2. DELAPAN POTTER

560 95 5
                                    

"senang rasanya bisa terbang bersamamu." Kata Fred dari belakangku.

Kami sedang berada di atas sapu terbang sekarang. Setelah pengarahan yang terlalu singkat oleh Mad-Eye, kami memutuskan terbang alih-alih ber-Apparate ke rumah paman Muggle Harry. Perjalanannya memang lebih lama, namun tidak ada salahnya kami semua meninjau jalur perjalanan kami nanti.

"apa kau tidak risih terbang dengan posisi seperti ini?" tanyaku.

"Tidak." Katanya semakin mengeratkan pelukannya padaku dan aku hanya bisa menghela napas.

"Ayahku terbang tepat di sebelah kita." Bisikku sambil melirik Ayah yang berpura-pura sedang melihat deretan lampu di bawah kami.

"Ayahmu tidak mempermasalahkannya." Kata Fred lagi.

"Aku tahu, tapi dia akan merubahmu menjadi keledai setelah kita mandarat."

Fred tertawa renyah. Tawa yang belakangan ini menghilang di sekitar kami. "kau belum pernah melihat keledai terbang dengan sapu, bukan?"

"FRED!"

Fleur dan Bill terbang di atas Thestral melewati kami. Fleur memeluk Bill dari belakang dengan eratnya seakan kecepatan Thestral itu akan membuatnya terjungkal.

"aku bercanda..." katanya sambil menenggelamkan wajahnya di tengkukku. "berjanjilah padaku."

"Apa?"

"kau tidak boleh mati."

Aku terdiam.

"berjanjilah."

"Ak-aku... tidak dapat memastikannya."

"jika kau mati, kau mengambil sepertiga hidupku." Katanya serius. "aku tidak akan bisa hidup tanpamu."

Aku mengigit bibir bawahku. "aku akan berusaha sebaik mungkin."

"kau selalu melakukan yang terbaik. Tapi, tolong berjanjilah padaku."

"aku tidak akan mati." Kataku akhirnya.

"Janji?"

"Hmm."

Kami terdiam. Saat ini keadaanya sedikit ganjil. Fred dan aku memang selalu bertemu, namun Fred tidak pernah memintaku untuk berjanji apapun. Dia tidak pernah setakut ini sebelumnya.

"Jadi..." kataku. "aku hanya sepertiga dari hidupmu?" tanyaku.

"Ya." Jawab Fred. "sepertiganya milikku, dan sisanya milik George."

"George?" tanyaku tidak percaya.

George yang terbang di depan kami membalikkan kepalanya dan menatap kami. Kami hanya memperhatikannya tanpa mengatakan apapun sampai akhirnya ia kembali menatap awan kelabu di depannya.

"George adalah kembaranku. Aku menghabiskan seluruh hidupku bersama dengannya. Dia adalah pelengkap setengah ide gilaku."

"baiklah, sepertiga juga tidak buruk." Kataku.

"MENDARAT!" teriak Moody yang berada di baris paling depan. Sapunya menukik turun kemudian diikuti oleh Lupin dan Tonks, serta sapu terbang lain di belakangnya.

Ini adalah kali keduaku mengunjungi perumahan Muggle setelah Grimmauld Place nomor dua belas. Ada selusin rumah yang mirip berderet dengan ekslusif. Fred melakukan pendaratan yang sempurna tepat di pintu belakang rumah bernomor empat. Rumah itu terdiri dari dua lantai. Dindingnya berwarna seperti buah peach dan salmon merah muda. Ayah dan George mendaratkan sapunya tepat di kanan dan kiri kami. Kemudian dua Thestral mendarat dengan mengejutkan disusul sepeda motor Hagrid yang sangat besar dengan gandengan motor hitam berkilat di sebelahnya mendarat dengan berisik.

Moody mengetuk pintu belakang, kemudian sosok Harry menyembul di sana dan sedetik kemudian terdengar isakan Hermione yang langsung mengalungkan tangannya pada Harry, Ron menepuk punggungnya, dan Hagrid berkata, "semua baik, Harry? Siap untuk berangkat?"

"Tentu saja," kata Harry, sambil melihat semua orang yang datang. "Tapi aku tidak tahu akan begitu banyak orang yang akan datang!"

"Perubahan rencana," geram Moody, yang sedang memegangi dua buah kantung yang sangat besar, dan mata gaibnya berputar sangat cepat saat melihat langit gelap, rumah, lalu kebun. "Ayo masuk supaya aku bisa menjelaskannya padamu."

Harry mengajak kami masuk ke dapur di mana kami langsung mengobrol dan bercanda, duduk di kursi atau di atas meja masak bibi Muggle Harry yang berkilau atau bersandar di lemari yang tanpa noda.

"Mr Colate," kata Fred menghampiri aku, Ayah, dan Kingsley yang sedang mengobrol. "aku sudah memutuskan sesuatu saat kita semua terbang tadi."

"apapun itu, aku tidak setuju." Jawab Ayah cepat.

"Tapi ini untuk kebaikan kita semua."

"tidak, aku tidak setuju." Aku dan Kingsley menahan senyum. Ayah pasti sudah mengetahui apa yang ada di pikiran Fred sebelum dia mengatakannya.

"Anda bahkan belum mendengarnya." Bela Fred.

"baiklah, katakan." ucap Ayah. "kau harus mendengar ide konyolnya." Kata Ayah pada Kingsley.

"Aku akan terbang bersama Dawndusk." Kata Fred.

"Tidak." Tolak Ayah cepat.

"aku bersumpah akan menjaganya dengan nyawaku."

"Tidak, terima kasih." Tolak Ayah lagi.

"aku benar-benar akan menjaganya dengan nyawaku.

"aku tahu, tetapi jawabanku tetap tidak."

"Anda tidak percaya?"

"aku percaya namun jawabanku tetap sama."

"kenapa Anda terus menolakku? Aku berjanji akan menjaganya dan Anda percaya padaku."

"Lalu kau ingin aku menjadi Potter menggantikanmu?" Tanya Ayah berhasil membuat Fred bungkam. "atau kau ingin ayahmu menjadi Potter dan aku akan menjaganya, begitu?"

Aku dan Kingsley tertawa melihat Fred yang bungkam.

"kau tenang saja, Fred," kata Kingsley menyentuh pundak Fred. "Kami para orang dewasa sudah mengaturnya."

"Kingsley, aku kira kau menjaga Perdana Menteri Muggle?" tanya Harry menghampiri kami.

"Ia akan baik-baik saja walau aku tinggal satu malam," kata Kingsley. "Kau yang lebih penting."

"Harry, coba tebak," kata Tonks yang duduk di atas mesin cuci, ia menunjukkan tangan kirinya, sebuah cincin berkilauan.

"Kalian sudah menikah?" jerit Harry, memelototi Tonks dan Lupin.

"Sayang sekali kau tidak bisa hadir, Harry."

"Luar biasa! Sela..."

"Baiklah, kita akan punya waktu untuk mengobrol nanti!" teriak Moody di antara keriuhan, dan langsung membuat semua terdiam. Moody menjatuhkan dua kantung besar yang dibawanya dan berbicara pada Harry. "Seperti yang telah Dedalus katakan padamu, kami tidak memakai rencana A. Pius Thicknesse bereaksi berlebihan dan memberi kita masalah besar. Dia telah memberi izin khusus untuk menyambungkan rumah ini ke jaringan Floo, menggunakan Portkey, bahkan untuk ber-Apparate. Dan semua itu ditujukan untuk menjagamu untuk mencegah Kau-Tahu-Siapa untuk mendapatkanmu. Yang tentu saja, tidak ada gunanya karena masih ada perlindungan yang telah ibumu buat. Yang telah dia lakukan hanya mencegahmu keluar dari sini hidup-hidup. Masalah kedua adalah, kau masih di bawah umur. Berarti kau masih dilacak."

"Aku tidak..."

"Pelacak!" kata Moody tidak sabar. "Mantera yang dapat mendeteksi kegiatan sihir di sekitar anak yang berusia di bawah tujuh belas tahun! Bila kau, atau siapa pun yang ada di dekatmu mengeluarkan mantera, Thicknesse akan tahu dan begitu pula para Pelahap Maut."

"Kita tidak dapat menunggu sampai Pelacak itu hilang, karena begitu kau berusia tujuh belas tahun, kau akan kehilangan perlindungan dari ibumu. Pendek kata, Pius Thicknesse telah berhasil memojokkan kita."

"Jadi, apa yang akan kita lakukan?"

"Kita akan menggunakan satu-satunya alat transportasi yang tersisa. Yang tidak akan meninggalkan Jejak. Karena kita tidak perlu mengeluarkan mantera untuk menggunakannya. Sapu, Thestral, dan sepeda motor Hagrid. Perlindungan dari ibumu akan hilang karena dua hal, yaitu saat kau berumur tujuh belas, atau..." Moody berputar di tengah dapur yang sangat bersih, "kau tak lagi menganggap tempat ini sebagai rumah. Kau dan paman bibimu berpisah malam ini, yang artinya kalian tidak akan tinggal bersama lagi, kan?"

Harry mengangguk.

"Jadi, saat kau meninggalkan rumah ini, kau tidak akan kembali, dan perlindungan itu akan hilang saat kau keluar dari daerah ini. Pilihan kita saat ini adalah menghilangkan perlindungan itu lebih awal, atau membiarkan Kau-Tahu-Siapa datang dan langsung menangkapmu saat kau berusia tujuh belas."

"Untung saja Kau-Tahu-Siapa tidak tahu kalau kita akan melakukannya malam ini. Kita akan membuat jejak palsu untuk Kementrian, karena mereka pikir kau tidak akan pergi sebelum tanggal tiga puluh. Tapi, karena kita sedang berhadapan dengan Kau-Tahu-Siapa, kita tidak tahu apakah dia akan termakan rencana tanggal tiga puluh. Dia memerintahkan Pelahap Maut untuk berpatroli di atas daerah ini, untuk berjaga-jaga. Jadi, kami telah memberi banyak perlindungan pada selusin rumah. Dan semuanya dapat menjadi tempat perlindunganmu. Dan semuanya juga adalah milik anggota Orde, rumahku, rumah Kingsley, rumah Colate, rumah bibi Molly, Muriel... - kau mengerti?"

"Ya," kata Harry.

"Kau akan ke rumah orang tua Tonks. Saat kau sudah berada dalam perlindungan yang kami buat, kau dapat menggunakan Portkey ke the Burrow. Ada pertanyaan?"

"Er... ada," kata Harry. "Sepertinya mereka akan tahu ke mana kita akan pergi, 'kan jelas sekali kalau ada," Harry langsung menghitung cepat, "enam belas orang yang terbang bersamaan ke rumah orang tua Tonks."

"Ah," kata Moody, "aku lupa menjelaskan rencana utamanya. Tentu, tidak semuanya akan pergi ke rumah orang tua Tonks. Akan ada delapan orang Harry Potter yang ditemani seorang pengawal yang akan terbang ke delapan tempat perlindungan yang berbeda."

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang