Sai dan Naruto mulai bangun dan memegangi kepalanya yang terbentur keras saat terlempar tadi
"Sa....Sasuke..." Dengan lirih aku menggumamkan namanya dia berbalik sekilas menghadapku dan karna perhatiannya teralihkan Yamato dengan cepat mendorong pedang Sasuke yang menancap di bahunya dan membuat Sasuke terhuyung mundur
Dia lalu membuat sebuah kurungan berbentuk kepompong dan mengurung Sasuke di dalam sana namun dengan mudahnya Sasuke memotong dan melubangi kayu itu lalu melompat ke atas tebing
"Kenapa...? Kenapa kau tidak mengerti!!" Naruto mulai berteriak kala Sasuke yang seharusnya semakin dekat kini semakin menjauh
"Orochimaru akan mengambil tubuhmu!" Ucap Naruto namun Dibalas tatapan dingin oleh Sasuke, dia menatap kami dengan mata merah menyalanya
"Jika itu terjadi, terjadilah! Kau masih bocah Naruto! Pembalasan dendamku adalah segalanya jika itu sudah tercapai. Apa yang terjadi denganku ataupun dunia ini bukanlah urusanku lagi, jika aku harus memberinya tubuhku itu tidak masalah asalkan aku bisa mencapai tujuan akhirku" ucap Sasuke masih dengan wajah datar dan tatapan dingin, Naruto mencoba berdiri namun tak bisa karna kakinya lemas
"Sasuke! Kita bisa berlatih bersama, menjadi kuat bersama, semuanya pasti bisa kita capai jika bekerja sama bukan? Kenapa kau harus pergi!!" Teriakku dengan kencang
"Kau naif sekali Miki....siapa yang akan menjadi kuat jika berada di desa yang damai seperti itu?" Ucap Sasuke menatapku dengan tatapan dingin seakan-akan aku tak berarti apapun di hadapannya
"Baik sudah cukup bicaranya, Naruto, Miki dan Sakura sebisa mungkin aku tak ingin melukainya di depan kalian tapi aku akan mulai serius sekarang" ucap Yamato mulai berjalan maju
"Apa maksudnya kapten Yamato?" Ucapku dia tak menghiraukan perkataanku dan mulai berjalan maju bersiap bertarung
"Baiklah sudah cukup! Aku sudah muak dengan kalian!" Ucap Sasuke menancapkan katananya ke tanah dan melakukan segel tangan dan saat dia akan mengeluarkan jutsunya Orochimaru datang dan mencegah
"Kau tak perlu melakukan jutsu itu Sasuke...." Ucap Orochimaru namun dibalas tatapan dingin oleh Sasuke, bahkan sekarang dia melawan Orochimaru dengan suara keras
"Lepaskan!" Ucapnya namun Orochimaru tak juga melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Sasuke
"Kau tak bisa berkata seperti itu kepada Orochimaru-sama" ucap Kabuto yang tiba tiba datang juga dan menghentikan Sasuke
"Kita akan pergi, biarkan mereka hidup mungkin saja mereka bisa membantu kita membunuh Akatsuki meski hanya 1%" ucap Kabuto menaikkan kacamatanya
Sebelum menghilang dengan sebuah api dia menatap kami dengan tatapan tajam dan perlahan lahan mereka bertiga mulai menghilang, dengan menghilangnya mereka kami tak bisa melakukan apapun
'mengapa sejak tadi aku hanya diam membatu? Apakah niatku untuk menyelamatkan Sasuke tidak cukup kuat!! Apa lagi yang harus kulakukan?' aku terduduk lemas melihat kepergian Sasuke tanpa bisa melakukan apapun
'sekali lagi dia pergi...dan aku tak bisa menghentikannya, aku lemah....' aku menangis atas ketidak mampuanku untuk menyelamatkan satu orang teman
Apakah masih ada kesempatan mendatang untuk bertemu dengannya, jika masih ada bisakah aku bertemu dengannya dan mengajaknya pulang
Sakura dan Naruto nampak sudah meneteskan Air matanya, sangat sulit menahan kesedihan atas kepergian orang yang susah payah kita perjuangkan
"Menangis....tidak akan membawa Sasuke kembali kan? Aku disini, kita akan menjadi kuat bersama-sama!" Meskipun bibirku berkata seperti itu namun air mataku perlahan lahan turun dan semakin deras
Kami bertiga menangis kecuali Sai dan Yamato, sekarang kami nampak sangat lemah. Menangis karna kepergian seseorang meski aku tau tangis tak akan mengembalikannya
"Kita masih punya sekitar 6 bulan lagi kan? Tak perlu dikatakan bahwa tiga tim lebih baik daripada dua, lagipula aku sendiri juga cukup kuat." Nampaknya Sai mencoba menghibur kami
'yah benar saja kata Sai, dia tidak pergi dari dunia ini dia masih di dunia yang sama dengan kita jadi berhenti menangis Miki! Kita masih punya kesempatan' aku mengusap air mata terakhirku lalu mencoba tersenyum ke arah Sakura dan Naruto
"Kita masih punya kesempatan! Mari menjadi kuat dan membawa Sasuke kembali" meskipun aku Ragu kalau kami akan mendapat kesempatan sebagus ini di lain waktu
Mereka perlahan mengusap bekas air mata yang masih tersisa, sepertinya perkataanku sedikit menyemangati mereka
'biarkan terus begini saja Sasuke, Biarkan kami melangkah lebih jauh dan suatu hari nanti mau tak mau kau harus menurut' pikirku dengan sedikit senyuman di akhir. Yah aku tau bahwa dia masih memiliki dendam, dan tak bisa melupakan masa lalu
Orang berkata Waktu bisa menyembuhkan segalanya namun itu tidak benar, terkadang ada sesuatu yang benar-benar tak bisa dilupakan oleh seseorang
Tak lama kemudian suara batuk membuatku menoleh, dan tenyata itu Sakura. Sepertinya dia terkena sedikit penyakit 'canggung' dan dia berusaha mencairkan Suasana yang tegang dengan berusaha menghibur Naruto, aku bukannya tak mau ikut namun aku lebih suka melihat ekspresi mereka
'hahh~ sakura kuat, mencintai seseorang dan rela menghadang bahaya hanya demi bertemu orang yang dicintainya aku tidak mungkin seperti itu, lagipula kapan aku mengenal cinta. Bukan di kehidupan dulu ataupun di kehidupan Sekarang, aku tak pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya jatuh cinta yah......serahkan saja pada takdir' pikir ku melihat ketiga orang yang berusaha saling menguatkan
*Takdir, serahkan saja pada Author yang Gaje ini Miki karna takdir sudah ditentukan Haha
"Baiklah semuanya, kita pasti akan mendapat kesempatan lagi, kita masih punya Waktu! Pikirkan saja apa reaksi Tsunade-basan jika tau misi kita gagal, Hahaha pasti memasang wajah yg lucu" ucapku tertawa membuat semua orang menatapku
Yah misi kali ini bisa dibilang 'gagal'
.
.
.
Kami kembali ke desa Konoha dan langsung menemui Tsunade untuk melaporkan lebih rinci tentang misi, namun di perjalan Naruto mengatakan sesuatu yang aneh"Heii, kalian percaya pada hantu?" Tanya Naruto pada kami bertiga
"Hantu? Jangan bercanda! Tidak mungkin ada hantu...." Ucap Sakura dengan sedikit gugup di akhir kalimat
"ADA! Aku sudah melihatnya!" Ucap Naruto keras membuat kami berpikir, apakah benar atau dia hanya berbohong
"Lalu seperti apa hantu yang kau lihat?" Tanyaku dia lalu memasang ekspresi berpikir keras, seperti meletakkan tangan di dagu sambil mengingat kejadian
"Dia memiliki rambut panjang, seluruh tubuhnya bersinar....sepertinya cuma itu yang kuingat" ucap Naruto semakin membuat hatiku gelisah
"Ka-kapan kau melihat itu?" Tanyaku sedikit gugup
"Saat kita di perjalanan ke jembatan Tenchi di hutan **** kita mendirikan tenda, aku kebelet pipis dan melihat hantu itu" ucapnya membuatku tersentak kaget, ternyata yang dilihat Naruto bukan Hantu tapi itu aku
'ahhk memalukan, mungkin karna api yang menerangiku malam itu dia mengira aku hantu, pantas saja saat aku kembali dia berpindah tempat' pikirku, entah wajah apa yang kupasang saking malunya
"Kau baik-baik saja Miki? Wajahmu nampak merah, kau sakit?" Ucap Naruto menempelkan Tangannya di dahiku
"B-be-berhenti! Ak-aku tidak sakit, sebaiknya kita bergegas" ucapku dengan jantung yang masih belum bisa tenang dan mencoba mempercepat langkahku
"Apa-apaan tadi"
Selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] Bagian 1
Adventure-End- Miki yang sudah beranjak dewasa Kini mulai Mengasah kemampuannya, Hingga menjadi seorang Kunoichi yang kuat, bersama Tim Kakashi dalam mengembalikan Anggota Tim mereka yaitu Sasuke yang sudah lama pergi. Namun Perang Dunia Shinobi segera terja...