REJECT ME BY GALEXIA
Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations
***
Di luar sana titik-titik air hujan turun bersamaan dari langit. Padahal ramalan cuaca bilang hari ini cerah, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Jam tiga sore yang biasanya masih terang benderang menjadi redup karena awan gelap yang menutupi matahari.
Pintu rumah Shena terbuka lebar, membuat udara dingin masuk ke dalam rumah. Di saat hujan seperti ini biasanya Shena sudah terlelap dengan selimut yang menutupi seluruh badan. Atau bisa juga membaca buku ditemani scented candle yang menyala di sudut meja.
Tapi keadaannya sudah berbeda. Bukannya tidur ataupun membaca buku, Shena justru harus di hadapkan dengan berbagai materi dan latihan soal yang membuat otaknya panas. Tak lupa di hadapannya ada Arga yang tak banyak bicara kecuali menjelaskan materi tentang laju reaksi.
Sambil mengerjakan soal, Shena sesekali melirik ke arah Arga. Semenjak pulang dari apartemen Alta tadi sikap cowok itu jadi aneh. Arga jadi lebih banyak diam dan wajahnya datar tak berekspresi. Atmosfer di ruangan ini pun jadi terasa makin serius dan menegangkan.
Shena tidak tau pasti apa penyebabnya. Tapi jika boleh menebak mungkin karena cewek tadi. Siapa namanya? Amora, Mora, atau siapapun itu Shena lupa.
"Kak...," panggil Shena lirih, nyaris seperti bisikan.
Arga tak menjawab. Dia hanya mengangkat kepala dengan tatapan bertanya.
"Pinjem Tipe X," ujarnya hati-hati.
Dengan sekali gerakan Arga mendorong benda kecil itu ke dekat buku Sena, lalu kembali fokus pada laptopnya.
Shena cemberut dan meraih Tipe X itu dengan sedikit kasar. Shena kesal karena sikap Arga yang mendadak dingin dan cuek. Padahal kan dia tidak tau apa-apa, tapi kenapa dia ikut kena imbasnya.
"Kak Arga..." Belum ada lima menit Shena sudah memanggil cowok itu lagi. Dan respon yang diberikan pun sama. "Bantuin soal nomer tujuh, nggak paham, susah."
Arga mengambil bolpoin dan kertas kosong. Ditariknya buku paket Shena dan ia letakkan di tengah-tengah mereka agar bisa sama-sama melihat. "Dalam volume 2 liter terdapat 8 mol gas N2 dan 21 mol gas H2. Setelah 3 detik masih ada 6 mol gas H2. Hitung laju reaksi terhadap gas N2, H2, dan NH3!"
Arga mulai menjelaskan, dengan tangan yang sibuk menari di atas kertas. Menuliskan berbagai angka dan rumus yang membuat kepala Shena pening.
"B." Jawabannya sudah ketemu. Arga berhenti menjelaskan dan kembali beralih pada laptopnya. Dia bahkan tidak bertanya apakah Shena paham atau tidak.
Ini keterlaluan! Setidaknya jika moodnya sedang tak bagus Arga bisa pulang saja ke rumah alih-alih mencuekinya seperti ini.
Jujur saja Shena juga penasaran dengan cewek bernama Mora tadi. Berdasarkan percakapan Mora dan Alta yang sempat ia dengar, Shena cukup yakin bahwa keduanya adalah sepasang kekasih.
Tapi Shena sama sekali tak terpikirkan apa hubungan antara Arga dan Mora. Cara cewek itu bertanya dengan nada meremehkan, serta Arga yang dibuat geram karenanya.
Apakah cewek itu pernah menjalin hubungan asmara dengan Arga? Mantan kekasih yang putus dengan cara tak baik dan berujung pacaran dengan temannya sendiri? Jika memang begitu, drama klise macam apalagi ini?!
Shena memejamkan mata rapat-rapat. Berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran tak jelas itu dari kepalanya. Biasanya Shena selalu bodo amat dengan hal-hal yang membuatnya pusing, tapi entah kenapa kali ini dia merasa penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
REJECT ME
Teen FictionDemi kepentingan riset novelnya, Ashena Saletta rela melakukan hal gila!!! Keinginannya satu, dia ingin tau rasanya ditolak cowok. Dan, untuk mewujudkan hal itu Shena rela membuang rasa malunya dan dengan nekat menembak Arga Fidelyo Zavendra, Ketua...