-peperangan 2-

1.9K 321 68
                                    

Gaara dan Onoki, mereka berdua maju untuk memimpin perang sedangkan sisanya menunggu Komando, dan saat itu mereka akan menyerang secara bersamaan.

"Kalian semua! Majulah!!" Teriak Onoki dan Kami semua maju.

Aku mendengarnya, aku bisa mendengar Pembicaraan Gaara....tidak aku mengingatnya, Gaara kau akhirnya bisa mengisi kekosongan hatimu.....

Cinta yang selama ini dia inginkan, ternyata sudah dia dapatkan, cinta seorang Ibu dan Ayah.....kau pasti senang Gaara.

"Huweee itu terdengar sangat menyedihkan!" Miki berlari sambil menangis Haru, perlahan-lahan pasir emas itu Berhamburan Turun, Ayah Gaara sudah di Segel.

Dua orang dari mereka langsung menerjang ke arah kami dan meledakkan Sebagian dari Tim pertama.

'mereka sangat cepat, itu seperti serangan petir Raikage!'

"Kepung mereka!!!" Teriak Temari dan kami mengelilinginya.

"Miki-saaan!" Sebuah teriakan membuatku menoleh

"Ada apa? Jangan menganggu!" Teriak Temari

"Anu, ada perintah dari Para Kage! Utsuyuri Miki diharapkan dapat bergegas secepat mungkin ke tim medis, Mizukage sedang terluka parah, Hokage sedang Pergi bersama Raikage untuk mencegah Naruto keluar dari pulau" ucapnya

"Apa?! Naruto!! Tapi lebih penting, kenapa mizukage terluka? Bukankah ada Sakura disana?"

"Miki-san, Sakura-san tidak sanggup"

Aku ingin pergi tetapi dia tidak enak meninggalkan Gaara dan Temari beserta Kelompokku disini

"Pergilah Miki-san!!" Teriak Kelompok Miki.

"Miki, pergilah. Apakah kau meremehkanku!" Ucap Temari, aku tersenyum lalu mengangguk.

"Temari-san! Aku akan kembali secepat mungkin, jadi jangan terluka!!" Teriakku, dia tersenyum

"Hanya karna kau pernah mengalahkanku bukan berarti aku lemah, jangan meremehkanku!"

"Cepat antar aku ke sana!"

Aku pergi menuju hutan, dan sampailah ke tenda medis. Semua orang sibuk mondar mandir sedangkan Sakura duduk lemas di depan tenda Mizukage.

"Miki!!!" Pekik Sakura langsung menghampiriku dengan bercucuran keringat.

"Sakura....seberapa parah luka Mizukage hingga kamu tidak bisa mengobatinya..." Ucapku sedikit gugup, sakura tidak mengatakan apapun dan menarikku masuk.

"B-bagaimana ini bisa terjadi?" Tanyaku, perutnya.....robek, seluruh tukangnya hancur. Dia sekarat

"Cepat! Berikan Jarum!"

"Miki, sebagai Ninja medis aku merasa gagal, kita tidak bisa menyelamatkannya lagi" ucap Sakura

"Jangan menyerah Sakura, nyawa Mizukage masih bisa diselamatkan.....meski Hanya 3% saja..." Ucapku, ini pertama kalinya aku menangani kasus separah ini.

"Untungnya Cakraku sudah pulih, dan jika dihitung Cakraku jauh lebih banyak daripada Ninja pada umunya"

Aku mulai mengobatinya, sulit untuk tidak meninggalkan bekas diperutnya tapi lebih penting lagi untuk menyelamatkan nyawanya, perutnya berhasil di jahit.

"Hah! Hah! Aku tidak sanggup lagi...."

Saat hampir menyerah aku mengingat bahwa Chie, meski resikonya tinggi tetapi ini adalah Tugasku sebagai ninja medis.

"Kuchiyose no jutsu!" Aku memanggil Chie, kupu-kupu yang bisa menyembuhkan berbagai macam luka tetapi tentu saja membutuhkan banyak cakra

"Miki-sama, anda sepertinya benar-benar kehabisan Cakra jika memanggilku anda bis amati kehabisan Cakra..." Ucap Chie, dia nampak jauh lebih kecil daripada bentuk aslinya.

