Harry memasuki kamar dengan wajah yang berbinar dan sesuatu disembunyikan di belakang punggungnya. Ia menghampiri Kendall yang sedang membaca novel dengan serius hingga tidak menyadari kedatangan Harry.
Lelaki itu duduk di sebelah kaki Kendall dan merampas novelnya kemudian melemparnya ke sembarang arah dan mendarat di kasur. Kendall yang merasa terganggu langsung menatap tajam Harry dan berusaha mengambil kembali novelnya.
Tetapi usaha itu digagalkan karena Harry menahan tangan Kendall dan memberikan kotak kecil yang Kendall tidak tau apa isinya.
"Apa ini? Dalam rangka apa kau memberikanku hadiah? Pasti kotaknya saja sudah mahal, Harry, aku tidak mau jika kau bo-" celotehan panjang Kendall dihentikan oleh telapak tangan Harry yang menutup mulut isterinya itu.
Entah kenapa, sejak kehamilannya, Kendall jadi sangat bawel dan sensitif jika Harry menjahilinya. Bahkan hanya meniup rambutnya saja, Kendall bisa badmood seharian. Menurutnya, kejahilan Harry itu mengganggu.
"Tidak perlu banyak bicara, lihat saja isinya." Suruh Harry sambil menunjuk kotak itu dengan dagunya.
Kendall pun membuka penutup kotak merah itu dan menemukan sehelai kain tebal yang panjang berwarna hitam. Alisnya tertaut melihat hadiah yang aneh menurutnya ini.
Harry mengambilkan kain itu dan mengikatnya di kepala Kendall sehingga kedua mata wanita itu tertutup sempurna dan Kendall tidak bisa melihat apa-apa.
"Pegang tanganku dan ikut aku perlahan-lahan, kau aman." Kendall pun memegang tangan Harry dan dengan takut, ia mengikuti langkah suaminya yang berjalan menuntunnya entah kemana.
Setelah tiba di teras, Harry berjongkok untuk memasangkan sneakers Kendall dengan perlahan tanpa membuka penutup mata itu terlebih dahulu. Harry kembali menuntun Kendall menuju halaman rumah mereka.
"Diam disini dan aku akan membuka penutup matamu, tapi kau harus menunggu aba-aba untuk membuka mata." Perintah Harry dibalas anggukan oleh Kendall.
Harry pun membuka ikatan di kepala Kendall dengan hati-hati dan memasukan kain itu ke dalam saku celananya.
"Ok, 1..2..3! Buka matamu!"
"SURPRISE!!"
Kendall dikejutkan dengan kehadiran Kylie yang bersandar di mobil ferrari abu-abu yang terparkir persis disebelah mobil jenis sama dengan warna hitam.
Kendall yang terkejut, menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan sambil melihat ke arah Harry. Meminta penjelasan.
"Aku membelikan 2 ferrari itu untukmu dan Kylie, karena aku tau kalian berdua menginginkannya." Jelas Harry setelah menangkap maksud Kendall yang meminta penjelasan melalui isyarat mata.
Kendall pun berlari memeluk Harry, disusul dengan Kylie juga. Mereka terlihat seperti tokoh kartun teletubbies. Kakak-beradik itu berkompakan mengucap kata terima kasih berkali-kali pada Harry.
"Kenny, ayo kita foto bersama!" Kylie menarik tangan Kendall untuk berpose disebelah mobil mereka masing-masing, sambil Kylie memberikan ponselnya kepada Harry untuk memotret mereka berdua.
Setelah mendapat cukup banyak hasil foto, Kylie mengunggah salah satu fotonya ke snapchat hanya untuk mengabadikan momen dengan Kendall, bukan untuk pamer mobil mereka.
"Kalian senang?" Tanya Harry sambil merangkul pinggang Kendall.
"ASTAGA! KENAPA KAU BERTANYA TERUS, HARRY?! AYO KITA JALAN-JALAN!!" Pekik Kylie yang kelewat semangat dengan mobil barunya.
Dengan pakaian yang melekat di tubuh, mereka siap untuk berkeliling dengan mobil barunya. Harry semobil dengan Kendall, namun ia membiarkan Kendall yang mengemudi dan Kylie mengendarai sendiri mobilnya. Dia tidak ingin ditemani siapapun karena takut membahayakan jiwa orang lain, mengingat dia sangat gila jika mengemudi, apalagi dengan mobil sport seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight For Love
Фанфик•SEQUEL• BOOK 2/2 OF PARTNER IN LOVE Tidak ada kisah cinta yang berjalan mulus. Seluruh dongeng kesukaanmu bahkan memiliki konflik yang berbeda-beda. Mungkin kau sudah melupakan masa lalu, namun itu tidak menutup kemungkinan bahwa masa lalu akan mel...