Aku berhasil mengendap menuju ruangan Firenze pada waktu yag kami janjikan. Tentu saja dengan memberikan Firenze beberapa tanda bahwa kami akan mengunjunginya membuat dia selalu bertanya-tanya. Di sisi lain, kami mungkin akan menempatkan Firenze dalam bahaya karena para Pelahap Maut akan semakin semena-mena jika makluk yang dia siksa bukan penyihir berdarah murni.
Aku melompati lukisan terakhir yang berhasil memotong jalan dari Aula Depan menuju lukisan yang berada tepat di sebelah pintu ruangan Firenze dan mengutuk beberapa lukisan yang memblokir jalan pintas. Tentu saja, hampir setengah lukisan tidak lagi memberikan akses kepada para murid untuk mengunakan jalan pintas.
Aku mengetok pintu ruangan Firenze, pintu berderik terbuka. Setengah enggan aku masuk perlahan ke dalam kelas dengan lantai rerumputan.
Langkah ringan terdengar mendekat. “Kau datang juga.” Ucap suara lembut terdengar mengambang di udara.
Aku terejut mendengar suara itu dan menemukan Luna sudah berjalan santai di atas rumput tanpa alas kaki. “bagaimana kau bisa tahu aku akan di sini?”
“aku selalu membawa koin DA ke mana pun.” Jawab Luna.
Aku melihat Firenze tampak sibuk menatap bintang dari jendela ruangannya, rambutnya yang pirang putih tampak mempesona di bawah cahaya bulan. “malam panjang akan segera tiba, orang-orang tersayang mulai menghilang.” Gumam Firenze membuat aku dan Luna melihatnya tertarik.
“Apa Anda baru saja membuat satu ramalan, Sir?” tanya Luna.
Firenze menatap kami bergantian. “Centaurus tidak melakukan ramalan, Nona. Kami hanya membaca pergerakan bintang.” Katanya lalu kembali larut dalam pemandangan bintang. “kalian bisa tetap tinggal di ruanganku, tetapi aka ada tamu lain jika kalian menetap sampai tengah malam.”
Aku dan Luna saling melirik, jelas ‘tamu lain’ yang diartikan Firenze bukanlah seseorang yang kami harapkan.
Pintu kembali terbuka. Ginny dan Nevile masuk dengan wajah pucat.
“para Prefek dan Ketua Murid berada di mana-mana.” Kata Neville.
“aku rasa kau harus meminta rute pengawasan mereka, Safe. Akan membahayakan jika kita muncul dari lukisan dengan mereka menunggu di depannya.” Saran Ginny. “dan lukisan-lukisan itu,” Ginny menghembusakan napasnya. “kenapa jalan pintasnya selalu berubah-ubah?”
“kita akan mencari tahu itu nanti.” Kataku berjalan cepat kepintu, menggerakkan tanganku dengan gesit untuk menguncinya dan memberikan mantera anti-dengar. “Jadi kita akan memulai daftar rencana kita,” kataku mendekati Ginny dan Neville. Luna dengan sendirinya berjalan tertarik mendekati kami. “maafkan aku Firenze, bolehkah kami—“
“Tentu saja, kalian boleh melakukan apapun,” balas Firenze capat seakan sadar seberapa pentingnya rahasia dari rencana pemerontakan kami.
Aku dengan cepat merapalkan mantera pelindung dan anti-dengar walaupun terkesan jahat, Firenze bisa jadi kelemahan kami jika dia tahu apa yang akan kami lakukan. Dia memang membantu kami dengan menyediakan tempat, namun tetap saja para Centaurus tidak akan memilih pihak mereka. Mereka akan berada di tengah dalam perang penyihir, memilih menjadi kaum netral.
“aku menulis beberapa hal yang harus kita lakukan.” Aku menunjukkan perkamen kecil dengan daftar hal yang bisa kami lakukan dalam pemberontakan seperti menunjukkan ruang hukuman, mencari jalan pintas yang efektif untuk digunakan, dan yang paling utama adalah mencari tempat perlindungan yang aman dan tidak tertembus oleh para Pelahap Maut.
“apa itu ruang hukuman?” tanya Luna.
Aku melihat Neville dan Ginny yang menatapku dengan wajah ingin tahu. Aku menjelaskan dengan singkat bagaimana ruang hukuman yang Malfoy tunjukan sebelumnya padaku dan menjelaskan sedetail mungkin bagaimana rantai-rantai dan tiang-tiang di sana terlihat akan amat menyiksa jika benar-benar seseorang terikat. Ruangan itulah yang membuatku sangat ingin memberontak.
“baik, jadi, jika kita melihat ruangn itu, atau kita ke sana. Kita akan melepaskan siapa pun yang berada dalam detensi.” Kata Ginny mantap.
Aku dan Nevile mengangguk setuju.
“jadi tiga tugas utama kita adalah menyelamatkan murid, mencari tempat aman, dan mencatat jalan pintas yang berguna sebanyak mungkin.” Jelas Ginny lagi.
“aku pikir akan menarik selama kita melakukan itu, kita akan menunjukkan bahwa kita ada untuk melawan mereka.” Sanggup Luna asal.
Aku dan Ginny menatapnya tidak percaya.
“maksudku akan seru, kita akan mencari jalan keluar dengan mencoret dinding, atau mengacak kelas. Menunjukkan bahwa kita ada untuk melawan mereka secara terang-terangan.” Jelas Luna.
Ada keheningan sejenak sebelum Neville menjawab. “tidak buruk.” Katanya. “aku pikir itu bagus, lagipula kita bisa melakukan itu, menunjukan paada para murid bahwa kita bisa melawan. Mereka akan tahu dengan sendirinya siapa otak dari semua pemberontakan ini.”
Aku melirik Ginny, tahu bahwa dia setengah menolak namun cukup tertarik dengan ide gila ini.
“mereka mungkin akan terkena detensi atau lebih buruk.” Tolakku halus.
“tapi mereka mungkin juga ingin melawan.” Sambar Neville. “mereka juga ingin melawan, Safe. Mereka akan melakukannya jika kita memberikan kesempatan itu.”
“kita bisa menulisnya di dinding bahwa DA masih ada dan siap melawan.” Kata Ginny.
“atau menulis bawa kita masih membuka rekrutmen anggota.” Lanjut Luna.
Ginny dan Luna tertawa membayangkan bagaimana Snape akan geram melihat tulisan itu di dinding kastil.
“baiklah,” kataku akhirnya. “kita anggap itu sebagai pengalihan.”
“ide bagus.” Ucap Neville. “kita akan melakukan misi utama sementara yang lain menulis di dinding.”
“Luna, kau yang akan bertanggungjawab dengan diniding itu.” kataku. “Ginny akan mencari jalan pintas. Sementara aku dan Neville akan bergantian mendampingi kalian. Berikan tanda di sebelah kanan lukisan untuk jalan pintas yang bagus dan sebelah kiri jika itu jebakan.” Ginny dan Luna mengangguk menerti. “sementara tempat aman ini.” Aku menunjuk perkamen lagi. “kita akan mencarinya bersama ataupun sendiri, sebisa mungkin selama itu aman. Saat menemukan tempat aman, kita akan menuliskannya di koin dan memeriksanya secara berkala.”
“Jangan lupa dengan rute patroli.” Ginny mengingatkan.
“Benar.” Gumamku. “aku akan mencoba mencarinya. Mungkin aku akan bersikap sedikit jinak di depan Malfoy untuk mendapatkan itu, dan sebisa mungkin tidak berbicara di depanku saat melihat para Slytherin.” Kataku. Luna hendak bertanya sebelum aku melanjutkan. “mereka mungkin akan menyampaikan segala informasi pada Malfoy.”
“kekuatan yang berguna, Safe.” Puji Ginny, aku yakin yang dia maksud adalah Legilimency. Ia mengingatkanku untuk menggunakannya dalam misi ini.
“Thanks, Ginny.” Balasku. “dan aku harap kita akan baik-baik saja. Sebisa mungkin tidak terlihat Pelahap Maut. Kita akan bertemu kembali dua minggu lagi.”
“kenapa harus dua minggu.” Tanya Neville.
“untuk menunjukkan kalau kita masih hidup dan membahas rencana selanjutnya.” Jawabku. “aku akan mengirimkan perkamen jika aku menemukan sesuatu dan bakar itu setelah kalian membacanya.”Neville, Ginny, dan Luna menganggu mengerti, dengan cepat kami berterima kasih pada Firenze lalu meninggalkan ruangannya sebelum tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
ФанфикAncaman. Itulah yang dapat mendeskripsikan tahun ini. Siapa yang akan mengira Kau-Tahu-Siapa akhirnya kembali berkuasa setelah tujuh belas tahun menghilang? Tidak, dia bahkan tidak menghilang. Dia hanya bersembunyi selama tujuh belas tahun terakhir...