59. PISAH

283 58 0
                                    

Aku menemani Harry duduk di pinggir jurang yang menghadap ke laut. Tempat sunyi yang indah, terdengar serapan dan aliran air laut seperti napas beberapa raksasa yang tidur. Luna sedang menata bunga lavender laut di guci samping batu kubur Dobby yang sekarang bertuliskan,
 
DI SINI TERBARING DOBBY
PERI YANG BEBAS
 
Harry merogoh sakunya, menjulurkan tongkat berkayu Rowan padaku. “Mr Ollivander bilang ini milikmu.” Katanya.
 
Aku mengambil tongkat yang selama ini aku kira hilang karena diambil oleh pejambret. Sengatan listrik yang lembut mengalir di ujung jariku, seakan tongkat itu gembira telah kembali ke tuannya yang asli. “Thanks,” kataku, mengarahkan tongkat kelautan dan kelopak bunga berwarna-warni beterbangan dari ujungnya.
 
Harry tersenyum, memikirkan tongkatnya sendiri. “aku sudah mendengarnya dari Ron,” Harry membuka percakapan, “tentang apa yang terjadi dengan kau dan Fred, serta keadaan saat ini.”
 
Aku menunduk, melihat kerang-kerang kecil yang pudar menempel di bibir tebing.
 
“kau tidak harus ikut bersama kami. Aku mengerti alasanmu ragu kemarin. Bill menyediakan tempat perlindungan yang aman. Kau bisa mempercayainya dan mungkin…” Harry menggantungkan kalimatnya, “…mungkin saat kau sudah siap untuk kembali, kau bisa meminta Bill mengantarmu bertemu Fred. Seluruh keluarga Weasley menunggumu, aku rasa.”
 
Aku tersenyum pada Harry. Seakan ia mengerti bahwa aku sangat merindukan Fred, Harry meragkul bahuku. “aku sangat merindukannya, Harry. Tapi sekarang aku tidak sanggup melihat wajahnya, aku menyesal telah meninggalkannya.” Aku memeluk Harry, melampiaskan rasa rinduku pada Fred melalui pelukan itu. Dadaku terasa sesak, seakan sebuah perasaan membuatnya menyempit.
 
“Kau tidak harus ikut bersama kami.” Bisik Harry. “Kami sudah membicarakannya. Ron dan Hermione. Mereka tidak keberatan jika kau tidak ingin ikut kami melanjutkan tugas Dumbledore.”
 
“Tapi aku terlanjur tahu segalanya, Harry.” tolakku.
 
“Tapi kau tidak bertanggungjawab atas tugas ini. Dumbledore menugaskanku, Ron dan Hermione. Bukan kau.” Bujuk Harry. “Kau memiliki pilihan untuk tidak ikut.”
 
Aku mengelap air mataku dengan ujung lengan.
 
“Okey?” tanya Harry. “kami tidak akan marah.”
 
Aku mengangguk. Diam-diam mengucapkan terima kasih pada Harry.
 
Penghuni Shell Cottage dapat menyadari apa yang terjadi, namun aku tetap menutup mulutku menghindari Harry, Ron dan Hermione jika mereka tengah membuat rencana walaupun Bill menunjukkan pengamatan terang-tengan kepada mereka bertiga di meja makan. Aku sudah berdamai dengan Bill melalui pembicaraan enam mata, dengan Fleur tentunya sebagai penengah walaupun dia berkali-kali berpihak pada suaminya. Fleur ternyata tidak semenyebalkan saat pertama kali datang ke The Burrow, seperti ibunya, Fleur adalah orang yang suka membantu dan selalu senang jika kami bertanya di mana letak barang yang kami butuhkan. Pada akhirnya, Bill dan Fleur tetap membiarkanku bersama mereka sampai aku memberanikan diri melihat Fred. Fleur sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran kami di pondoknya, sebaliknya dia malah senang mendapat teman mengobrol dan khusus denganku, dia bisa berbicara bahasa ibunya.
 
Harry, Ron, dan Hermione sering keluar-masuk kamar Griphook, entah apa yang mereka bicarakan, mereka semakin terlihat tidak menyukai goblin itu dibuktikan dengan raut wajah Ron dan Hermione yang jijik setiap kali keluar dari sana. Harry terkadang terlihat ingin muntah saat keluar dari kamar itu, namun tekadnya berhasil membuat wajahnya tertahan layaknya pahatan.
 
Goblin enggan makan bersama kami. Sesudah kakinya sembuh, dia terus meminta nampan makanan dibawa ke kamarnya, seperti Mr Ollivander yang tak bergerak-ringkih, sampai Bill –mengikuti ledakan marah dari Fleur- bermaksud ke atas mengatakan kepadanya bahwa kebiasaan itu tidak bisa berlanjut. Sesudah itu, Griphook bergabung dengan kami di meja makan yang penuh-sesak, meskipun dia menolak untuk makan makanan yang sama, benar-benar, malahan, ingin benjolan daging mentah, akar, dan berbagai jamur.
 
“Maafkan aku,” kata Harry kepada Fleur, di suatu April sore ketika dia membantu Fleur dan aku
menyiapkan makan malam. "Aku tidak pernah bermaksud kau mesti menangani pekerjaan ini."
 
Fleur baru saja telah menyusun beberapa pisau untuk bekerja, menyumbing bistik untuk Griphook dan Bill yang lebih memilih daging yang masih berdarah sejak ia diserang oleh Greyback. Ketika pisau diiris di sebelahnya, ucapannya yang agak cepat-marah melunak. “’Arry, kau menyelamatkan hidup adikku, Aku tidak melupakannya.”
 
Harry terdiam, memutuskan untuk tidak berbicara.
 
"Bagaimanapun juga," Fleur melanjutkan, melambaikan tongkatnya ke pot saus di atas kompor yang mulai bergelegak sekarang, "Mr Ollivander pergi ke tempat Muriel, itu akan memudahkan. Ze goblin," dia memberengut sedikit ketika mengatakannya, "bisa pindah ke bawah dan kau, Ron, dan Dean bisa mengambil kamar itu."
 
“Kami tidak keberatan tidur di ruang tamu," kata Harry yang tahu bahwa Griphook akan berpikir sangat rendah karena tidur di sofa dan ketika Fleur mencoba untuk protes, “Kami akan jauh darimu juga, Ron, Hermione, dan aku. Kami tidak akan tinggal lama-lama disini.”
 
“Tapi, apa maksudmu? dia berkata, mengerutkan dahi pada Harry, melambaikan tongkatnya ke casserole dish, hidangan sampingan yang berisi ayam, kentang, sayuran dan sayuran yang aku buat sekarang menggantung di udara. “Tentu saja kau akan tetap disini, kalian aman di sini!” Dia terlihat seperti Mrs Weasley ketika mengatakannya, seketika itu pintu di belakang Harry terbuka.
 
Luna dan Dean masuk, rambut mereka basah kuyup akibat hujan diluar dan tangan mereka dipenuhi oleh kayu-kayu buangan yang hanyut dan terdampat di bibir pantai.
 
"...dan telinga sedikit kecil," Luna sedang berkata, "sedikit seperti kuda nil, Ayah mengatakan bahwa hanya warna ungu dan berbulu. Dan jika kau ingin memanggil mereka, kau harus bersenandung, mereka menyukai musik waltz, tidak terlalu cepat ...."
 
Terlihat gelisah, Dean mengangkat bahu pada Harry ketika ia lewati, mengikuti Luna ke dalam yang gabungan ruang makan dan ruang duduk dimana Ron dan Hermione sedang meletakkan meja makan malam. Mengambil kesempatan agar lepas dari pertanyaan Fleur, Harry merebut dua kendi sari buah semacam labu dan mengikuti mereka. "...dan jika kamu pernah datang ke rumah kami, aku akan menunjukkan kau sebuah tanduk, Ayah menulis padaku tentang tanduk itu tetapi aku belum pernah melihatnya, sebab Pelahap Maut mengambilku dari Hogwarts Express dan aku tidak pernah tiba di rumah untuk Natal," Luna sedang berkata, ketika dia dan Dean menyalakan kembali api.
 
"Luna, kami sudah memberitahumu," Hermione memanggilnya. "Tanduk itu meledak. Itu berasal dari Erumpent, bukan Tanduk-Kisut Snorkack ..."
 
"Tidak, itu sudah pasti tanduk Snorkack." kata Luna dengan jelas, "Ayah membertitahuku. Kau tahu, tanduk itu mungkin akan berubah bentuk sekarang, mereka memerbaiki diri mereka sendiri."
 
Hermione terkejut dengan apa yang ia dengar dan melanjutkan berbaring ketika Bill muncul, diikuti Mr Ollivander yang menuruni tangga. Pembuat tongkat itu masih terlihat lemah dan bersandar pada lengan Bill yang membantunya mengangkat kopor besar.
 
“Aku akan merindukanmu, Mr Ollivander,” kata Luna menghampiri lelaki tua itu.
 
"Dan kau, sayangku," kata Ollivander menepuk bahu Fleur. “Kau adalah rasa nyaman yang tak dapat dilukiskan untukku dari tempat yang mengerikan itu."
 
"Kalau begitu, au revoir(sampai jumpa), Mr Ollivander," kata Fleur yang mencium kedua pipinya. "Dan Aku ingin tahu apakah kau dapat membantuku mengirimkan paket untuk bibi Bill, bibi Muriel? Aku tidak pernah mengganti tiara."
 
"Itu adalah suatu kehormatan," kata Ollivander sambil membungkuk, "hal yang paling terakhir yang aku dapat lakukan untuk membalas keramah-tamahanmu."
 
Fleur mnegeluarkan beludru usang dari peti, yang dia buka untuk diperlihatkan kepada pembuat tongkat itu. Ada sebuah tiara bercahaya dan berkelip pada cahaya lampu yang bergantung rendah.
 
"Batu-Bulan dan Intan," Griphook berkata, yang telah berjalan menyamping pelan-pelan ke dalam ruang tanpa siapapun menyadarinya. "Kupikir, dibuat oleh goblin?"
 
"Dan dibayar oleh penyihir," Bill berkata dengan tenang dan goblin memberikan tatapan, keduanya diam-diam saling menantang.
 
Angin kuat berhembus melawan jendela pondok ketika Bill dan Ollivander akan pergi malam itu. Sisa dari kami berjejal di sekeliling meja, siku ke siku dan dengan ruang yang cukup untuk bergerak, saat kami mulai untuk makan. Suara arang api patah dan meletup di samping kami.
 
Fleur hanya memainkan makanannya, dia mengerling ke jendela setiap beberapa menit, bagaimanapun, Bill kembali sebelum kami telah menyelesaikan hidangan pertama kami, rambut panjang Bill kusut oleh angin.
 
"Semuanya baik," ia berkata pada Fleur. "Ollivander telah diurus, Mum dan Dad memberi salam. Ginny mengirimkan kau semua cintanya, Fred dan George sedang mengantar Muriel ke atas, mereka masih menjalankan bisnis pengiriman pesan burung hantu di kamar tersembunyi, mempunyai tiaranya kembali telah membuatnya ceria, meskipun. Dia berkata dia pikir kita telah telah mencurinya."
 
"Ah, dia eez charmant, bibimu," Fleur berkata dengan marah, melambaikan tongkatnya dan mengakibatkan plat yang kotor naik dan membentuk suatu tumpukan di udara. Dia menangkapnya dan berbaris ke luar dari ruang itu.
 
"Ayahku membuat suatu tiara," Luna yang mulai buka mulut, "yeah, sebenarnya lebih bisa disebut sebagai mahkota."
 
Ron menangkap mata Harry dan menyeringai, aku tahu bahwa Ron sedang mengingat hiasan kepala yang lucu dan menggelikan, yang mereka lihat saat kami mengunjungi Xenophilius.
 
"Ya, dia mencoba untuk membuat ulang diadem Ravenclaw yang hilang. Dia berpikir, dia mengidentifikasi elemen-elemen pentingnya sekarang. Dengan menambahkan sayap billywig sangat membuat perbedaan…”
 
A

da suara bantingan pintu di pintu depan. Kepala semua orang memutar ke arah itu. Terlihat tegang, Fleur datang sambil berlari dari dapur, Bill melompati makanannya dan tongkatnya langsung diarahkan ke pintu, aku, Harry, Ron, dan Hermione melakukan yang sama. Dengan diam Griphook menyelipkan ke bawah meja, tak terlihat lagi.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang