Kegemparan atas meninggalnya Moody berlangsung selama beberapa hari. Namun kemudian ditenggelamkan dengan desas-desus bahwa Harry, Ron, dan Hermione tidak akan melanjutkan untuk belajar di Hogwarts. Harry memiliki tugas dari Dumbledore yang harus ia kerjakan, Ron dan Hermione yang mengetahui itu memutuskan untuk bergabung dengan Harry. Aku bahkan tidak bisa membayangkan Harry berada di luar sana tanpa Hermione, dia mungkin akan ditangkap oleh Pelahap Maut beberapa hari setelah ia angkat kaki dari rumah.
Kecemasan Mrs Weasley bahwa Ron akan meninggalkannya bersama Harry dan Hermione membuatnya lebih tergesa-gesa. Dia menyibukan kami semua dengan persiapan pesta pernikahan sehingga Harry, Ron, dan Hermione tidak punya waktu untuk berkumpul. Alasan Mrs Weasley adalah untuk mengalihkan perhatian kami dari kesedihan mengenang Moody dan dari perjalanan mencekam yang kami lalui. Setelah dua hari tanpa henti membersihkan, mencocokan warna pita dan bunga, membersihkan jembalang dari kebun, dan membantu Mrs Weasley membuat canapé, makanan kecil dari biscuit atau irisan kecil atau roti atau roti panggang yang dipotong dalam beragam bentuk dan dihiasi beragam makanan seperti keju, daging, pure kentang, foie gras atau makanan lain, yang sangat banyak.
Aku hanya mengunjungi Charhide beberapa kali dalam seminggu, itu pun jika aku bersama Fred atau Ayah. Walaupun Botty tidak oenah menunggalkan Charhide, terlalu berbahaya pergi ke Charhide sendirian karena rumah itu sangat besar dan penuh dengan tempat untuk bersembunyi, bisa saja seseorang menculik dan menyembunyikan aku di rumahku sendiri. Jadi Ayah membuarkan aku tinggal di the Burrow, yang diterima oleh keluarga Weasley dengan senang hati. Aku, Fred, dan George memiliki misi rahasia lain, secara berkala kami akan naik ke loteng, tepat di mana kami akan merubah ghoul, makluk berbentuk dan berukuran seperti manusia. Kami sengaja merubahnya menjadi mirip dengan Ron, ghoul yang biasanya berkulit polos, sekarang memiliki rambut merah. Mr Weasley menambahkan piyama tua milik Ron agar membuatnya lebih mirip. Fred menambah ghoul itu sehingga dipenuhi bisul keunguan dan terlihat sedang terkena spattergoit, penyakit yang sangat menular sehingga tidak ada yang berani mendekat. Ghoul itu akan dipindahkan ke kamar Ron setelah Harry, Ron, dan Hermione pergi sehingga Mr dan Mrs Weasley memiliki alasan mengapa Ron tidak datang ke sekolah.
Akhir-akhir ini para anggota Orde sering datang untuk makan malam bersama karena the Burrow telah menggantikan Grimmauld Place nomor dua belas sebagai markas Orde. Mr Weasley menjelaskan bahwa setelah kematian Dumbledore, setiap orang yang tahu tentang Grimmauld Place menjadi Penjaga Rahasia.
“Dan kurang lebih ada dua puluhan orang, itu melemahkan Mantra Fidelius. Ada dua puluh orang yang bisa dikorek rahasianya oleh Pelahap Maut. Dan kami yakin Mantra itu tidak bisa bertahan lama.”
“Berarti Snape bisa memberitahukan alamat itu ke seluruh Pelahap Maut?” tanya Harry.
“Tenang saja, Mad-Eye sudah menyiapkan beberapa hal untuknya kalau dia berani kembali ke sana. Semoga saja bisa menahannya bila dia akan bicara, tapi siapa tahu. Tetap saja gila kalau kami tetap menggunakan tempat itu sebagai markas, saat perlindungannya tidak lagi stabil.”
Malam itu dapur penuh sesak, bahkan sulit untuk bisa menggerakkan pisau dan garpu.
“Ada berita tentang Mad-Eye?” Harry bertanya pada Bill.
“Tidak,” jawab Bill.
Kami tidak bisa memakamkan Mad-Eye karena Bill dan Lupin tidak bisa menemukan mayat Mad-Eye. Sulit menentukan di mana ia jatuh bila saat itu gelap dan semua sedang sibuk bertarung.
“Daily Prophet tidak menyebutkan tentang kematian atau adanya penemuan mayat,” lanjut Bill. “Tapi memang berita agak sepi akhir-akhir ini.”
“Dan mengapa Kementerian belum mengadakan sidang untuk penggunaan sihir pada penyihir di bawah umur, yang aku gunakan saat melawan Pelahap Maut?” tanya Harry pada Mr Weasley yang ada di seberang meja, yang langsung menggelengkan kepalanya. “Karena mereka tahu aku tak punya pilihan atau mereka tidak ingin mendengar cerita saat Voldemort menyerangku?”
“Sepertinya Scrimgeour tidak ingin mengakui kekuatan Kau-Tahu-Siapa, seperti kejadian pelarian besar-besaran dari Azkaban.”
“Ya, mengapa harus memberitahu yang sebenarnya pada semua orang?” kata Harry yang menggenggam pisaunya begitu kuat sehingga bekas luka di tangan kanannya terlihat jelas. ’Aku tidak boleh berbohong’.
“Apakah orang-orang di Kementerian tidak ingin melawannya?” kata Ron marah.
“Tentu saja, Ron, tapi orang-orang juga ketakutan,” jawab Mr Weasley, “takut bila mereka yang akan hilang selanjutnya, atau anak-anak mereka yang akan diserang. Banyak isu-isu mengerikan yang beredar. Aku sendiri tidak percaya bila professor pengajar Telaah Muggle telah mengundurkan diri dari Hogwarts. Sudah berminggu-minggu aku tidak bertemu dengan Charity. Sedangkan Scrimgeour mengunci diri di dalam kantornya, semoga saja dia sedang melakukan sesuatu.”
Semua berhenti saat Mrs. Weasley menghilangkan sisa-sisa makanan dan menyajikan tart apel.
“Kau harus memutuskan kau akan berpura-pura menjadi siapa, ‘Arry,” kata Fleur saat tiap orang sedang menyantap puding. “Saat pernika’an nanti,” tambahnya saat melihat Harry kebingungan. “Tentu tidak akan ada Pela’ap Maut, tapi bisa saja ada seseorang yang kelepasan bicara setelah mereka minum banyak champagne.”
“Benar juga,” kata Mrs Weasley dari ujung meja yang sedang duduk dan menggunakan kacamatanya saat memeriksa daftar pekerjaan yang sudah ditulisnya pada sehelai perkamen panjang. “Ron, sudahkah kau merapihkan kamarmu?”
“Mengapa?” tuntut Ron sambil menjatuhkan sendok dan menatap ibunya. “Mengapa aku harus merapihkan kamarku? Aku dan Harry tidak ada masalah dengan itu!”
“Saudaramu akan menikah beberapa hari lagi, anak muda.”
“Memangnya mereka akan menikah di kamarku?” tanya Ron marah. “Tidak, kan! Dan demi keriput Merlin…”
“Jangan berkata seperti itu pada ibumu!” kata Mr Weasley. “Dan lakukan apa yang diperintahkan.”
Ron memandangi orang tuanya penuh rasa sebal, mengangkat sendoknya dan menyendokkan sesendok penuh tart apel ke dalam mulutnya.
“Akan kubantu, aku juga membuat berantakan,” kata Harry pada Ron, tapi Mrs Weasley melarangnya.
“Jangan, Harry, sayang, lebih baik kau membantu Arthur membersihkan kandang ayam. Dan Hermione, aku akan sangat berterima kasih bila kau mau mengganti seprai untuk Monsieur dan Madame Delacour. Mereka akan datang besok pukul sebelas pagi.”
Aku dan Ginny saling melirik karena kami sangat yakin sudah mengganti sprei kemarin, dengan gerakan yang halus aku dan Ginny berjalan ke luar ruangan untuk menghindari tugas dari Mrs Weasley.
Keluarga Delacour tiba keesokan pagi pukul sebelas. Harry, Ron, Hermione, dan Ginny merasa sedikit kesal dengan kedatangan keluarga Fleur. Dengan wajah sebal Ron kembali ke kamarnya untuk mengganti kaus kakinya agar lebih pantas dan Harry diharuskan untuk merapihkan rambutnya. Saat mereka semua tampak lebih baik, mereka menunggu para tamu di halaman belakang.
The Burrow tampak begitu rapih. Kuali berkarat dan sepatu wellington tua yang biasanya memenuhi tangga teras belakang menghilang, berganti dengan dua Semak Flutterby baru dalam pot besar yang berada di kedua sisi pintu. Semak itu bergerak-gerak walau tidak ada hembusan angin, memberi efek gerakan yang menarik. Ayam-ayam sudah disembunyikan, halaman sudah disapu, dan rumput di kebun sudah dipotong, disiangi, dan dirapihkan.
Aku tidak tahu ada berapa banyak mantera perlindungan yang diberikan pada the Burrow oleh baik anggota Orde ataupun Kementerian, yang membuat tidak mungkin seseorang dapat masuk ke tempat ini tanpa sihir. Mr Weasley telah berangkat untuk menjemput keluarga Delacour dari bukit terdekat, di mana mereka akan tiba dengan Portkey. Terdengar suara tawa bernada tinggi mendekat yang ternyata adalah tawa Mr Weasley sambil membawakan barang bawaan dan menggandeng wanita cantik berambut pirang dalam jubah hijau panjang, yang sepertinya adalah ibu Fleur.
“Maman!” teriak Fleur yang berlari menyambutnya, “Papa!”
Monsieur Delacour tidak semenarik istrinya. Ia pendek dan sangat gemuk dengan janggut hitam kecil. Tapi, terlihat sangat ramah. Ia berjalan ke arah Mrs Weasley yang menggunakan boot berhak tinggi, dan langsung mencium kedua pipinya dan membuat Mrs Weasley bersemu.
“Kalian tak perlu repot,” katanya dengan suara dalam. “Fleur bercerita bagaimana kalian berusa’a keras di sini.”
“Oh, tidak! Tidak!” seru Mrs. Weasley. “Sama sekali tidak repot!”
Ron melepaskan amarahnya dengan menendang jembalang yang bersembunyi di balik pot Semak Flutterby.
“Mrs Weasley!” kata monsieur Delacour, masih memegangi tangan Mrs Weasley dengan kedua tangannya yang gemuk. “Kami merasa ter’ormat bisa datang saat kita mempersatukan keluarga kita! Mari kuperkenalkan pada istriku, Apoline.”
Madame Delacour maju dan mencium pipi Mrs Weasley juga.
“Enchanté [mempesona],” katanya. “Suami Anda telah menceritakan banyak cerita yang menyenangkan!”
Mr Weasley tertawa lagi. Mrs Weasley langsung memberi tatapan yang membuatnya langsung terdiam.
“Dan tentu kau sudah bertemu dengan putri kecil kami, Gabrielle!” kata Monsieur Delacour. Gabrielle adalah miniatur Fleur, sebelas tahun, dengan rambut pirang keperakan sepanjang pinggang, yang langsung memberi senyuman mempesona dan memeluk Mrs Weasley. Lalu ia menatap Harry penuh kagum dan mengedip-kedipkan bulu matanya. Ginny berdeham keras.
“Ayo, ayo masuk!” kata Mrs Weasley ceria sambil mengajak keluarga Delacour masuk ke dalam rumah diiringi dengan “Tidak!” dan “Kalian dulu!” dan “Tidak apa-apa!”
Keluarga Delacour ternyata tamu yang menyenangkan dan tidak menyusahkan. Mereka tidak bermasalah dengan apa yang ada dan ingin bisa membantu persiapan pernikahan. Monsieur Delacour membantu mempersiapkan dari menata letak kursi para tamu hingga sepatu pendamping pernikahan. “charmant!” Madame Delacour yang ahli dengan mantera rumah tangga telah membersihkan oven. Dan Gabrielle mengekor pada sudarinya mencoba membantu apa yang sedang saudarinya lakukan dan berbicara cepat dalam bahasa Perancis.
Karena the Burrow dibangun tidak untuk menampung begitu banyak orang, Mr dan Mrs Weasley akhirnya tidur di ruang duduk tapi diiringi dengan protes keras dari Monsieur dan Madame Delacour yang tidak ingin memakai kamar mereka. Gabrielle tidur bersama Fleur di kamar Percy dan Bill akan berbagi dengan Charlie begitu Charlie kembali dari Rumania.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FanfictionAncaman. Itulah yang dapat mendeskripsikan tahun ini. Siapa yang akan mengira Kau-Tahu-Siapa akhirnya kembali berkuasa setelah tujuh belas tahun menghilang? Tidak, dia bahkan tidak menghilang. Dia hanya bersembunyi selama tujuh belas tahun terakhir...