3 - Plan Failed

30.9K 3.9K 194
                                    


REJECT ME BY GALEXIA

Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations

*****

Shena adalah tipe orang yang kalau mengerjakan sesuatu nggak suka setengah-setengah. Semuanya harus beres. Ada yang mengganjal sedikit saja Shena akan langsung memutar otak sampai hasilnya memuaskan sesuai keinginannya. Dengan begitu dia baru bisa tenang.

Dalam proses menulis novel Shena pernah melakukan beberapa hal gila dan nekat demi memberi yang terbaik untuk pembacanya. Kalau orang-orang tau mereka pasti akan langsung bilang, "Hah, ya kali???"

Pernah suatu hari Shena nekat terjun ke medan tawuran demi tau sensasinya berada di tempat penuh para berandal sekolah itu. Alhasil dia harus masuk UGD karena luka di kepala akibat terkena hantaman batu. Kalau kata anak TikTok mah rasanya, "Ahh, mantap."

Ada satu lagi yang nggak kalah parah. Waktu itu Shena pernah sengaja bolos sekolah biar kena razia polisi dan rencananya itu berhasil. Dia ingin tau sebenarnya bagaimana suasana di kantor polisi dan rasanya seharian di tahan di balik jeruji besi. Shena tidak takut, dia justru puas karena dari awal memang itu tujuannya.

Jadi kalau hanya sekedar menembak Arga, itu sama sekali tidak ada apa-apanya bagi Shena.

"Kak Arga!"

Dan dari sinilah semuanya di mulai.

Shena berjalan mendekat menuju Arga yang lagi sibuk merapikan alat tulis, bersiap untuk pulang. Langkahnya mantap, sama sekali tak gencar. Dia bahkan tidak peduli dengan tatapan teman-teman Arga yang masih tersisa di kelas. Kebanyakan dari mereka memandangnya heran bercampur tidak suka. Berani-beraninya adik kelas memasuki area kakak kelas. Cari mati.

Saat ini Shena sedang mendalami peran tokoh cewek di ceritanya. Cewek tangguh nan pemberani yang cintanya di tolak melulu.

"Siapa, tuh men?" tanya Clovis penasaran.

"Adek kelas kayaknya. Badge-nya aja warna kuning." Bian menyahut.

"Kok gue baru lihat sekarang? Gemes banget mukanya, jadi pengen macarin." Clovis terkekeh. "Eh, nggak jadi deh, entar Mbak Jisoo cemburu lagi." Jiwa fanboy Clovis muncul lagi. Mana biasnya ganti-ganti mulu setiap saat setiap waktu. Nggak konsisten.

Di tempatnya Arga tidak melakukan banyak. Dia mengamati figur cewek itu. Postur tubuhnya biasa, tidak tinggi tapi tidak juga pendek. Wajah bulatnya di bingkai kacamata bundar, bukannya terlihat culun justru terlihat menggemaskan.

Dan semakin dekat jarak di antara keduanya, ekspresi wajah Arga pun mulai berubah. Dia tersenyum tipis, yang semula memasang ekspresi datar jadi menunjukkan sedikit ketertarikan.

"Lo kenal, Ga?" Clovis benar-benar penasaran, tapi Arga tak berniat memberi jawaban.

"Ih, Arga mah ditanya juga."

"Hai, Kak Arga," sapa Shena lagi saat sudah berdiri tepat di hadapan Arga. Dia mendongak menatap cowok itu karena perbedaan tinggi badan mereka yang ternyata cukup jauh setelah dilihat dari dekat.

"Kenapa?"

HAH. Bentar, deh. Ini kenapa suaranya Kak Arga cool banget, ya?

Asli, dah. No tipu-tipu.

Shena terpaku untuk beberapa saat. Padahal dia sudah menyiapkan jiwa dan raganya agar tidak goyah. Tapi entah mengapa berada di jarak sedekat ini dengan kakak kelasnya itu membuat pikirannya sedikit kacau.

REJECT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang