79. HAPPILY

317 27 5
                                    

Mature content🙈

Menghela napas, Kendall mencuci tangannya setelah meletakkan test pack yang baru saja ia gunakan. Butuh beberapa saat hingga test pack itu mengeluarkan hasil. 

Sebenarnya Kendall tidak merasakan gejala apapun yang menandakan ia hamil. Ia hanya tak sengaja menemukan benda itu di dalam laci kamar mandi dan mencobanya. Ia tidak berharap banyak tentang hasil yang akan dinyatakan test pack tersebut.

"Mama!" 

Mendengar suara nyaring Ava, Kendall pun langsung meninggalkan kamar mandi dan bergegas ke kamar anaknya. Tepat saat ia keluar dari kamar, tiba-tiba Harry muncul dengan senyum di wajahnya. Pakaian kantornya sudah berantakkan, namun wajahnya tetap tampan.

"Hai."

Tidak menjawab, Kendall langsung mengalungkan tangannya di leher Harry, melingkarkan kakinya di pinggang Harry seperti koala. Hal itu membuat Harry melepaskan tas kantor yang ia genggam, beralih menopang tubuh Kendall.

"Tidak biasanya kau begini." Kekeh Harry,

"Aku tau. Hanya merindukan suamiku."

Gemas, Harry mengecup leher hingga bahu Kendall berkali-kali.

"Mamaaa!!"

Kendall mengela napas kasar seraya melepaskan tautan tangan dan kakinya dari tubuh Harry. Harrypun membiarkannya pergi sambil terkekeh.

Berhubung hampir malam dan tubuh Harry lengket oleh keringat, pria itu langsung melucuti semua pakaiannya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. 

Sepanjang berdiri di bawah aliran air hangat, Harry tersenyum karena mengingat tingkah istrinya yang akhir-akhir ini menggemaskan. Ia sangat manja, melebihi Ava dan Arel. Meski begitu, tentu saja Harry menyukainya. Rasanya sudah sangat lama Kendall tidak bermanja dengannya.

Dan selama hampir satu bulan mereka kembali dalam satu rumah, tidak satu malampun mereka lewatkan tanpa bercinta. Seolah semua momen yang mereka lakukan itu adalah bayaran atas utang setelah lama tidak melakukannya.

Merasa cukup, Harry mengeringkan tubuhnya dengan handuk kemudian mengenakan jubah handuk untuk menutupi tubuhnya. 

Saat ia hendak melangkah keluar kamar mandi, ekor matanya menangkap sesuatu yang terletak di sebelah wastafel. Melangkah mundur, benda itupun semakin jelas di pandangannya. Butuh beberapa saat hingga Harry mengerti bahwa benda kecil yang mencuri perhatian itu adalah test pack.

Bergaris dua.

"Kendall!!" Harry berteriak sembari berlari ke kamar anaknya, tak lupa membawa test pack itu.

Harry langsung membuka pintu kamar Ava dan Arel, mengejutkan setiap orang yang ada di kamar itu. Tanpa pikir panjang, Harry mengangkat tubuh Kendall dan memutarkannya, membuat Ava dan Arel bingung.

"Kenapa kau tidak bilang sejak tadi?" 

"Harry, turunkan aku!" Pekik, Kendall sambil memberontak pelan hingga pelukan Harry terlepas. "Kau ini kenapa?"

Harry memperlihatkan benda kecil yang ia temukan tadi, tepat ke depan wajah Kendall. Wanita itu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya berseru sembari melompat.

"Hey.. hentikan! Jangan melompat-lompat seperti itu, bahaya." Cegah Harry.

"Kenapa, sih?"

Pandangan Harry dan Kendall akhirnya beralih kepada dua anak-anaknya. Mereka kemudian mendekat dan duduk agar posisi wajah mereka sejajar dengan Ava dan Arel.

Fight For Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang