“aku rasa kita harus melakukannya.” Bisikku pada Neville saat kami memindahkan tanaman Asphodel ke pot, tanaman ini banyaak tumbuh di halaman sekolah pada musim semi atau gugur. Tumbuh dengan mudah dan memiliki khasiat yang banyak namun para Muggle lebih percaya bahwa tanaman adalah tanaman orang mati.
“melakukan apa?” tanya Neville sambil memadatkan tanah di dalam potnya.
“melawan,” gumamku. “kita harus memberontak.”
“apa yang membuatmu berubah pikiran?” tanya Neville.
“satu dan lain hal. Aku tidak bisa membicarakannya di sini.” Kataku memindahkan tanaman Ashipel lainnya ke dalam pot. “tempat ini terlalu terbuka.”
“tidak ada tempat lain untuk bicara.” Kata Neville. “mereka melarang adanya perkumpulan, ingat?”
“kita hanya berdua, Neville.”
“tidak mugkin hanya kita yang melakukan itu. beberapa an—“
Aku segera menarik tangan Neville sehingga dia lebih condong ke arahku. “kita harus punya rencana, baru mengajak anak lainnya.” kataku tajam
“well, bukan seperti itu cara kerja Gryffindor.”
“aku tidak ingin yang lain terluka.”
“kalau begitu, tidak apa jika aku—“
“apa itu penting sekarang?”
“baiklah,” desah Neville sambil berdiri mengangkat potnya. Aku mengikutinya. “apa rencanamu?” tanyanya setelah aku menyejajarkan langkah.
“kita harus mencari tempat terlemah di kastil.” Kataku mantap. “mereka menyuruh Malfoy untuk mencari tempat persembunyian para pemberontak, dan kita harus selangkah lebih maju dari mereka. Kita kan mencari tempat persembunyian di mana mereka tidak akan tahu dan menemukan kita semua.”
“Well, mereka tidak akan menemukan tempat bersembunyi kalau begitu.” Kata Neville enteng. “karena kita belum memulai pemberontakan.”
“karena itu.” keluhku. “setidaknya kita harus mencari jalan atau tempat untuk kabur. Jika sesuatu yang buruk terjadi, kita memiliki tempat atau tujuan untuk pergi.”
“aku akan berbicara dengan Ginny tentang rencanamu.” Kami memasuki rumah kaca. Beberapa anak kelas tujuh lainya sibuk mencari pot kosong lainnya untuk memindahkan tanaman yang lain.
“Ya, ti—tunggu. Aku kira kita tidak akan melibatkan siapapun dulu.” Kataku lebih pelan.
“memang, hanya kita.” Neville meletakkan potnya di atas meja di dalam ruangan. “para anggota DA yang masih tersisa.” Bisiknya lalu berjongkok untuk mengambil dua pot besar lainnya, memimpinku untuk berjalan mengikutinya ke halaman.
“tidak Neville, terlalu beresiko.” Kataku dalam bisikan.
“Ginny akan marah jika kita melewatkannya untuk menentang Kau-Tahu-Siapa.” Kata Neville. “Jadi, kita akan pergi dengannya.”
“Tapi bagaimana jika kita katahuan. Kau, aku, Ginny. Sudah sangat jelas apa yang akan kita lakukan jika bersama.”
Neville terdiam, telah sadar bahwa itu juga akan mencurigakan. “Kalau begitu, kita akan berkirim surat.”
“mereka akan mengambil perkamen kita.”
“Bagaimana dengan koin? Kau ingat Hermione membagikan koin untuk kita semua.” Neville tersenyum sumringah. “Bagus. Kau tahu cara merubah koin itu. Well, seharusnya level kita cukup cerdik untuk merubahnya.”
“Tentu saja aku tahu. Kau tidak bisa melewatkan kelas McGoanagall begitu saja ‘kan?”
“bagus, kalau begitu kau bisa mengajariku untuk melakukannya. OWL-ku hanya memuaskan di Herbologi.”
“Tidak masalah. Kau akan menguasainya malam ini.”
“kalau begitu kau akan tahu hasil pembicaraanku dengan Ginny malam ini.”
Aku dan Neville tersenyum puas. Baiklah, jika itu yang diinginkan Malfoy. Aku akan mengikuti cara bermainnya. Kami akan memulai pemberontakan.
Seperti yang direncanakan, aku dan Neville kembali ke asrama kami setelah kursus singkat transfiurasi pengubahan benda mati yang seharusnya berhasil dikuasai pada kelas enam di kelas kosong kecil di lantai tiga. Kami sepakat bahwa keputusan akhir yang akan kami lakukan paling lambat pukul sepuluh malam, itu berarti Neville harus berhasil mengajari Ginny mantra pengubah dalam satu jam sehingga kami dapat berdiskusi tiga arah.
Setelah menghindari segala basa-basi di ruang rekreasi, menghindari anak-anak kelas tiga tentang peraturan terbaru yang baru mereka langgar, aku menyembunyikan diriku di kamar, bersembunyi di balik tirai tempat tidur yang berbentuk lingkaran, memantrai setiap sudut kasur dengan mantra anti-dengar. Walaupun aku hanya sendiri di kamar dengan lima kasur, tidak menutup kemungkinan siapapun akan menguping.
Aku menggenggam koin Galleon milikkku di kantong piyama. Sesuatu yang hangat muncul, menandakan seseorang mulai merubah koin itu. aku melihatnya, tertera tanggal pertemuan yang mugkin bisa kami lakukan namun tempat masih belum diketaui.
Sesuatu tentang ruang Firenze atau sejenis itu mulai muncul, aku mengerutkan keningku. Firenze memang sudah tidak mengajar di Hogwarts, karena para Pelahap Maut menganggap itu adalah sebuah hinaan jika seorang centaurus mengajar para penyihir, meskipun begitu, Snape tidak mengusirnya dan memanfaatkannya untuk melihat masa depan walaupun Firenze berkali-kali menolak bahwa masa membaca bintang membutuhkan pengamatan berpuluh-puluh tahun.
Malfoy atau anak buahnya tidak akan mendatangi Firenze dan mungkin saja ruangan Firenze adalah salah satu tempat yang aman bagi kami untuk bisa didatangi sementara dan kemungkinan kami bisa memulai mendiskusikan rencana selanjutnya di sana, dengan adanya Firenze, dia tahu bagian hutan mana yang bisa kami masuki jika kami memilih kesempatan untuk kabur atau menghindari hukuman.
Dua hari lagi. Ruangan Firenze.
Aku menutup pengubahan koin Galleon yang menunjukaan kapan dan di mana kami akan bertemu. Aku memasukan koin itu ke dalam tas kecil pemberian Viktor, seperti kata Ayah, aku tidak akan melepaskan tas ini bahkan saat aku tidur. Selanjutnya, aku mengeluarkan cermin kecil pemberian Fred dari dalam tas, dan mulai memanggil namanya. Wajah Fred muncul dari sana, dan juga wajah kembarannya, George. Dan aku harus mendapatkan segala informasi tentang pintu keluar tersembuyi di Hogwarts dari mereka walaupun Fred bersikeras, bahwa pemberontakan langsung di Hogwarts adalah ide paling buruk yang pernah dia dengar sepanjang tahun ini namun George berhasil merebut Cermin dari tangan Fred dan memberitahuku pintu mana saja yang kemungkinan diketahui Filch dan mana saja yang mungkin aman bagi kami.untuk dijelajahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FanfictionAncaman. Itulah yang dapat mendeskripsikan tahun ini. Siapa yang akan mengira Kau-Tahu-Siapa akhirnya kembali berkuasa setelah tujuh belas tahun menghilang? Tidak, dia bahkan tidak menghilang. Dia hanya bersembunyi selama tujuh belas tahun terakhir...