"Aku...sudah menangani lukanya yang parah tetapi semua tulangnya patah, Chie....bantu aku" ucapku terduduk lemas

Semua ninja medis yang sendari tadi sudah menyerah nampak sangat kagum atas pekerjaan Miki

"Baik, tetapi Cakra anda tidak cukup.."

"Ambil saja Cakraku!"

"Aku juga!"

"Aku juga!!!" Para ninja medis itu menyerahkan Cakranya dan itu bisa membantu Mizukage.

"Itu sudah diobati, aku akan pergi Miki-sama" ucap Chie lalu pergi.

"M-Mi-Mizukage!!!" Teriak Mereka, semua ninja medis terkagum-kagum pada Miki, sedangkan Sakura nampak senang, tetapi disisi lain dia juga sedikit sedih mengingat dia sudah menyerah sebelum mencoba.

"Ah...aku lelah" aku benar-benar lelah hingga kelopak mataku tak bisa terbuka lagi, dan aku kehilangan kesadaran. Hal terakhir yang kulihat adalah wajah panik semua orang dan teriakan mereka.
.
.
.
.
Perlahan mataku terbuka, aku berada di sebuah tenda dan Sakura ada di sampingku memegang Tanganku 

"Miki?! Kau sudah sadar!!" Pekik Sakura dengan wajah senang.

"Ada seorang yang ingin bertemu denganmu" ucap Sakura dan Mizukage masuk dengan pengawalnya diikuti banyak ninja medis.

"Kudengar kau yang menyelamatkanku, terima kasih....aku benar-benar berterima kasih" ucap Mizukage

"T-tidak! Anda benar-benar tidak perlu sampai menunduk seperti itu! Itu sudah tugasku" aku mulai panik, bagaimana tidak. Mizukage menunduk berterima kasih di depanku

"Miki-san! Anda sangat hebat!"

"Aku ingin jadi ninja medis sepertimu!"

"Aku sangat kagum padamu!" Mereka mengerumuniku hingga Sakura membubarkan segerombolan orang itu.

"Miki, kau baik-baik saja? Aku panik sekali saat kamu kehilangan kesadaranmu kau tau!" Ucap Sakura menggenggam tanganku.

"Aku baik-baik saja, mungkin hanya kelelahan, ah aku harus kembali ke posisiku mereka masih menungguku" aku berniat pergi tetapi Tubuhku sangat lemah hingga tak bisa menopang berat badanku.

"Lihat, kau sangat keras kepala! Istirahatlah sebentar!" Sakura membantuku naik ke tempat tidur

"Tetapi, Temari-san.....kelompokku..."

"Aku akan pergi dan menanyakannya, jadi kau istirahat disini, jangan kemana-mana atau aku akan marah!" Ucap Sakura, lalu pergi meninggalkanku sendiri.

"Aku mengingat, bahwa Tsunade-baasan pergi untuk menghentikan Naruto yang ingin pergi, apakah akan berhasi....? Naruto kan keras kepala" gumamku, namun disisi lain aku sangat ingin melihat Wajahnya.

'aku merindukannya, padahal dulu tidak seperti ini! Ahkk! Hentikan pikiranmu Miki! Di depanmu itu Medan perang!' aku menggelengkan kepalaku mencoba menepis pikiran tentang Naruto yang selalu menghantuiku.

Cakraku nampaknya sudah pulih tetapi badanku lemas jadi aku harus istirahat sebentar lagi, aku mengeluarkan Cakra apiku dan membentuk Wajah Naruto.

Wajah yang tersenyum lebar, mata birunya yang Membuatku tenang saat menatapnya, sifat manis dan perhatiannya

'tetapi apakah perasaanku bisa terbalaskan.....ini mungkin hanya cinta bertepuk sebelah tangan, ah aku lupa bahwa Dulu aku sempat memikirkan Sasuke....mungkin hanya rasa Kagum, karna sebenarnya dari lubuk hatiku, Aku mencintai Naruto'

'tetapi....aku benar-benar merindukannya, apa yang harus kulakukan...'

"Naruto....."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang