Aku tahu kemarahan Hermione tidak akan mereda setelah malam hari dan oleh karena itu, tidak heran bahwa dia terlihat kotor dan lebih banyak diam pada keesokan paginya. Ron menangapinya dengan menampakkan tanda kesedihan yang tak biasanya dengan penyesalan yang dalam dari sikap Hermione.
Semenatara aku dan Herione menghabiskan lebih banyak waktu bersama di dapur, memanggang daging atau apapun yang keluar dari tas kulit moke, Ron menghabiskan lebih banyak waktu bersama Harry, mengambil air atau mencari jamr, pekerjaan yang sepertinya dapat mereka lakukan tanpa bantuan Hermione.
“Kau sungguh-sungguh akan meninggalkan kami?” tanya Harmione memecah keheningan tenda. “Harry menceritakannya padaku.”
Aku menghela napas. “Mereka mencariku.” Kataku singkat.
“Mereka juga mencari Harry, maksutku, mereka mencari kita semua.” Hermione memindahan piring dengan daging masak ke meja makan. “Kenapa kau tidak bersama kami untuk sementara?” bujuk Hermione.
“Bagaimana dengan tugas—“
“kita dapat menyelesaikannya.” Potong Hermione. “kau tahu lebih banyak tentang dunia sihir dibanding aku. Empat lebih baik dibanding tiga.”
“Tapi bagaimana jika mereka berhasil melacakku seperti sebelumnya? Kalian akan dalam bahaya.”
“tidak apa.” Hermione berkata dengan tenang. “kita bisa berpindah secepatnya.”
“Tapi aku—“
“setidaknya, bergabunglah dengan kami sampai kau bertemu Fred atau ayahmu.” Hermione menyentuh tanganku. “berpergian sendiri sangat membahayakan, kita tidak tahu apa yang terjadi jika seseorang melukaimu, atau lebih buruk. Setidaknya sekarang kita bisa saling melindungi.”
Aku tersenyum pada Hermione, bujukannya berhasil meyakinkanku. Aku mengangguk setuju. “sampai aku menemukan ayahku.” Kataku.
“Atau Fred.” Tawar Hermione.
Aku tersenyum kaku. Ron belum menceritakan appun tentang Fred pada Hermione. Mungkin Ron masih merasa bersalah tentang argumen terakhir kami.
Harry dan Ron bergabung bersama kami di meja makan. Pertama kalinya bagi Harry dan Hermione menikmati makanan yang layak setelah berbulan-bulan pelarian mereka. Aku menawarkan untuk berburu atau memancing untuk hidangan selanjutnya yang disambut dengan anggukan semangat Harry.
Mereka sangat gembira saat aku menyatakan akan bergabung sementara dengan mereka untuk pencarian Horcrux, setidaknya sampai aku menemukan ayahku atau keluarga Weasley lainnya. Ron dan Harry lebih gembira mendengarnya, bayangan akan makanan yang layak selama pelarian beberapa hari kedepan terlihat jelas di kepala mereka. Kami bertukar informasi tentang dunia luar, Hogwarts, Godric Hallow bahkan Hogsmeade.
Terdorong oleh kehancuran liontin, mereka kemudian membahas kemungkinan Horcrux-Horcrux lainnya meskipun mereka telah sering mendiskusikan hal itu sebelumnya. Harry masih optimis bahwa terobosan-terobosan berikutnya akan mengikuti kesuksesan ini.
Harry yang tongkatnya patah di Godric Hallows, mengadopsi tongkat yang Ron curi dari para pejambret walaupun setiap menggunakannya Harry mengeryit tidak nyaman.
Kami kembali ke dalam tenda ketika hari mulai gelap, dan Harry yang pertama kali menyadarinya. Ia duduk di depan pintu masuk, dan mencoba untuk membuat batu kecil melayang di atas kakinya dengan tongkat blackthorn, tapi sihirnya masih terlihat janggal dan kurang kuat dari yang telah dia lakukan sebelumnya. Hermione berbaring di tempat tidurnya sambil membaca, sementara Ron, setelah melirik dengan gugup kepada Hermione, telah mengambil alat tanpa kabel yang terbuat dari kayu dari ranselnya dan mulai mencoba untuk menyetel alat itu.
“Ada satu program ini,” Ron berkata pada Harry dengan suara rendah, “yang memberitahu berita apa adanya. Semua program lain adalah di pihak Kau-Tahu-Siapa dan mengikuti jalur Kementrian, tapi yang satu ini… tunggu hingga kau mendengarnya, ini hebat. Hanya saja, mereka tidak dapat siaran setiap malam, mereka harus tetap berpindah tempat, kalau-kalau mereka dirazia dan kau membutuhkan password untuk mendengarkannya… Masalahnya, aku ketinggalan acara terakhir…”
Dia mengetuk ringan di bagian atas radio dengan tongkatnya, berkomat-kamit kata-kata acak di bawah nafasnya. Dia melirik Hermione secara sembunyi-sembunyi, terutama karena takut akan ledakan amarah, tetapi untuk semua perhatian Hermione bahkan tidak menganggap dia ada.
“Cedric,” kataku pada Ron. “itu password terakhir.”
“Yeah, itu beberapa hari setelah Natal. Mungkin mereka sudah mengudara beberapa kali setelah itu.” sahut Ron.
Setelah sepuluh menit atau lebih membantu Ron mengetuk dan berkomat-kamit, Hermione membalik halaman bukunya, dan Harry melanjutkan berlatih dengan tongkat blackthorn.
Akhirnya Hermione turun dari tempat tidurnya. Ron berhenti mengetuk seketika. “Jika ini mengganggumu, kami akan menghentikkannya!” Ron memberitahu Hermione dengan gugup.
Hermione tidak berkenan untuk menanggapi, tapi mendekatiku. “kau tahu simbol ini, Safe?”
Aku melihat pada buku yang masih dalam genggaman Hermione. It adalah buku Kehidupan dan Kebohongan Albus Dumbledore. Dia menyorongkan buku itu ke bawah mataku dan memperlihatkan foto dari suart asli yan ditulis Dumbledore untuk Grindelwald, dengan tulisan khas Dumbledore yang tipis dan miring.
“Liat tanda tangannya!” kata Hermione.
Sesaat aku tidak mengerti apa yang Hermione bicarakan, tapi, melihat lebih dekat dengan bantuan penerangan dari tongkat Hermione, aku melihat Dumbledore membubuhkan huruf A dari Albus dengan versi kecil dari tanda segitiga dengan lingkaran di dalamnya yang dibelah oleh sebuah garis lurus.
“itu tanda yang sama dalam buku Kisah Beedle Sang Seniman.”
“Kau yakin itu bukan Rune Kuno.” Tanyaku ragu.
Hermione mengeluarkan buku Kisah Beedle Sang Seniman dan menunjukan simbol yang sama di salah satu halamannya. “aku sudah memecahkannya kalau itu salah satu rune kuno.” Komentar Hermione membuatku bersalah.
Aku meraih buku Kisah Beedle Sang Seniman untuk melihatnya lebih dekat, mengerutkan kening karena aku yakin pernah melihat symbol itu sebelumnya. Aku berpikir keras dan seperti ingatan yang mencuat, aku ingat Viktor yang marah saat melihat symbol itu di kalung Mr Lovegood. “ini lambang Grindelwald.”
“aku tidak tahu Grindelwald punya lambang.” Sahut Ron tertarik pada pembicaraan kami.
“aku juga tidak,” sambarku. “tapi Viktor mengatakannya padaku. Lambang itu ada di dinding Drumstrang.”
“lalu apa? Kau akan bertanya pada Krum bagaimana lambang itu menunjukkan Grindelwald?”
“tidak, maksudku, mungkin ada alasan tertentu mengapa Grindelwald menggunakan lambang itu. aku yakin itu bukan sekedar tanda tangan yang digunakan Dumbledore secara asal.” Aku mengigit salah satu jariku untuk berpikir. “Apa hubungan Dumbledore dan Grindelwald?”
“mereka bertetangga, Dumbledore dan Grindelwald berkirim surat secara rutin.” Jawab Hermione.
“Apa yang mereka bicarakan?” tanyaku pada diri sendiri. “Apa yang dua orang jenius bicarakan menggunakan simbol sebagai kode?”
Hermione semakin tenggalam dalam bukunya untuk memeriksa kembali, barang kali ada satu atau dua kata yang terlewat. “sepertinya sesuatu seperti pemerintahan yang lebih baik, atau sejenisnya.”
“tapi, pada akhirnya Dumbledore mengalahkan Grindelwald, mereka bertarung!”
Harry melihat aku dan Hermione bergantian.
“Kita perlu bicara,” pinta Hermione.
Aku memeriksa buku Kisah Beedle Sang Seniman, di mana simbol itu terpatri namun tidak menemukan petunjuk apapun.
“Aku ingin pergi dan bertemu Xenophilius Lovegood.”
Tidak ada yang berbicara. Harry menatap Hermione.
“Maaf?”
“Xenophilius Lovegood, ayah Luna. Aku ingin pergi dan berbicara kepadanya!”
“Er—kenapa?”
“Er– apa yang kau–?” tanya Ron sejenak, tetapi Hermione tidak mengindahkannya
dan melihat kembali kepada Harry.
“Viktor melihat kalung dengan lambang yang sama digunakan oleh Mr Lovegood.” Sambarku.
“Ini semakin jelas 'kan?” kata Hermione. “Aku tahu Viktor berkata ini adalah tanda Grindelwald, tapi ini pasti terdapat di makam tua itu di Godric’s Hollow, dan tanggal pada nisannya telah ada lama sebelum Grindelwald datang! Dan sekarang, ini! Yah, kita tidak bisa bertanya kepada Dumbledore atau Grindelwald apa artinya—aku bahkan tidak tahu apakah Grindelwald masih hidup—tapi kita dapat bertanya pada Mr Lovegood. Ia telah memakai simbol ini di pernikahan. Aku yakin ini penting, Harry!”
Harry tidak menjawab secara langsung. Dia melihat pada wajah Hermione yang serius, dan penuh keingintahuan, kemudian beralih ke kegelapan yang meliputi, berpikir. Setelah hening beberapa waktu, Harry berkata, “Hermione, kita tidak memerlukan kejadian Godric’s Hollow yang lain. Kita telah membahas untuk pergi ke sana, dan—“
“Tapi ini selalu muncul, Harry! Dumbledore meninggalkan untukku Kisah Beedle Sang Seniman, bagaimana kau tahu kalau kita tidak harus mencari tahu tentang tanda itu?”
“Kita mulai lagi!” Harry merasa sedikit jengkel. “Kita tetap mencoba meyakinkan diri kita sendiri bahwa Dumbledore meninggalkan kita tanda dan petunjuk—“
“Deluminator sejauh ini sangat berguna,” Ron mulai bicara. “Aku pikir Hermione benar, aku pikir kita harus pergi dan bertemu Lovegood.”
Harry melemparkan pandangan kecewa pada Ron. Dia cukup yakin bahwa dukungan Ron terhadap Hermione hanya sedikit berhubungan dengan keinginan untuk tahu arti tentang rune bentuk segitiga itu.
“Ini tidak akan seperti kejadian Godric’s Hollow,” Ron menambahkan, “Lovegood ada di pihakmu, Harry, The Quibbler telah ada untukmu selama ini, ia tetap memberitahu pada semua orang bahwa mereka harus menolongmu!”
“Aku yakin ini penting!” kata Hermione sungguh-sungguh.
“Tapi tidakkah kalian pikir, jika ini benar, Dumbledore akan memberitahuku tentang ini sebelum ia meninggal?”
“Mungkin... mungkin ini sesuatu yang perlu kau cari tahu sendiri,” jawab Hermione seraya mencengkeram sedotan dengan lemah.
“Yeah,” kata Ron menjilat, “itu masuk akal.”
“Tidak, bukan itu,” bentak Hermione, “tapi aku tetap berpikir kita harus berbicara kepada Mr Lovegood. Simbol yang menghubungkan Dumbledore, Grindelwald, dan Godric’s Hollows? Harry, aku yakin kita harus tahu tentang hal ini!”
“Aku pikir kita seharusnya mengadakan pemilihan suara,” kata Ron. “Yang berminat untuk menemui Lovegood—“
Tangan Ron telah terangkat ke udara sebelum Hermione. Bibir Hermione gemetar mencurigakan ketika ia mengangkat tangannya.
Harry melihatku untuk meminta dukungan. “aku tidak yakin suaraku dihitung.” Keluhku namun Ron dan Hermione mengangkat alis mereka memintaku menyataka pendapatku.
“Safera…” panggil Harry, meyakinkanku agar tidak salah suara.
“aku pikir …” aku melirik Harry. “aku ingin tahu kenapa Viktor membenci lambang itu.”
“Kau kalah, Harry, maaf,” kata Ron, menepuk punggung Harry.
“Tak apa,” kata Harry, setengah terhibur, setengah jengkel. “Hanya saja, setelah kita bertemu Lovegood, mari mencoba dan mencari beberapa Horcrux lagi, oke? Ngomong-ngomong, di mana Lovegood tinggal? Apakah salah satu dari kalian tahu?”“Yeah, mereka tidak jauh dari rumahku,” jawab Ron. “Aku tidak tahu tepatnya di mana, tapi Mum dan Dad selalu menunjuk ke arah bukit ketika mereka menyebutkan soal mereka. Seharusnya tak terlalu sulit untuk menemukannya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FanfictionAncaman. Itulah yang dapat mendeskripsikan tahun ini. Siapa yang akan mengira Kau-Tahu-Siapa akhirnya kembali berkuasa setelah tujuh belas tahun menghilang? Tidak, dia bahkan tidak menghilang. Dia hanya bersembunyi selama tujuh belas tahun terakhir...