-pelepasan jutsu api-

2.8K 380 19
                                    

Beberapa hari ini aku sibuk membantu Tsunade memeriksa beberapa pasien bersama Sakura karna tak bisa menyelesaikan misi dengan normal jika Kakashi masih di atas ranjang rumah sakit

"Yosh! Semuanya sudah membaik, kau bisa pulang hari ini" ujar Tsunade setelah memeriksa keadaan Kakashi

"Itu bukan alasan satu-satunya kan? Kau ingin aku menyingkirkan benda itu" balas Kakashi menunjuk seseorang yang tidur nyenyak di kasur sana, itu adalah Naruto

'hahaha, itu lucu! Mengatakan bahwa Naruto Sebuah barang'

"Yah.....itu juga salah satunya sih" ujar Tsunade setelah melihat Naruto, Cara tidurnya yang berantakan, liur dimana-mana

"RASEN........." Teriak Naruto Tiba-tiba mengangetkan kami, mungkin dia bermimpi sekarang ini

sakura menghampirinya sambil memasang wajah kesal, saat sampai dia memandangi Naruto sebentar dan berteriak

"NARUTO! BANGUN!!" Teriak Sakura membuat Naruto terbangun tiba-tiba dan masih setengah sadar

"Wanita jalang...." Gumam Naruto belum keluar dari mimpinya tadi, dia sekarang setengah sadar

"APA KATAMU!SHANAROO!!!" Teriak Sakura seketika membuat kesadaran Naruto pulih sepenuhnya namun sudah telat karna dia mendapat satu pukulan untuk mengawali paginya

"Sa....Sakura-chan?!"

PLAAK
"Ini sakit~" keluh Naruto mengusap Pipinya

"anggap saja itu gigitan Nyamuk untuk mengawali hari baru" ujar Tsunade sambil tertawa

"Nyamuknya seperti gajah...." Gumam Naruto yang terdengar jelas di telingaku karna sedang menempelkan obat di pipinya

"Apa Katamu tadi!!"

"Ti-tidak maaf kan Aku Sakura-chan"
.
.
.
.
.
Pada akhirnya Naruto dibawa oleh Kakashi untuk berlatih, aku juga tak punya waktu untuk santai dan tak melakukan apapun, jadi aku berniat berlatih bersama Ayahku setidaknya masih banyak yang harus kupelajari selain Cakra angin

"Tsunade-Sama, aku juga akan berlatih bersama Ayahku jadi aku pamit dulu, jika membutuhkanku anda bisa memberitahuku" ujarku sambil membungkuk sebentar, dia mengangguk

"Baiklah, pergilah" balasnya, akupun kembali ke rumah

"Aku pulang!"

"Oh! selamat datang!!" Sepertinya ibuku sedang sibuk karna tak menghampiriku saat aku pulang seperti biasa

"Mama lagi apa?" Tanyaku, dia menghentikan Pekerjaannya lalu menatapku

"Hahaha, ibu sedang membuat resep baru untuk makan malam nanti! Tapi itu terus gagal" ibuku tertawa sambil menunjuk beberapa panci yang gosong, dan bahan makanan yang terbuang banyak

"Ra-Racun apa yang coba mama buat...." Ucapku Sweatdrop, berapa banyak panci yang dia gosongkan dan apa-apaan makanan yang gosong itu, banyak sekali

"Jahadnya! Ibu membuat makanan bukan Racun, M.A.K.A.N.A.N" ucapnya dengan nada sedikit kesal

"Yah sih setiap hari masakan ibu enak tapi jika mama berniat membuat masakan yang seperti itu, bukannya menikmati tapi kami bisa saja mati" ujarku, dia lalu menoleh ke arahku dan berjalan mendekat

"Ap-apa?"

