REJECT ME BY GALEXIA
Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations
***
Waktu berlalu cepat semenjak kejadian di lapangan basket sore itu. Sudah banyak hal yang berubah kecuali hubungan Arga dan Alta yang masih tetap sama seperti terakhir kali. Dibilang membaik tidak, dibilang memburuk juga tidak. Sama sekali tidak ada perkembangan yang berarti.
Bahkan Bian dan Clovis pun sudah menyerah dengan misi perdamaian Arga dan Alta yang dulu sempat mereka rencanakan. Karena cara apapun yang mereka gunakan tidak memperlihatkan hasil yang signifikan. Dua teman mereka itu sama-sama keras kepala. Bian dan Clovis merasa hubungan mereka akan bisa membaik jika mereka bisa menurunkan ego masing-masing. Dan entah kapan hal itu akan terjadi.
"Udah belom?" tanya Shena bersiap membalik halaman novel yang kini tengah ia baca bersama Arga.
"Belom ih sabarrr." Arga menarik novel agar lebih ke arahnya, menjauhkannya dari jangkauan Shena. Masih sisa beberapa baris lagi yang belum ia selesaikan.
"Kak Arga bacanya lama ih," gerutu Shena tidak sabar dengan kecepatan membaca Arga.
"Kamu aja yang kecepetan," balas Arga tak mau disalahkan.
Shena menghela napas. Lantas menopang kepala dengan satu tangan, melihat satu sisi wajah Arga yang kini terlihat serius menekuni bacaannya. Shena menyeruput kopi yang ia pesan lantas tersenyum kecil. Arga terlihat tampan seperti biasa.
Malam ini Arga dan Shena menghabiskan waktu di sebuah book café yang terletak di pinggir kota. Café-nya tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pengunjung yang juga sedang membaca buku atau sekedar melihat ke luar jendela sambil sesekali menyeruput kopi mereka. Di luar hujan gerimis, suasana café yang hangat membuat siapapun betah berlama-lama.
Sambil menunggu Arga, Shena mengedarkan pandangan ke sekitar. Ini merupakan sebuah café bernuansa kayu. Di setiap sisinya dipenuhi oleh rak buku berukuran besar. Di sana tersusun rapi bebagai buku dengan berbagai macam genre. Sementara yang Arga dan Shena baca sekarang adalah sebuah novel bergenre fantasi yang dipilih oleh Arga.
Omong-omong ini pertama kalinya Arga dan Shena jalan bareng setelah beberapa minggu terakhir disibukkan oleh urusan masing-masing. Lebih tepatnya Arga sih yang sibuk. Kalau Shena mah yang kegiatannya cuma itu-itu aja.
Hari-hari sebelum ini Arga disibukkan dengan urusan reorganisasi OSIS yang memakan waktu cukup panjang. Mulai dari penjaringan atau seleksi calon pengurus OSIS baru, pembekalan materi, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS, masa kampanye, Latihan Dasar Kepemimpinan dan yang terakhir serah terima jabatan.
Untungnya kesibukan organisasi itu tidak mempengaruhi hubungan Arga dan Shena. Arga yang selalu menyempatkan diri untuk memberi kabar serta Shena yang pengertian dan tak mau ribet menuntut ini itu merupakan kunci hubungan mereka tetap aman terkendali.
"Lah, kok ditutup?" bingung Shena saat Arga menutup novel itu setelah menempatkan pembatas di halaman terakhir yang i abaca.
"Istirahat bentar, mata aku capek," jawab Arga sambil memijat batang hidungnya.
Shena tersenyum maklum. Mereka sudah ada membaca sejak tadi sore dan hari sudah malam sekarang. Tak heran rasanya jika mata Arga terasa lelah setelah membaca ratusan halaman buku itu.
"Besok pengumuman SNMPTN kan ya, Kak?" tanya Shena saat melihat trending Twitter.
Arga mengangguk membenarkan.
"Ikut deg-degan," sahut Shena lagi. "Kak Arga nggak deg-degan?"
Arga menoleh balas menatap Shena. "Lumayan. Makanya hari ini aku ngajak kamu jalan. Kalo diem nggak ngapa-ngapain malah kepikiran mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
REJECT ME
Teen FictionDemi kepentingan riset novelnya, Ashena Saletta rela melakukan hal gila!!! Keinginannya satu, dia ingin tau rasanya ditolak cowok. Dan, untuk mewujudkan hal itu Shena rela membuang rasa malunya dan dengan nekat menembak Arga Fidelyo Zavendra, Ketua...