"Whyyy~" kata barusan diucap dengan suara kecil dan nada mendayu yang sangat manja. Ujung jari lentik mencolek dada Jaehyung yang hanya datar menatapnya.
"Why are you so cold?" Gadis bermata besar masih menyunggingkan senyum. Perlahan ia mencondongkan badan mendekat pada pria tinggi, menyentuhkan dada yang menggantung sembari bibir merahnya berbisik di sebelah telinga Jaehyung.
"So hot~"
Wanita itu menarik diri lagi, tersenyum menikmati ekspresi lelaki yang menghela napas samar.
"Why are you here?" Tanya Jaehyung menyingkirkan tubuh yang bersandar menutupi pintu mobil.
"Because I miss you♡" sebuah jawaban klise yang harusnya terdengar manis namun pria bermata sipit hanya membalas dengan lirikan tanpa minat.
"I heard it," gadis berambut sedada menahan pintu mobil untuk terbuka supaya Jaehyung tetap berada di luar. "You've married. Suddenly? Why?"
"That isn't your business," desis Jaehyung mulai merasa terganggu karena informasi pribadinya disinggung seolah itu tak berharga, bagai gorengan yang dinikmati banyak orang.
"Was it for paying debt?" Gadis bermata besar masih memancing. "Atau kau diancam?"
"Can you stop?" Balas Jaehyung datar.
"Why~" kembali satu kata pertanyaan dilontarkan dengan nakal. "Stop being hard to get. You're so cute yet hot~" wanita tersebut menjilat bibir bawahnya.
"Everyone is just curious to death, the fierce producer--even he doesn't have any mercy on women--suddenly got married without any issues. Semua orang mempertanyakannya. Apalagi kau melakukan itu hanya beberapa saat setelah ke Korea untuk bekerja. Banyak gosip muncul yang bilang kalau selama ini kau memang punya pacar di sana. Atau kau mungkin diam-diam terlibat hutang dengan mafia dan mencoba melunasi melalui pernikahan. Bahkan ada yang bilang kalau the wedding is just fiction, kau cuma sedang membangun image di hadapan publik untuk mencari simpati. And this ring too--" wanita berambut sedada meraih tangan Jaehyung untuk mengusap cincin yang terpasang di jari manisnya.
"--it looked so real," bibir merah masih tersenyum simpatik. "Tapi kau tidak cocok memakainya." Gadis bertubuh sintal mencoba melepas cincin dari jemari panjang tangan Jaehyung namun ditepis langsung oleh pria tinggi.
"Cut out. I don't have time for this bullshit," Jaehyung memaksa menarik pintu mobilnya tak peduli pada wanita yang kemudian limbung di atas pijakan high heels sebab terdorong tiba-tiba dari sandaran di body kokoh SUV Range Rover.
"But I'm sure you have time for me!" Gadis tersebut belum menyerah, menghalangi pintu mobil untuk menutup meski Jaehyung telah duduk di kursi dan memakai sabuk pengaman.
Pria tinggi mengesah. "Whaddya want, really?" Dia sadar jika sejak tadi lawan bicaranya cuma basa-basi dan membahas banyak hal berputar-putar. Wanita itu punya sesuatu untuk disampaikan namun sedang mencoba akrab dengan Jaehyung supaya tidak terlalu kelihatan jika dia tengah mengorek informasi.
"Why are you alone?" Tubuh langsing berjongkok, meletakkan siku di sebelah paha Jaehyung untuk menyangga dagunya. "Where's your wife?"
"That - isn't - your - business," ulang pria tinggi menegaskan tiap katanya.
"Does she can't satisfy you?" Jemari berkutek merah mulai bergerak mengusap paha Jaehyung seolah sedang menggambar sebuah garis lurus. "So bad..." Dia melirik ke atas, menatap pupil sipit pria tersebut dengan seduktif.
"I feel so bad for this 'friend' if it can't get any satisfaction service..." Suara yang keluar dari bibir merah bercampur dengan desahan samar. "Don't you think it would miss me? Because mine is missing the deepest spot it could reach~" kuku cantik itu mulai bergerak menyentuh resleuting celana Jaehyung dan mengusapnya dengan sedikit tekanan. Sekali lagi, sebuah lirikan seduktif ia berikan pada wajah tampan yang bergeming membalas dengan ekspresi datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES
FanficJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "You are a puzzle I don't understand. Each piece represents different picture than my expectation. I don't think I can keep it up. May I give up?"