"Kalau begitu Miki, bantu ibu membuat Resep baru~ kau anak ibu kan?" Dengan matanya yang berbinar sulit untuk menolak Namun Hari ini aku ada latihan bersama Ayah, meski belum membuat janji

"Ya-yah.....tapi Ma, aku akan latihan bersama papa" ucapku melirik ayahku namun dia nampak cuek seakan-akan tak mau latihan denganku, setidaknya aku tau alasannya

'papa jahat sekali, tapi jika dibiarkan mama akan merusak banyak peralatan dapur lalu makanan gagal akan semakin banyak, tak ada pilihan lain selain membantu'

"Baiklah, jadi mama mau buat apa sih?" Ucapku dia nampak gembira dan menarikku ke dapur, memberiku celemek dan menjepit rambutku

"Ara~ sepertinya rambutmu sudah panjang? Mau kau potong?" Tanyanya dengan cepat aku menarik Rambutku dari tangan kiri Ibuku karna di tangan kanannya dia menggenggam pisau

"Ti-tidak, aku akan aneh jika rambutku terpotong! Bukankah dulu saat rambutku sedikit pendek tiba-tiba rambutku melengkung dan aneh? Aku tak mau dianggap aneh~" ujarku, ibuku hanya tertawa dan akhirnya memulai memasak lagi
.
.
.
"Hah~ lelahnya" keluhku dengan helaan nafas dan duduk di sofa tempat ayahku duduk sambil membaca koran

"Jika selelah itu bagaimana latihannya?" Tanyanya, sepertinya dia ingin melatihku tadi cuman jika dia langsung melatihku maka saat pulang Nanti rumah ini akan kacau karna ibu

"Jika cuman selelah ini aku bisa kok!! Ajari aku cara menghentikan penyebaran api saat membakar sesuatu, bukankah itu tak bisa hilang jika tak dihentikan?" Tanyaku dia nampak menutup Korannya

"Baiklah mari kita latihan" dia berjalan pergi dan akupun mengikutinya

"Sayang! Jangan lupa pulang lebih awal agar bisa mencicipi masakan yang baru ini!! Juga hati-hati dijalan!" Teriak Ibuku, ayahku nampak tersenyum lalu membalas 'ya'

"Mama cuman mengingat papa saja! Papa juga sering bersikap Ramah dan juga sedikit dingin hahaha mirip seperti seseorang" tanpa sadar aku mengatakan itu, seseorang yang terlintas di pikiranku adalah seorang yang berambut Hitam dan tersenyum namun balasannya singkat dan penuh perasaan tapi nampaknya itu hanya sekilas saja

"Mirip siapa....?" Gumamku

Author= mirip Sasuke di Boruto, dimana Sasuke sudah sedikit memiliki ekspresi semenjak memiliki keluarga yekan?
.
.
.
"Baiklah mari mempelajari jutsu api!" Setelah sampai di hutan tempat kami sering berlatih

"Pertama-tama akan kujelaskan tentang jutsu yang akan kita pelajari" ujarnya aku hanya mengangguk

"Sebenarnya jutsu api ini mirip dengan jutsu Klan Uchiha dan mereka menamainya Amaterashu namun jutsu api yang kita pelajari tidak memiliki nama karna hanya aku yang menguasainya di Konoha ini, tak ada yang lain"

"Ahh! api hitam itu? Pantas saja mirip Karna juga tak bisa dipadamkan" ucapku ayahku nampak kaget

"Dimana kau melihatnya? Bukankah klan Uchiha sudah.....ahh Apakah Itu Uchiha Sasuke?" Tanya ayahku

"Tidak! Itu bukan Sasuke tapi Uchiha Itachi, itu dua tahun yang lalu, aku juga hampir lupa saat itu haha" balasku, ayahku nampak berpikir keras entah apa yang dipikirkannya

"Baiklah, kira-kira mirip dengan itu dan jutsu melepasnya adalah si pengguna melepas jutsunya atau memisahkan bagian yang terbakar juga bisa disegel"

"Ah disegel! Seperti segel milik Jiraiya-ojisan!" Pekikku lagi

"Yah kurang lebih seperti itu! Namun kau juga bisa melepaskannya sendiri" ucap Ayahku

"Jadi bagaimana?" Tanyaku

"Bagaimana caramu membuat Jutsu itu, dan lepaskan perlahan atau bisa dibilang cara membuat Jutsu itu dibalik, dan kembali ke titik awal dimana cakramu belum kau buat seperti itulah kira-kira" ucap Ayah menjelaskan namun aku sedikit kurang mengerti

"Hah~ baiklah aku akan peragakan" ucap Ayahku lalu membakar 3 pohon di sekitar Namun sialnya Naruto Tiba-tiba datang dan terkena api itu

"Naruto!"

Selesai.

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang