Pieces 42

688 140 81
                                    

"Kau juga ke sini?" Desis Younghyun dengan nada malas.

"Yahh...ekspresi macam apa itu? Tidak sopan sekali," balas gadis bertubuh ramping dengan rambut coklat yang dibiarkan tergerai menutupi dada, sambil menggerutu. Namun sedetik kemudian ekspresi kesal di wajah cantiknya langsung dapat berubah menjadi binar senang seiring dia melanjutkan, "Well, it's my favorite event so I won't miss it~"

"Yeah, very you~" Younghyun masih menanggapi tanpa rasa tertarik sedikit pun.

"Yo, Park Jae! Nice to see you, Handsome. I heard you already become husband, congrats~" wanita yang malam itu memakai gaun hitam setumit kaki tanpa lengan, dengan taburan serbuk berlian di permukaan kainnya dan detail kerah V yang menggantung turun memperlihatkan nyaris separuh tulang rusuk serta belahan payudara, tak lupa menyapa rekan baik Younghyun. Yang disapa cuma menganggukkan kepala kalem.

"Nice to see you too, K--" ucapan pria tinggi terhenti sebab mendadak telinganya menangkap sebuah celetukan.

"Hei, lihat. Bukankah mereka pasangan tunangan yang terkenal itu?"

Jaehyung memandang gadis bergaun hitam yang nampak langsung melengos sambil menyibakkan poni rambut menggunakan ujung lentik kuku jari yang dipoles cantik.

"Wah, benar~ mereka the power couple yang sempat viral itu 'kan?!"

"Here we go again..." di sisi lain, Younghyun mengesah dengan suara lirih.
.
.

"Pelan-pelan saja," ujar Bambam memastikan Wonpil tidak memaksakan diri.

"Aku tahu pasti sudah sulit bagimu untuk bergerak bebas, jadi pelan-pelan saja. Yang terpenting bukan cuma gerakannya, melainkan tekanan dan berat badan yang bisa kau berikan. Beban dari perutmu pasti sudah lebih dari cukup, jadi menurutku sedikit gerakan sudah akan bisa menyenangkannya," imbuh wanita bertubuh ramping.

"A-a-aku b-belum pernah...mem-melakukan yang begini--" gumam Wonpil gugup sambil mencengkeram bantal yang sedang dia duduki, ada warna merah matang merata di kedua pipinya.

"Oleh karena kau belum pernah melakukannya, aku membantumu mempelajarinya," ungkap Bambam sambil tersenyum lebar. "Aku dengar untuk orang hamil--apalagi yang perutnya sudah besar--hubungan seks bisa menjadi sulit dilakukan sebab terganjal ukuran perut. Mau mengangkang susah, doggy juga gampang capek. Palingan cuma bisa miring, tapi itu membuat sulit untuk berciuman. Kalau kau bisa woman on top, setidaknya Buddy masih akan bisa memeluk dan menciummu."

Ting~ wajah Wonpil semakin memerah panas bagai kue yang telah matang sempurna dalam oven.

"B-Baamm...! Hentikan~~~" gadis mungil menutupkan telapak tangan ke muka, belum apa-apa sudah merasa malu lebih dulu membayangkan adegan yang disebut adik iparnya tadi.

"Hahaha! Kau terbayang ya? Terbayang 'kan? Oh my Wonpil-ah, ternyata kau bisa mesum juga!" gelak Bambam.

"A-a-a-aku tidak...!" Wonpil mencoba membela diri tapi wajahnya yang sudah merah terang tak dapat berbohong.

"Tidak apa-apa mesum kalau sama suami sendiri," ujar wanita ramping masih terkekeh. "Mark juga bilang sangat suka kalau aku yang duluan mesum dan yang memulai. That's kinda hot, you know. Aku yakin Buddy pasti juga begitu. Mereka 'kan bersaudara."

Wonpil menunduk dalam, memandang tersipu pada bantal di bawah kakinya yang tadi diminta Bambam untuk dibayangkan sebagai pangkuan Jaehyung.

"Ayo, kita mulai latihan lagi. Pegang bantalnya dengan tanganmu, anggap itu pinggang Buddy--ah, tapi waktu praktek nanti kau bisa memegang dada atau bahunya. Kondisional saja. Senyamanmu saja. Kalau dia protes, tampar saja mulutnya," ujar Bambam. "Lalu sambil memegang bantal, gerakkan bokongmu ke depan dan ke belakang. Ada banyak gerakan cowgirl tapi yang paling dasar itu, untuk gerakan yang lain Buddy pasti akan mengajarimu sendiri nanti. Dia sudah mengajarimu teknik hand job lainnya 'kan?"

PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang