REJECT ME BY GALEXIA
Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations
****
Ini sudah hari ke lima.
Hari kelima setelah kejadian di taman rumah sakit sore itu.
Dan juga hari kelima Arga menghilang dari kehidupan Shena begitu saja. Iya, beberapa hari belakangan Arga tak lagi muncul dan mengusik ketenangan Shena. Shena tidak mendapati cowok itu setiap di sekolah atau pun luar sekolah.
Jujur awalnya Shena merasa janggal. Atau lebih tepatnya dia merasa khawatir. Tentunya bukan khawatir sama Arga, tapi sama dirinya sendiri. Soalnya dia sering banget berdoa sama Tuhan supaya Arga di telan bumi atau tenggelam di lautan, atau apapun itu asal Arga bisa menghilang dari bumi dan berhenti mengganggunya.
Sekarang Shena malah khawatir kalau doanya jadi kenyataan. Masalahnya dia tidak terlalu serius saat mengatakan hal itu. Itu hanya doa asal-asalan yang ia rapalkan tanpa sadar karena kelewat kesal.
Kalo Arga beneran di telan bumi ataupun tenggelam di lautan, Shena akan merasa tidak tenang karena mungkin saja itu semua karena doanya. Dia jadi merasa bersalah karena secara tidak langsung ikut berkontribusi dalam hilangnya nyawa Arga.
Tapi segala pikiran dramatis Shena langsung menguap saat dia tau kalau anak OSIS lagi sibuk ngurusin dua proker terpenting mereka yang di selenggarakan dalam waktu berdekatan. Yaitu dies natalis sekolah dan reorganisasi. Dan kemungkinan besar Arga lagi sibuk ngurusin dua hal itu mengingat dia ketua OSIS.
Shena tidak tau berapa lama dia bisa menikmati hal ini. Karena Arga bisa saja tiba-tiba muncul dan kembali mengacau. Tapi Shena juga berharap semoga saja cowok itu sudah terlanjur bosan dan melupakannya. Itu akan jauh semakin baik.
Omong-omong selama lima hari itu pula Shena melakukan berbagai hal. Seperti melanjutkan naskahnya yang belum selesai, merevisi naskah, membaca ulang tulisannya yang dulu untuk mengetahui perkembangan gaya menulisnya dengan sekarang ataupun sekedar jalan-jalan sendiri untuk mencari ide.
Pokoknya semua hal yang Shena lakukan tidak jauh dari dunia tulis menulis.
Malam ini, di sudut kamarnya Shena duduk di hadapkan layar laptop menyala, ada ribuan rangkaian kata di atasnya. Itu adalah naskahnya yang sudah selesai sejak beberapa bulan lalu dan mendapat tawaran terbit dari beberapa penerbit.
Shena belum memutuskan penerbit mana yang akan ia ajak kerja sama. Dia masih memikirkan hal ini matang-matang dan tidak mau asal pilih penerbit. Shena adalah orang yang selektif, dia tidak mau naskah yang sudah ia garap berbulan-bulan dengan penuh blood, sweat, and tears berakhir di penerbit yang salah.
Oleh karenanya sekarang Shena sedang melakukan riset dengan jelajah internet dan bertanya-tanya pada kenalan sesama penulisnya yang lebih senior dan sudah sering menerbitkan buku. Hal seperti ini sangat penting dilakukan, apalagi untuk para penulis baru agar tidak salah langkah dan berakhir kecewa.
Shena:
Halo Kak Anggun! Sorry ganggu waktunya, gue mau nanya-nanya tentang penerbit nih. Boleh nggak?
Kak Anggun:
Eh, halo juga Shen!
Kenapa, cerita lo mau ada yang dipinang penerbit nih?
Shena:
Alhamdulillah iya nih Kak. Hehehe...
Kak Anggun:
KAMU SEDANG MEMBACA
REJECT ME
Fiksi RemajaDemi kepentingan riset novelnya, Ashena Saletta rela melakukan hal gila!!! Keinginannya satu, dia ingin tau rasanya ditolak cowok. Dan, untuk mewujudkan hal itu Shena rela membuang rasa malunya dan dengan nekat menembak Arga Fidelyo Zavendra, Ketua...