WARNING: THIS CHAPTER CONTAINS VIOLENCE.
"Kendall, hari sudah semakin sore, kau harus beristirahat, Sayang." Bujuk Harry, memegang kedua bahu Kendall yang terduduk di kursi roda dengan pakaian serba putih dan tertutup.
Sejak matahari sedang terik-teriknya bahkan sampai hampir terbenam, Kendall tidak ingin beranjak dari sisi makam calon bayinya itu. Ia tidak ingin meninggalkan anaknya sendirian di tempat yang asing seperti ini. Jiwa keibuannya sangat kuat seolah ia beranggapan anaknya akan menangis ketakutan di dalam sana.
Seluruh keluarga yang datang di acara pemakaman itu sudah terlebih dahulu pulang, meninggalkan Harry yang tidak akan pergi sebelum Kendall yang meminta demikian.
"Aku ingin beristirahat disini, menemani anakku. Pulanglah jika kau tidak ingin disini." Jawab Kendall, datar dan pandangannya masih sendu ke gundukan tanah berhiaskan bunga itu.
Harry menghembuskan napasnya, kasar. Ia kemudian berjongkok, menyetarakan posisinya dengan Kendall. Walaupun tertutup kaca mata hitam, Harry dapat menangkap iris mata Kendall yang meliriknya.
"Bagaimana dengan Ava dan Arel, Kendall? Mereka juga anakmu, anak kita. Baby sudah tenang di surga bersama Archie, ia tidak sendirian, Sayang. Kini fokus kita adalah rumah tangga kita, Ava dan Arel membutuhkan kau dan aku sebagai orang tua mereka. Aku berjanji akan menemanimu kemari kapanpun yang kau mau, tapi sekarang kau harus beristirahat agar kau cepat pulih, okay?"
Kendall terdiam sejenak, menatap lekat mata Harry yang menenangkan hatinya. Ia pikir kali ini Harry benar, ia sempat bertemu dengan Archie dan Baby, mereka terlihat bahagia bersama.
Mama Kendall harus kembali. Kak Ava dan Arel membutuhkan Mama.
Tiba-tiba suara Archie dari mimpinya terdengar, bersamaan dengan angin yang menyapu wajahnya. Angin sejuk, namun terasa sangat menghangatkannya. Kendall yakin Archie sedang melihat Kendall dan Harry saat ini, suara itu adalah benar-benar suara Archie yang berbicara dengannya saat ini, hanya saja kalimatnya diulang.
Merasa tenang, Kendall pun mengangguk, menyetujui ajakan Harry untuk pulang dan kembali pada Ava dan Arel, anaknya yang lebih membutuhkan Kendall.
***
'Pasangan selebriti, Kendall Jenner Styles dan Harry Styles mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang dari pesta pertunangan Chris Wood dan Ellena Riley. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit setelah kecelakaan tersebut. Kecelakaan naas yang mereka alami memakan korban kematian dari bayi yang Kendall kandung selama lima bulan.'
Suara presenter perempuan dari acara berita terdengar seperti alunan musik klasik di telinga pria itu. Ia menyesap anggur merah dari gelasnya, seolah merayakan rencananya yang berjalan lancar.
Tanpa ia ketahui, perempuan yang ia sebut sebagai kekasihnya itu berdiri di belakangnya, dengan pisau yang ia sembunyikan di balik punggung. Ia menyaksikan betapa senangnya pria itu mendengar berita duka yang datang dari keluarga Harry.
"Kau puas?" Tanyanya, dengan nada getir, kemudian maju selangkah.
Pria itu menoleh sekilas, namun ia kembali menatap layar tv didepannya yang masih menampilkan animasi kronologi kecelakaan beberapa hari lalu di jalan raya.
"Tentu, sudah ku bilang; aku tidak akan membiarkan siapapun yang menggagalkan rencanaku, bernapas bebas di dunia ini. Bayi itu menjadi alasan Kendall mempertahankan rumah tangganya dengan Harry." Ujarnya, berlagak seolah ia tau semua tentang Kendall. Walaupun perempuan itu hanya menatap punggungnya, ia tau bahwa pria itu menyunggingkan senyum miringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight For Love
Fanfiction•SEQUEL• BOOK 2/2 OF PARTNER IN LOVE Tidak ada kisah cinta yang berjalan mulus. Seluruh dongeng kesukaanmu bahkan memiliki konflik yang berbeda-beda. Mungkin kau sudah melupakan masa lalu, namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa masa lalu akan mel...