Iya tau.. harusnya update kemaren tpi karena wattpad lgi sensi, error deh gue gabisa publish..
Part ini juga pendek bgt:(
Di maapin ga?AUTHOR'S POV
Waktu sudah menunjukan pukul dua pagi, namun saat itu Harry sudah terbangun lantaran ia tidak menemukan Kendall di sisinya. Lampu kamar mandi juga tidak menyala, menandakan bahwa tidak ada siapapun di dalam sana.
Harry pun menyibakkan selimutnya untuk segera mencari Kendall. Ia memungut pakaian yang berserakkan di lantai dan memakainya dengan cepat.
Tujuan pertama Harry adalah kamar Ava dan Arel. Harry membuka pelan pintu kamar mereka dan menyalakan lampu kecil agar ruangan itu lebih terlihat jelas. Namun, ia tetap tidak menemukan Kendall di sana.
Tiba-tiba ia mendengar suara gaduh dari dapur dan itu membuatnya cepat-cepat mematikan lampu kamar dan berlari kecil ke arah dapur setelah menutup pintu kamar anak-anak.
"Kendall!" Pekik Harry setelah ia menemukan Kendall dengan balutan gaun tidur untuk menutupi tubuh polosnya di dapur, berdiri dengan sepiring pasta di tangannya.
Kendall yang sempat terkejut hingga berhenti mengunyah, kemudian menampilkan senyuman pasrahnya pada Harry.
"Pukul dua pagi, Sayang! Apa yang kau lakukan?" Tanya Harry seraya menyatukan kedua alisnya dan berjalan mendekat.
"Aku lapar, Harry." Jawab Kendall dengan polos, sambil terus menyuapkan pasta ke dalam mulutnya.
"Kita tidak melewatkan makan malam, Kendall."
"Ya, tapi aku lapar dan ingin pasta."
Seketika Harry tersenyum sambil menatap Kendall, penuh arti. Sementara Kendall menaikkan alisnya, bertanya-tanya apa maksud ekspresi wajah Harry itu.
Kemudian Harry memegang pinggul Kendall dan dengan mudah mengangkatnya hingga ia duduk di atas meja. Harry pun membungkukkan dirinya seraya menopang tubuh dengan kedua siku yang ia letakkan di kedua sisi Kendall.
"Selamat datang, Baby Styles." Ujar Harry kemudian mencium perut Kendall yang rata, membuat wanita itu tergelak kencang.
"Harry, aku tidak hamil!" Ucap Kendall, tanpa menghentikan tawanya.
Harry menegakkan dirinya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Kendall, "sikapmu akhir-akhir ini jelas menunjukan kau hamil, Sayang."
Kendall terkekeh lagi, "ku rasa kau salah, Harry. Aku tidak merasakan gejala kehamilan apapun seperti dulu, mungkin aku memang lapar dan ingin pasta." Ia lanjut menyuap pastanya.
"Ya ya ya, terserah apa katamu. Habiskan makanan itu dan lanjut tidur, dia perlu istirahat." Ujar Harry, seraya melirik ke perut Kendall pada beberapa kata terakhirnya.
Kendall hanya memutar bola matanya dengan jengah, namun tetap menghabiskan masakannya sendiri, membuat Harry gemas dan mengecup pipi Kendall untuk beberapa detik sebelum berbalik badan, membereskan kekacauan yang dibuat istri hamilnya pada dini hari.
KENDALL'S POV
"Ya ya ya, terserah apa katamu. Habiskan makanan itu dan lanjut tidur, dia perlu istirahat." Katanya lagi, sebelum ia berbalik badan mencuci perabotan yang kotor.
Akupun melanjutkan makanku dengan pikiran yang terus berputar pada perkataan Harry tadi.
Apa aku benar-benar hamil? Tapi tidak mungkin rasanya, lantaran aku tidak mengalami gejala kehamilan seperti dulu aku mengandung Ava dan Arel. Tadi aku memang tidak bisa tidur karena tiba-tiba aku ingin makan pasta, tapi bukan berarti aku mengidam kan? Orang-orang lain juga sering mengalami lapar di tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight For Love
Fanfiction•SEQUEL• BOOK 2/2 OF PARTNER IN LOVE Tidak ada kisah cinta yang berjalan mulus. Seluruh dongeng kesukaanmu bahkan memiliki konflik yang berbeda-beda. Mungkin kau sudah melupakan masa lalu, namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa masa lalu akan mel...