-berangkat menuju garis depan-

2.1K 321 30
                                    

"Sakura!!!!" Teriak Miki berlari memeluk sakura dari belakang.

"M-miki!! Syukurlah kau baik-baik saja, tapi aku tidak akan memaafkanmu karna tidak menghiraukan larangan ku dan berlari entah kemana!!" Sakura berbalik dengan senyum menyeramkannya, menatap ke arah Miki sedangkan yang ditatap malah mundur hingga menabrak seseorang

"Hi-Hinata~ tolong!!" Aku memeluk Hinata

"Sudahlah Sakura-chan, kita akan segera berangkat jadi Jangan Marah-marah. Miki-chan hebat jadi dia tidak akan mati dengan mudah"

"Hahh~ Aku hanya Khawatir padamu Miki, lain kali jangan keras kepala yah" Sakura menghela nafas lalu pergi memperbaiki Tasnya

"Miki-chan, kurasa aku benar-benar tidak bisa menepati janjiku, aku harus pergi. Paman Bee sedang bertarung bersama bayanganku" ucap Naruto.

"Tunggu! Bisakah aku...ikut?"

"Miki-chan, kau pergilah bersama semua orang. Aku percaya padamu! Kita akan bertemu lagi!" Dia Langsung menghilang dari hadapanku, padahal tadi dia mengatakan akan selalu bersamaku dan melindungiku.

"Hey! Miki!" Teriakan itu membuatku berbalik dan disana Ada Kiba bersama Neji

"Sepertinya kau baru saja ditinggal yah, tenang saja aku. Kiba-sama! akan selalu melindungimu. Itu janjiku" dia mengatakan itu dengan penuh percaya diri dan Senyuman yang cerah

Dia mendekat lalu mengusap-usap Rambutku layaknya anjing kecil di hadapan semua orang, Shikamaru datang Menghentikan Tangannya.

"Bisa kau hentikan? Itu terlihat menyebalkan dan merepotkan" ucap Shikamaru, apa-apa dengan gaya bicaranya

'itu....bukankah Tidak ada urusannya dengannya?' pikir Temari.

"Bukankah lebih merepotkan lagi kalau kau ikut campur? Karna aku yang akan melindunginya" ucap Kiba dengan seringgai membuat Shikamaru menyerah dan Kembali ke tempatnya sambil menghela nafas.

"Kiba....kenapa kau berkata kasar begitu, itu tidak seperti dirimu" ucapku

"Itu sudah biasa, semuanya adil dalam perang dan Cinta" ucap Kiba

"....."

"Ini perang kan? Hahaha!!" Dia menghiraukan Semua orang dan membuat Rambutku berantakan

"Jika si Kuning itu tidak ada, aku yang akan berada di sisimu. Melindungimu" ucapnya lalu berjalan menghampiri Kiba.

"Miki-chan.....ak-aku, bolehkan....aku... bergabung denganmu?"

"Kenapa kau bertanya lagi? Aku akan sangat senang Hinata!!! Kau yang terbaik~" aku memeluknya, mungkin Kita sebentar lagi akan mengalami pertarungan yang dahsyat, Naruto sedang berjuang dan menunggu kedatangan kami jadi kami harus cepat tetapi aku tidak mau momen kami bersama Hilang.

Saat itu aku tidak tau kalau kami benar-benar akan kehilangan seorang teman kami, gugur dalam Medan perang.

"Semua sudah siap? Ayo berangkat!!!"

Semua bersorak dan kami berlari menuju garis depan, tempat Pertarungan Naruto untuk membantunya.

Di perjalanan Kami bertemu segerombolan Zetsu putih yang menghalangi jalan, akhirnya kami menghabisi mereka dulu.

"Sial! Tidak ada habisnya?!!"

Aku menarik nafas, berkonsentrasi dan membuka pedangku menyalurkan Cakra yang banyak.

"Bisakah....kalian semua menunduk?" Mereka semua menunduk mengikuti permintaanku.

Aku menghempaskan Pedangku ke depan dan semua Zetsu putih itu terbelah menjadi dua bagian.

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang