21 - Galau

12.3K 1.5K 55
                                    

REJECT ME BY GALEXIA

Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations

****

"Lo gimana sih Na? Udah gue kasih tambahan waktu 2 minggu masa LPJ belom kelar-kelar? Ini aja sampe kita udah mau ganti acara loh." Arga yang duduk di ujung meja menatap Rena kesal meminta penjelasan. Pasalnya Laporan Pertanggungjawaban acara classmeeting sebulan lalu belum juga selesai dikerjakan. 

Nana menggigit bibir cemas. "Ya sorry Ga, kan waktu itu gue udah bilang LPJ rada ngaret karena—" Nana berusaha menjelaskan, tapi ucapannya keburu dipotong Arga.

"—Karena lo sibuk ngurus lomba? Format banget dah alesan lo. Kalo gini ceritanya emang dasar lo-nya aja yang nggak bisa bagi waktu," cecar Arga tak kenal ampun.

Nana tak lagi menjawab. Sadar diri bahwa dia salah, walaupun sebenarnya dia punya alasan yang cukup logis. Selain itu dia juga tak mau berdebat dengan Arga yang kayaknya lagi sensi parah.

"Sekretaris 2-nya mana?" Muak dengan Nana, Arga ganti mencari sasaran lain.

Selang waktu tiga detik tak juga ada jawaban. Semua pengurus OSIS di ruangan itu hanya celingak-celinguk. Antara bingung dan takut.

"Hadir Kak!" Tiba-tiba seorang cewek masuk ke dalam ruangan dengan napas terengah-engah habis berlari.

Arga menyilangkan tangan di depan dada, punggungnya ia tarik ke belakang untuk bersandar, matanya menajam mengamati Vio dari atas hingga bawah. Bersiap mendengar alasan apa yang akan adik kelasnya itu sampaikan.

"Maaf Kak telat, barusan aku ada ulangan susulan," ujar Vio memberanikan diri. Dia merasa terintimidasi karena dijadikan pusat perhatian sekarang. 

"Ulangan susulannya sambil makan bakso bakar Pak Adi? Tuh saos kecapnya masih belepotan di mana-mana," balas Arga sarkas. 

Skak mat. Sekarang Vio hanya ingin menyublim saja. 

Sedangkan semua orang yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap Vio prihatin. Entah bagaimana nasib cewek itu setelah ini. 

"Maaf Kak aku tadi makan dulu soalnya laper banget dari pagi belom sarapan,"  ungkap Vio jujur. 

Arga mendengus. "Enak banget ya? Dipikir kita semua di sini nggak ada yang kelaperan? Nih kita abis kelas langsung rapat biar balik gak kesorean. Eh malah ada yang seenaknya sendiri."

"Maaf Kak..." Kepala Vio semakin menunduk dalam. Hanya kata maaf yang bisa ia ucapkan. 

"Maaf mulu, LPJ lo tuh kelarin!" sentak Arga merasa perminta maafan Vio tak mengubah apa-apa. 

"Ga udah Ga, marah-marah mulu cepet tua lo." Bian yang duduk di sebelah Arga buru-buru menghentikan cowok itu biar nggak marah-marah lagi.

"Berisik lo!" cetusnya membuat Bian menebah dada. Padahal yang dari tadi ngomel-ngomel tuh dia loh, tapi malah Bian yang dikatain berisik. 

Arga kalo lagi mode galak, tingkat nyebelinnya emang lebih tinggi daripada cita-cita kita semua.

Setelah sesi ngomel-ngomel yang cukup menegangkan tadi akhirnya rapat kembali berlanjut. Ada dua hal penting yang mereka bahas hari ini. Yaitu tentang dies natalis sekolah yang akan diselenggarakan satu bulan lagi serta reorganisasi pengurus OSIS yang dijadwalkan dua bulan lagi.

Arga mewanti-wanti semua anggotanya untuk benar-benar fokus. Pasalnya dua acara itu adalah acara terpenting dan jangan sampai meninggalkan kesan buruk.

REJECT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang