku ingin menciumnya....' aku perlahan-lahan mendekatkan wajahku namun tiba-tiba Hinata datang di waktu yang salah

"Ini tehnya sudah....." ucap Hinata melihat kami dalam posisi itu, dia berteriak sambil menjatuhkan segelas teh hijau yang dia bawa

Normal POV*
"H-Hi-Hinata?! Ini salah paham!!" Pekik Miki langsung menjauh dari Neji

'sungguh ini kesalahan!!' batin Miki berteriak

"Aku ada urusan kalian lanjutkan saja ngobrolnya" ucap Neji berlalu pergi meninggalkan Hinata yang masih bengong tentang apa yang baru saja dilihatnya tak tau saja Bahwa Neji pergi dengan wajah yang memerah

'semoga Hinata tak melihat apa yang ingin kulakukan tadi' pikir Neji berjalan cepat, ini tak seperti dia yang biasanya tenang

"Hi-hinata???" Tanya Miki saat Sahabatnya bengong setelah apa yang terjadi

"Ah?! Miki-chan, anu....kenapa kalian bisa dalam posisi itu?" Tanya Hinata membuat Miki lagi-lagi memerah

'ahkkk! Malu~'

"Ti-tidak perlu menghiraukan kejadian yang tadi, ayo kita jalan-jalan mumpung cuacanya sedang cerah seperti ini" ajak Miki meski Hinata masih ingin bertanya tapi dia akhirnya menyerah dan diseret oleh Miki entah kemana

Selesai.

Bagaimana yang minta Chapter spesialnya sama Neji?

Maaf kalau kurang seru 😅

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA
                      ლ(◕ω◕ლ)

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang