AUTHOR's POV
Pagi ini, Harry bangun lebih dulu daripada Kendall. Dia menyibakkan selimutnya degan perlahan agar Kendall tidak terbangun lalu segera masuk ke dalam bilik kamar mandi.
Usai dia bersiap-siap menggunakan pakaian kerjanya, dia langsung turun ke dapur tanpa membangunkan Kendall, mungkin ia berpikir bahwa Kendall sangat lelah.
Harry memanggang dua roti dan menyiapkan dua gelas susu hangat di meja makan untuknya dan Kendall sarapan, disambut oleh Buster yang menjilat kaki Harry seakan menyapanya.
"Good morning Buddy!" Harry merendahkan badannya untuk mengelus kepala anjing doberman itu.
Sambil menunggu rotinya matang sempurna, Harry menuangkan makanan anjing ke mangkuk Buster dan susu di mangkuk sebelahnya. Anjing itu pun makan dengan lahap.
Bunyi panggangan berdenting, Harry pun mengoleskan margarin dan menaburkan sedikit garam di atasnya. Harry menyajikan makanan Kendall di piring dengan sedikit parutan keju.
"Harry? Kau tidak membangunkanku?" Kendall turun dari tangga sambil mengikat rambutnya. Harry tidak menjawab karena sedang mengunyah makanan, sebagai gantinya Harry pun mencium kening istrinya.
"Kau tidak perlu repot-repot melakukan ini, Harry, aku bisa menyiapkannya untukmu." Ujar Kendall saat melihat roti di piringnya.
"Tidak apa, Ken. Berhubung aku bangun duluan, aku berinisiatif untuk menyiapkan sarapan untuk kita." Jawab Harry setelah mengunyah makanannya.
Kendall pun tersenyum luluh pada Harry, "Thanks, babe." Kata Kendall sangat lembut.
Tidak lama kemudian, sarapan mereka habis dan Kendall pun mencuci piring nya. Saat wanita itu sedang sibuk mencuci, Harry datang memeluknya dari belakang dan mengelus-elus perut Kendall dari dalam baju. Tentu hal itu membuat napas Kendall tercekat.
"Harry, kau—mau apa?" Tanya Kendall terbata-bata.
Harry mendekatkan bibirnya pada telinga Kendall dan berbisik, "A little make out will makes my day." Kendall yang sudah terpengaruh pun mengangguk, menuruti permintaan Harry.
Kendall berbalik badan lalu berhadapan dengan Harry seraya membuka kakinya dan penis Harry yang sudah tegang pun menusuk-nusuk vagina Kendall yang masih tertutup celana.
Bibir mereka saling bertautan dan tangan mereka tidak diam. Meraba, mengelus, bahkan Harry meremas payudara Kendall dengan sangat keras membuat Kendall meringis kesakitan.
"Ahh-I wanna cum." Ucap Harry. Dengan cepat, Harry naik dan duduk di meja pantry lalu membuka resleting celananya.
Kendall yang mengerti maksud Harry itu pun langsung men-sejajarkan wajahnya dan selangkangan Harry. Kini milik Harry sudah berdiri dan Kendall menjilatnya perlahan, sengaja menggoda Harry.
"Babe-ahh-please do it right-uhhmm." Desah Harry, meminta agar Kendall lebih agresif lagi.
Menurut, Kendall pun mengulumnya lebih dalam dan lebih intens sampai Harry meracau tidak jelas. "Yeeeaahh-that's what I want-eerrghh."
Tidak lama kemudian, Harry pun mendapat orgasme nya dan Kendall menutup penis itu dengan boxer dan kembali menutup resleting celananya.
"I want it too." Pinta Kendall dengan nada yang nakal karena dia menahan cairannya saat bermain dengan milik Harry tadi.
Harry pun mengangkat Kendall ke atas meja dan membuka kakinya lalu menurunkan celananya sedikit. Setelah terbuka, Kendall mendongakkan kepala, bersiap-siap untuk dimainkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight For Love
Fanfiction•SEQUEL• BOOK 2/2 OF PARTNER IN LOVE Tidak ada kisah cinta yang berjalan mulus. Seluruh dongeng kesukaanmu bahkan memiliki konflik yang berbeda-beda. Mungkin kau sudah melupakan masa lalu, namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa masa lalu akan mel...