"Otsukaresama deshita (terima kasih atas kerja kerasnya), Dowoon-kun~" ujar dokter sore itu dengan nada suara ramah usai menyelesaikan seluruh rangkaian jadwal terapi, pengobatan, dan pemeriksaan.
Dowoon yang telah kembali duduk di kursi roda hanya menjawab dengan senyuman, dia masih belum begitu familiar dengan berbagai ungkapan bahasa Jepang yang sesekali diselipkan sang dokter dalam percakapannya.
"Otsukaresama deshita itu sama seperti jalhaesseoyo (kerja bagus!)," namun untungnya dokter selalu menerjemahkan dan menjelaskan maksud bahasa Jepang yang dia katakan sehingga Dowoon kemudian bisa paham, sekalian belajar kosakata baru.
"Aaa~" pemuda bermata bulat mengangguk dengan manik coklat yang berbinar. "Tadi kalimatnya bagaimana, Dok?"
"O-tsu-ka-re-sa-ma de-shi-ta," eja sang dokter lebih pelan.
"Otsukaresama deshita..." ulang Dowoon seperti anak TK mengeja bacaan.
"Yup! Kau cepat sekali belajar ternyata," puji dokter langsung membuat pasiennya kembali mengulum senyum, tapi kali ini dengan kedua cuping telinga yang memerah, menuai suara cicitan pelan akibat rasa gemas dari perawat dan asisten dokter yang memang selalu menemani kegiatan Dowoon.
"Hontou ni kawai (menggemaskan sekali)~"
"Setelah ini kau mau melakukan apa?" Tanya dokter seraya melangkahkan kaki di sebelah kursi roda Dowoon yang didorong oleh perawat. Mereka keluar ruang terapi bersama-sama sambil bercengkerama membunuh waktu di sepanjang koridor hingga nanti tiba di kamar tempat Dowoon menginap.
"Mandi, lalu makan. Menelpon Noona dan tidur," jawab pemuda berambut hitam.
"Jangan lupa obatnya diminum," tegur dokter mengingatkan.
"Ne," angguk Dowoon dengan senyuman.
"Nanti kalau keadaanmu semakin baik, aku akan mengijinkanmu keluar jalan-jalan."
"Eh, benarkah!?" Sontak mata Dowoon membulat.
"Eoh, kau bilang kau suka manga dan anime 'kan?" Balas dokter.
"Ne!" Pemuda bersuara dalam langsung mengangguk penuh semangat.
"Akhir minggu ini akan ada event comicon (gathering bagi penyuka manga, anime, cosplay) di Shibuya. Kau bisa pergi ke sana dengan walimu."
"Woah...!" Iris coklat Dowoon kentara berbinar terang dipenuhi rasa girang. "S-saya pernah datang ke event semacam itu di dekat kampus dan sangat menyenangkan--"
"Sekarang kau punya kesempatan untuk datang langsung ke event di negara aslinya. Ku jamin, acaranya akan lebih seru!" Dokter mengedipkan sebelah mata, makin membuat Dowoon bersinar cerah ceria.
"Saya ingin melihatnya!" Tekad pemuda tersebut.
"Good! Berarti kau siap untuk meningkatkan lagi kesehatanmu?" Pancing dokter.
"Ne!" Dowoon menyahut antusias. Merasa sudah mendapat motivasi tambahan.
"Kau siap untuk banyak makan, minum obat tepat waktu, terapi, dan memeriksakan diri setiap saat?"
"Ne!"
"Kau siap untuk jadi lebih sehat!?"
"NE!"
"Kim Dowoon, good job!" Dokter masih mengompori.
"Neee!" Dan Dowoon dengan polosnya termakan seluruh skenario itu.
"Aww~ KAWAI~~~" Tersisa perawat dan asisten dokter yang kembali menggumam gemas tanpa bisa menahan diri.
PRANG! KROMPYANG!
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "You are a puzzle I don't understand. Each piece represents different picture than my expectation. I don't think I can keep it up. May I give up?"