Ketika Ron dan Hermione bertengkar dalam bisikan-bisikan, Harry berkeliling ruangan, hanya separuh mendengarkan. Aku mengambil kesempatam itu untuk mendekati Harry dan menyatakan sikap aneh Mr Lovegood. Begitu kami sampai ke tangga spiral, Harry menengok ke lantai atas dan terkejut seketika lalu aku mengikutinya. Wajah kami sendiri sedang memandang langit-langit ruangan di atas. Setelah sesaat merasa kebingungan, aku sadar bahwa itu bukan cermin, melainkan sebuah lukisan. Penasaran, Harry mulai menaiki tangga itu.
“Harry, apa yang sedang kau lakukan? Kurasa kau tidak seharusnya berkeliling ketika Xenophilius tidak di sini!”
Tetapi Harry telah sampai ke lantai berikutnya, begitu juga aku. Luna telah menghias langit-langit kamar tidurnya dengan enam wajah yang dilukis dengan indah. Aku, Harry, Ron, Hermione, Ginny, dan Neville. Mereka tidak bergerak seperti lukisan di Hogwarts, tapi ada sedikit mantera pada semua lukisan itu. Aku berpikir bahwa mereka bernafas. Ada rantai emas yang menyatukan gambar itu, tetapi setelah memandangnya selama semenit, aku sadar bahwa rantai itu adalah sebuah kata yang ditulis berulang-ulang dalam tulisan emas.
Sahabat… sahabat… sahabat…
Kami melihat-lihat sekeliling ruangan itu. Ada sebuah foto yang besar di samping tempat tidur, foto Luna kecil dan seorang wanita yang sangat mirip dengan Luna. Mereka sedang berpelukan. Luna kelihatan lebih rapi di foto itu dibandingkan dengan yang kami pernah lihat selama ini. Foto itu berdebu. Hal ini membuat kami merasa sedikit aneh. Kami memandang berkeliling. Ada sesuatu yang salah. Karpet biru pucat juga penuh dengan debu. Tidak ada pakaian dalam lemari, yang pintunya sedikit terbuka. Tempat tidurnya dingin, terlihat tidak nyaman, seakan-akan tidak pernah ditiduri selama berminggu-minggu. Sebuah jaring laba-laba merentang di jendela terdekat, bak menyeberangi langit merah.
“Sudah sadar ada keanehan?” tanyaku pada Harry. “Mr Lovegood terus-menerus berbohong tentang Luna yang berada di sungai.”
“Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?” protes Harry.
“Karena kalian terlalu sibuk membahas mana Hallows yang lebih baik.” Awabku menahan emosi yang hampir meledak. “Luna diseret di Hogwarts Ekspress oleh Pelahap Maut. Mereka juga mencariku namun aku berhasil kabur.”
Harry buru-buru turun dari tangga, dan aku di belakangnya.
“Ada apa?” tanya Hermione.
Sebelum Harry daapat merespon, Xenophilius telah mencapai anak tangga teratas dari dapur, kini memegang nampan yang dimuati dengan mangkuk.
“Mr Lovegood,” kata Harry, “di mana Luna?”
“Maaf?”
“Di mana Luna?”
Xenophilius terdiam di tangga. “Aku –aku sudah mengatakannya padamu. Luna ada di Jembatan Botions memancing Plimpy.”
“Lalu kenapa Anda hanya menyediakan nampan itu untuk empat orang?”
Xenophilius mencoba berbicara, tapi tak ada suara yang keluar. Satu-satunya suara yang terdengar adalah gerakan mesin cetak yang terus-menerus, dan sedikit derit dari nampan yang digoyangkan oleh tangan Xenophilius.
“Kurasa Luna tidak ada di sini selama berminggu-minggu,” kata Harry. “Pakaiannya tidak ada, tempat tidurnya tak pernah ditiduri. Di mana dia? Dan kenapa Anda selalu memandang keluar jendela?”
Xenophilius menjatuhkan nampannya. Mangkuk-mangkuk itu terlempar dan hancur. Aku, Harry, Ron, dan Hermione mengambil tongkatnya masing-masing. Tangan Xenophilius berhenti ketika akan memasukkan tangannya ke sakunya. Saat itu, banyak The Quibbler jatuh dari bawah taplak, lalu hening. Hermione merunduk dan mengambil salah satu majalah itu, tongkatnya masih mengarah ke Mr Lovegood.
“Harry, lihat ini!”
Aku dan Harry berjalan secepat kami bisa ke arah Hermione. Halaman depan The Quibbler memuat foto Harry sendiri, dihiasi dengan tulisan “Orang Yang Paling Tidak Diinginkan” dan tulisan hadiah uang.
“The Quibbler berpindah haluan ya?” tanya Harry dingin. “Inikah yang Anda lakukan ketika pergi ke taman, Mr Lovegood? Mengirim seekor burung hantu ke Kementerian?”
Xenophilius menggigit bibirnya. “Mereka mengambil Luna-ku,” ia berbisik. “Karena apa yang sudah kutulis. Mereka mengambil Luna-ku dan aku tidak tahu dimana ia berada, apa yang sudah mereka lakukan padanya. Tapi mungkin mereka akan mengembalikannya padaku bila aku– bila aku—“
“Menyerahkan Harry?” Hermione menyelesaikan untuknya.
“Tidak,” kata Ron datar. “Minggir, kami pergi.”
Xenophilius tampak mengerikan, bibirnya juga menyeramkan dan terlihat tidak senang. “Mereka akan datang sebentar lagi. Aku harus menyelamatkan Luna. Aku tak dapat kehilangan Luna. Kalian tidak boleh pergi.”
“Kau tidak bisa mempercayai Kementerian! Kau tahu itu!” raungku melepaskan emosi yang sedari tadi aku tahan.
Xenophilius membentangkan tangannya di depan tangga.
“Jangan membuat kami menyakitimu,” kata Harry. “Minggir, Mr Lovegood.”
“HARRY!” teriak Hermione.
Figur-figur di atas sapu terbang melewati jendela. Ketika kami melihat Xenophilius, ia mengeluarkan tongkatnya. Harry menyadari kesalahan kami saat itu juga. Ia melemparkan dirinya ke samping, mendorong aku, Ron dan Hermione untuk menghindar dari Mantera Pemingsan Xenophilius yang melewati ruangan itu dan mengenai tanduk Erumpent. Sebuah ledakan yang sangat besar terjadi. Suaranya terdengar seperti akan menghancurkan ruangan itu.
Potongan kayu dan kertas dan reruntuhan terlempar ke segala arah, bersama kepulan debu yang tebal. Aku terlempar ke udara, lalu terjatuh ke lantai, tak dapat melihat karena puing-puing berjatuhan di atasku, tanganku melindungi kepala. Aku mendengar jeritan Hermione, teriakan Ron, dan serangkaian suara metalik menyakitkan yang membuatku tahu
bahwa Xenophilius sudah terlempar ke bawah tangga spiral.
Aku berusaha berdiri. Nyaris tak dapat bernaapas atau melihat dalam kepalan debu. Separuh langit-langit ambruk dan ujung tempat tidur Luna sudah menggantung di tepi lubang. Patung pendek Rowena Ravenclaw jatuh di sampingku dengan separuh wajahnya rusak. Potongan-potongan perkamen melayang turun dari udara, dan sebagian besar mesin cetak tergeletak miring, menutupi tangga paling atas untuk menuju ke dapur. Harry setengah terkubur di dalam reruntuhan saat sosok putih yang aku yakin Ron mendekat dan Hermione, penuh dengan debu seperti patung, menaruh jarinya di depan bibir.
Pintu di bawah terbuka.
“Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa tidak perlu terburu-buru, Travers?” kata suara yang keras. “Bukankah aku mengatakan padamu bahwa orang gila ini hanya mengoceh seperti biasa?”
Ada suara keras dan jeritan kesakitan Xenophilius. “Tidak... tidak... di atas... Potter!”
“Aku mengatakan padamu minggu lalu Lovegood, kami tidak akan kembali kecuali ada informasi yang kongkrit! Ingat minggu lalu? Ketika kau ingin menukar anak perempuanmu dengan topi tolol itu? Dan minggu sebelumnya” –Ada suara keras dan pekikan lag– “Ketika kau berpikir bahwa kami akan mengembalikannya jika kau menawarkan pembuktian tentang Snorkack” –suara keras– “Tanduk” –suara keras– “Kisut?”
“Tidak –tidak –aku memohon pada kalian!” tangis Xenophilius. “Ini benar-benar Potter, sungguh!”
“Dan sekarang kau kembali memanggil kami untuk mencoba dan meledakkan kami!” raung salah satu Pelahap Maut itu, lalu ada serangkaian suara ledakan kecil diantara dengan teriakan penuh penderitaan Xenophilius.
“Tempat ini terlihat akan rubuh, Selwyn,” kata suara dingin yang kedua, bergema ke atas tangga. “Tangga ini benar-benar tertutup. Bisakah kau mencoba membersihkannya? Mungkin dapat membuat tempat ini runtuh.”
“Kau pembohong kotor,” teriak penyihir yang bernama Selwyn. “Kau belum pernah melihat Potter seumur hidupmu, kan? Kurasa kau memanggil kami ke sini untuk membunuh kami, ya kan? Dan kau berpikir bahwa kau akan mendapatkan anak perempuanmu dengan cara seperti ini?”
“Aku bersumpah... aku bersumpah... Potter ada diatas!”
“Homenum Revelio,” kata sebuah suara di kaki tangga. Aku mendengar Hermione terkejut, dan aku merasakan sensasi aneh yang melewatiku, menyelimutiku dalam bayangan.
“Ada orang di atas, Selwyn,” kata laki-laki kedua itu dengan tajam.
“Itu Potter, kukatakan padamu, itu Potter!” tangis Xenophilius.
“Tolong...tolong...kembalikan Luna, biarkan aku mendapatkan Luna kembali...”
“Kau bisa mendapatkan anak perempuanmu, Lovegood,” kata Selwyn, “jika kau naik ke atas dan membawakan padaku Harry Potter. Tetapi jika ini adalah sebuah rencana, jika ini adalah sebuah jebakan, jika kau memiliki seorang kaki tangan di atas sana untuk menyerang kami, kita lihat saja apakah kita dapat membagi sedikit mayat anak perempuanmu agar kau bisa menguburnya.”
Xenophilius meraung penuh ketakutan dan keputusasaan. Terdengar suara langkah pendek-pendek dan derit pelan. Xenophilius sedang mencoba untuk melewati puing-puing di tangga.
“Ayo,” bisik Harry, “kita harus keluar dari sini.”
Harry mencoba untuk mengeluarkan dirinya dari reruntuhan dengan memanfaatkan keributan yang dibuat Xenophilius di tangga. Ron terkubur sangat dalam,aku yang terkubur sampai dengan lutut membantunya keluar. Harry dan Hermione memanjat, sesunyi yang mereka bisa, ke arah tempat Ron terkubur, mencoba untuk menarik laci yang berat dari kakinya. Ketika Xenophilius semakin mendekat, kami berhasil untuk membebaskan Ron dengan menggunakan Mantera Mengapung.
“Baiklah,” kata Hermione, ketika mesin cetak yang rusak dan menutupi tangga paling atas mulai berderak. Xenophilius hanya tinggal beberapa langkah lagi dari kami. Hermione masih penuh dengan debu.
“Apakah kau mempercayaiku, Harry?”
Harry mengangguk.
“Baiklah,” Hermione berbisik, “berikan Jubah Gaib padaku. Ron dan Safera akan memakainya.”
“Aku? Tapi Harry—“
“Tolonglah, Ron! Harry, genggam erat tanganku, Ron pegang bahuku. Safera, pegang tangan Ron.”
Harry mengulurkan tangan kirinya. Ron dan aku menghilang di bawah Jubah. Mesin cetak yang menutupi tangga bergetar. Xenophilius mencoba untuk menyingkirkannya menggunakan Mantra Mengapung.
“Tahan,” bisik Hermione. “Tahan, sebentar lagi...”
Wajah pucat pasi Xenophilius muncul di pintu.
“Obliviate!” raung Hermione, pertama-tama mengarahkan tongkatnya ke wajah Xenophilius lalu ke lantai dibawah mereka. “Deprimo!”
Hermione membuat lubang di lantai ruang tamu. Kami jatuh seperti batu. Aku masih memegang tangan Ron ketika terdengar ada teriakan dari bawah, dan aku sempat melihat dua laki-laki yang mencoba menghindari reruntuhan dan perabotan hancur yang menghujani lantai bawah rumah itu dari atas. Hermione berputar-putar di udara dan suara rumah yang hancur terngiang di telingaku ketika Hermione membawa kami ke dalam kegelapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FanfictionAncaman. Itulah yang dapat mendeskripsikan tahun ini. Siapa yang akan mengira Kau-Tahu-Siapa akhirnya kembali berkuasa setelah tujuh belas tahun menghilang? Tidak, dia bahkan tidak menghilang. Dia hanya bersembunyi selama tujuh belas tahun terakhir...