51 - Stop Breathing

7.3K 1.1K 91
                                    

REJECT ME BY GALEXIA

Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations

***

Kak Arga: 

Di mana?

Shena: 

Lagi jalan ke deket panggung

Kak Arga: 

Sama Mera kan?

Shena: 

Iyalah

Kak Arga: 

Good then

Take care ya, di sini banyak orang

Jangan sampe pisah dari Mera

Nanti kalo udah senggang gue samperin

Hpnya jangan dimatiin, biar kalo ada apa-apa enak nyarinya

Shena:

Bawelll

Kak Arga:

Serius Shena

Satu lagi, jangan deket-deket gerombolan anak cowok

Bahaya

Shena:

ALLAHUAKBAR IYAAA

Dengusan geli dari Shena berhasil mengundang perhatian Mera. "Kenapa lu?" tanya perempuan itu sedikit berjinjit untuk mengintip ponsel sahabatnya. 

"Kepo banget yeee," jawab Shena sambil menjauhkan ponselnya dari pandangan Mera dan mendorong dahi cewek itu mundur dengan jari telunjuk.

Mera mencibir, sejurus kemudian menaik turunkan alis menggoda Shena. "Dari Kak Arga ya?" tanyanya tepat sasaran.

Meskipun Shena tidak menjawab Mera tau bahwa tebakannya benar. Terlihat dari ekspresi wajahnya yang berubah panik dan semburat merah merona di kedua pipinya.

"Arga siapa?" tiba-tiba seorang cowok di belakang tubuh Mera bertanya, suaranya berat dan mengintimidasi. 

Mera menengok ke belakang sekilas. "Ini, gebetannya Shena."

"IH, APAAN SIH LO!" Suara Shena yang melejit naik beberapa oktaf berhasil membuat Mera terbahak. Semenjak kedekatan Shena dengan Arga, Mera jadi tau satu kebiasaan baru Shena. Marah-marah pas lagi salting.

"Dia deket sama lo?" Cowok tadi bertanya lagi pada Mera, sama sekali tak tertarik dengan Shena.

Mera memutar bola mata jengah. "Ya sama dia lah, kan gebetannya dia! Gimana sih lo!" Tangannya menunjuk Shena menegaskan.

"Ohh," pungkasnya kemudian.

Cowok jangkung dengan hoodie hitam membalut tubuhnya itu bernama Shankara. Sahabat cowok Mera yang selama ini hanya pernah Shena dengar namanya berdasarkan cerita cewek itu. Menurut Shena tidak ada yang menarik dari Shankara kecuali namanya. Wajahnya datar dan tatapannya terlalu tajam. Ngeri deh pokoknya.

Malam ini merupakan malam perhelatan dies natalis SMA Star High. Hanya diadakan setiap setahun sekali, akhirnya acara yang dinanti-nanti ini sampai juga pada hari H.

Lapangan belakang sekolah yang biasanya kosong, malam ini ramai dipenuhi oleh lautan manusia. Shena, Mera dan satu orang cowok bersama mereka termasuk di dalamnya. Acara masih akan dimulai satu jam lagi, tapi nyaris setengah lapangan sudah penuh terisi. Mengingat acara ini juga terbuka bagi siswa dari sekolah lain.

REJECT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang