Tombol di radio itu berputar dan cahaya dibalik panel tuning padam. Aku, Harry, Ron dan Hermione masih tersenyum-senyum. Mendengar suara yang tak asing dan bersahabat adalah obat kuat yang luar biasa.
“Bagus kan?” Ucap Ron bahagia.
“Brilian,” sambut Harry.
“Mereka sangat berani” ucap Hermione memuji, “tapi kalau mereka ditemukan…”
“Mereka tetap bergerak 'kan?” ucap Ron. “Seperti kita.”
“Tapi apakah kau dengar apa yang George katakan?” Harry bertanya dengan bergairah kini siaran itu telah usai, pikirannya kembali lagi pada obsesinya semula. “Dia sedang pergi! Dia masih mencari tongkat sihir itu, aku tahu!”
“Harry...”
“Ayolah Hermione, kenapa kau tak mau mengakuinya! Vol--”
“HARRY, TIDAK!” teriak Ron.
“NO!” Rangku.
“—demort tengah mencari Tongkat Elder.”
“Nama itu tabu,” Ron berbisik, melompat ketika mendengar suara berderik dari sesuatu yang patah diluar tenda.
“Tidak kita harus ber-Aparasi sekarang!” bisikku menahan emosi.
“Sudah kubilang, Harry, sudah kubilang kita tak boleh mengucapkan namanya lagi—kita harus membuat perlindungan lagi disekitar kita— cepat—Itu adalah cara mereka menemukan—“
Tapi Ron berhenti bicara dan aku mengetahui apa sebabnya. Teropong Pengintai telah menyala dan mulai berputar diatas meja, kami mendengar suara-suara yang semakin dekat. Kasar dan bersemangat, Ron menarik Deluminator dari sakunya dan mengkliknya, lampu di tenda mati semua.
“Keluarlah dari sana dan angkat tanganmu!” terdengar suara parau dari kegelapan. “Kami tahu kau ada di dalam! Ada setengah lusin tongkat sihir mengarah kepadamu dan kami tak peduli siapa yang akan kami kutuk!”
Hermione mengacungkan tongkatnya, ke arah luar, tetapi malah mengarah ke wajah Harry, terengah suara keras, kilatan cahaya putih, dan Harry menunduk kesakitan, tak bisa melihat.
Langkah-langkah terdengar mengelilingi kami. Aku, Ron, dan Hermione berhambur keluar tenda, menyerang dan menghindar kutukan-kutukan di lemparkan Pejambret.
Hermione dikepung oleh dua dari mereka, berhasil menangkap lengannya sedangkah aku sibuk dengan dua lainnya.
“Minggir—dari—dia!” Ron berteriak, menyerbu salah satu Pejambret yang memegang Hermione.
Terdengar suara buku-buku jari menghantam daging. Ron menggerung kesakitan dan Hermione berteriak, “Jangan! Tinggalkan dia sendiri! Tinggalkan dia sendrii!”
Aku mencoba mendekati Ron, namun sosok lain mendekati Hermione, mendekatkan wajahnya dekat di wajah Hermione.
“pacarmu akan jadi lebih buruk dari ini kalau dia ada di daftarku,” kata suara parau itu. “Gadis yang lezat… traktiran bagus… aku aka menikmati kelembutan kulitnya…”
Aku menelan ludahku, berbulan-bulan aku menghindari Greyback, namun kali ini dia sangat dekat. Kilasan balik Greyback yang menyakar wajah Bill serta mencabik tubuhnya kembali melesat.
Kehilangan fokus. Aku terlempar oleh sebuah mantera, terbang beberapa meter dari udara sebelum menghantam keras batang pohon raksasa. Seseorang menarik tubuhku, membiarkan kakiku terseret dan menyisakan dua jejak garis di atas tanah.
“Cari ke seluruh tenda!” ujar suara yang lain.
Ron yang telah babak belur dilumpuhkan di sebeah Harry, sementara aku duduk di sebelah Hermione yang masih berusaha meronta. Aku bisa mendengar suara langkah kaku dan suara benda bertabrakan, orang-orang itu menyingkirkan kuris-kursi di dalam tenda saat mereka mencari.
“Sekarang, mari kita lihat siapa yang kita dapat,” kata suara tamak Greyback dari atas kami. Sorotan sinar dari tongkatnya menyinari wajah Harry dan Greyback tertawa. “aku bakal perlu Butterbeer untuk mencuci ini. Apa yang terjadi padamu, jelek?”
Harry tidak segera menjawabnya.
“Kubilang,” ulang Greyback, dan Harry menerima pukulan di perutnya yang membuat rasa sakitnya berlipat ganda. “Apa yang terjadi padamu?”
“Disengat,” Harry bergumam. “Tadi tersengat.”
“Yeah, sepertinya sih,” kata suara kedua.
“Siapa namamu?” gertak Greyback.
“Dudley,” jawab Harry.
“Dan nama depanmu?”
“Aku—Vernon. Vernon Dudley.”
“Cek daftarnya, Scabior,” kata Greyback, dan bergerak ke samping melihat Ron. “Dan kau, jahe?”
“Stan Shunpike,” kata Ron.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
ФанфикAncaman. Itulah yang dapat mendeskripsikan tahun ini. Siapa yang akan mengira Kau-Tahu-Siapa akhirnya kembali berkuasa setelah tujuh belas tahun menghilang? Tidak, dia bahkan tidak menghilang. Dia hanya bersembunyi selama tujuh belas tahun terakhir...