REJECT ME BY GALEXIA
Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations
***
Arga dan Shena sudah memutuskan jadwal belajar mereka. Awalnya Arga memberi pilihan jumlah pertemuan dalam satu minggu.
Seminggu dua kali atau seminggu tiga kali.
Shena memilih seminggu dua kali maka Arga putuskan seminggu kali. Keputusan yang mutlak dan tak bisa diganggu gugat.
Shena sempat kesal mengapa cowok itu memberinya pilihan jika ujung-ujungnya tidak dipilih.
Untuk masalah tempat mereka akan menggunakan rumah Shena ataupun rumah Arga. Bergantian menyesuaikan situasi kondisi.
Arga sempat menawarkan untuk belajar di cafe belajar ataupun private study place, jaga-jaga kalo Shena merasa gak nyaman. Tapi cewek itu justru menentang keras, dia paling gak bisa belajar di antara banyak orang. Di mana orang bisa berlalu lalang, melakukan ini itu dan memecah konsentrasinya.
"Sorry ya bikin lo nunggu, tadi ada rapat OSIS dulu." Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan Arga saat Shena membukakan pintu rumahnya.
Masih dengan tangan memegang gagang pintu Shena memperhatikan penampilan pemuda di hadapannya dari atas sampai bawah. Berbeda dengan dirinya yang udah ganti baju rumahan, Arga justru masih mengenakan seragam lengkap. Shena gerah sendiri lihatnya.
Shena berdecak. "Udah gue bilangin mulai belajarnya hari Senin aja sekalian. Ngeyel sih lo Kak!"
"Lo bilang kan besok ada ulangan fisika."
"Yaudah sih ulangan tinggal ulangan," ketus Shena seperti biasa.
Arga berdesis gregetan. "Enak banget ya tuh mulut ngomong!" Dia menyentil pelan dahi Shena.
Bibir Shena langsung tertekuk ke bawah. "Tapi kan..."
"Tapi apa? Males? Gak bisa? Susah? Makanya sekarang ayo gue ajarin."
Lagi-lagi Shena berdecak. Sempat merengek dan menghentak-hentakkan kakinya kecil. Arga tidak paham apa yang dia maksud dan keburu menyimpulkan semaunya!
"...Tapi kan lo baru rapat OSIS, emang gak capek?" Seharusnya itulah kalimat lanjutan dari ucapannya yang tak terselesaikan tadi. Namun Shena tak jadi mengatakannya, dengan setengah hati dia justru berujar, "Yaudah deh masuk-masuk."
Shena mempersilakan Arga untuk duduk lantas mengambilkannya minum serta beberapa camilan. Setelah itu dia pergi menuju kamarnya untuk mengambil buku dan alat tulis.
Kini keduanya duduk berhadap-hadapan terpisah meja. Arga menyeruput minumannya sekali lalu duduk di atas lantai beralaskan karpet sama seperti Shena.
"Kak."
"Hmm?" Arga yang tengah sibuk mengeluarkan buku dari tas menyahut seadannya.
"Lo gak ganti?" tanya Shena menatap Arga lurus.
"Ganti apa?"
"Seragam. Kan besok masih dipakek, gimana sih?" Shena setengah mengomel.
Arga menatap acuh seragam yang masih menempel di tubuhnya. "Gini aja gapapa kok. Lagian gue juga gak bawa baju ganti."
"Lo gak laper Kak?"
Arga mengernyit heran. Kali ini dia mengangkat kepala menatap Shena. "Enggak. Kenapa? Lo laper? Belum makan? Mau gue masakin? Atau gofood aja?" Arga sudah bersiap mengambil ponsel dari sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REJECT ME
Teen FictionDemi kepentingan riset novelnya, Ashena Saletta rela melakukan hal gila!!! Keinginannya satu, dia ingin tau rasanya ditolak cowok. Dan, untuk mewujudkan hal itu Shena rela membuang rasa malunya dan dengan nekat menembak Arga Fidelyo Zavendra, Ketua...