Pieces 31

887 157 45
                                    

Sesuai hasil😂

Sesuai hasil😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|
|
|
|
|

Jaehyung baru keluar dari ruang meeting, ia tidak langsung menuju kantornya melainkan mampir ke ruang divisi desain grafis yang terletak paling dekat dengan kantor produser utama. Pria tersebut melongokkan kepala dari pintu dan segera disuguhi pemandangan penghuni ruangan yang nampak kompak mengangkat kedua tangan ke atas seperti sedang latihan dance Zumba namun lagu pengiringnya adalah When You Love Someone.

Oneul manhi himdeureotteon haruyeotjyo

"Tangan ke kanaaan...! EII!"

"EII!"

Geudael boneun nae gaseumi arineyo

"Tangan ke kiriii...! EII!"

"EII!"

Jichin geudaereul wihae haejul su itneun geon oroji

"EII!"

"EII!"

Gyeote isseojuneun geot bakke mothae mianhaeyo

"EII EII!"

"EII EII!"

Perlahan Jaehyung menghela napas panjang. Dalam hati mempertanyakan kewarasan anak buahnya tapi juga heran bagaimana bisa mereka semua konslet berbarengan begini. Karena apa? Apakah bawaan genetik? Atau sekedar gabut? Apa mungkin mereka mencontoh orang lain? Atau memang sejak awal ada kabel putus dalam kepala masing-masing? Sebab fenomena seperti ini bukan sekali atau dua kali terjadi, tapi hampir setiap hari kecuali jika sedang ada banyak deadline. Kalau sudah begitu, baru kemudian para karyawan terlihat seperti pekerja kantoran pada umumnya, duduk manis di kursi masing-masing dengan wajah serius sambil mengerjakan tugas.

BAK! BAK! BAK!

Dengan keras Jaehyung memukulkan telapak tangan pada dinding terdekat untuk menyaingi suara musik yang cukup lantang. Berhasil, seluruh kepala penghuni kantor langsung menoleh ke tempatnya berdiri dan salah satu dari mereka (yang bertugas menjadi instruktur gerakan Zumba) bergegas melompat untuk mematikan lagu.

"Selamat sore, Pak Jae~" seorang karyawan menyapa. "Mau gabung Zumba sama kita?" dengan polos ia melanjutkan.

"Males," cetus sang produser. "Temanmu yang ku suruh ke rumah sakit tadi, sudah berangkat?"

"Saya, Pak Jae! Saya di sini!" Sahut seorang karyawan yang mejanya berada di paling belakang. Sambil mengangkat kedua tangan dia berlari maju ke paling depan mendekati produsernya yang langsung mengerutkan kening.

"Kenapa kau masih di sini? Bukankah aku sudah menyuruhmu ke rumah sakit secepatnya?" nada kalimat Jaehyung seketika ketus.

"Anu, tadi sebenarnya saya sudah mau berangkat, terus itu...anu, Pak Bri bilang beliau saja yang ke rumah sakit. Begitu. Jadi saya masih di sini," dengan gugup staff mencoba menjelaskan, sementara dalam hati ia sudah ketar-ketir saja melihat mata sipit bosnya menyorot tajam.

PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang