2 - He's The One

33.3K 3.5K 110
                                    


REJECT ME BY GALEXIA

Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations

*****

"Terus sekarang aku berangkatnya gimana? Kan kamu biasanya selalu jemput aku."

"Ya udah sih, ngesot aja beres, kan?"

"Kamu jahat banget, sih, Ga?! Kamu mau kita putus sekarang juga?!"

"Putus ya putus aja. Ribet banget lo jadi cewek." Terlanjur kesal, cowok dengan name tag Arga Fidelyo Zavendra itu melempar handphone-nya dengan kasar ke atas dashboard mobil. Bodo amat rusak. Nanti beli lagi

Teman-temannya yang melihat hal itu terkekeh, ada kesenangan tersendiri saat mereka melihat Arga menderita.

"Siapa? Cewek lo?" tanya Bian yang duduk di balik kemudi.

"Barusan dah jadi mantan." Arga menjawab masih dengan tampang sewot. Jawaban Arga membuat teman-temannya makin ngakak tapi juga sedikit prihatin.

The sun just rise a few hours ago, alias ini tuh masih pagi banget, tapi mood Arga sudah dibuat anjlok.

Terhitung sejak pagi tadi, Mamanya mendeklarasikan bahwa uang jajannya resmi dipotong selama sebulan ke depan karena dia semalam dia menginap di rumah teman tapi nggak pamitan.

Ditambah cewek yang baru saja jadi mantannya, menelefon dan ngomel-ngomel nggak jelas hanya karena Arga tidak menjemputnya untuk berangkat ke sekolah bersama.

"Dipikir gue tuh sopir dia kali ya? Tiap hari suruh anter-jemput mulu, mana harus pakek mobil lagi, terus pakek acara pansos di snapgram juga. Udah nggak tau diri, norak lagi. Kesambet apa gue mau sama dia?!"

Begitulah Arga, sekalinya ngomel kata-kata yang keluar dari mulutnya lebih kejam dari fitnah dakjal.

"Namanya juga cewek, Meng. Lo mah kalo nggak mau ribet ya pacaran aja sono sama cowok," sahut Bian lagi.

"Gue nggak maho ya anying!"

Clovis yang duduk di bangku penumpang belakang menyenggol pelan lengan Arga dengan kakinya. "Emang yang paling enak tuh ngejomblo. Kayak gue," ujarnya diakhiri senyum bangga.

Kepala Arga menoleh cepat ke belakang. "Bilang aja nggak laku!"

"Gue tuh selektif, bukannya nggak laku." Clovis membela diri.

"Opis Opis ... selektifnya lo tuh udah sampai pada tahap nggak tau diri. Udah tampang nggak seberapa malah cari cewek modelan Summer aespa."

Clovis sempat mendelik sebal saat namanya yang sudah sangat keren lagi-lagi diplesetkan oleh Arga, dari Clovis menjadi Opis. Dia tidak protes akan hal itu karena ada hal lain yang harus lebih dulu ia ralat. "Winter, Ga Ya Allah, Winterrr. Summer teh saha? Ora kenal."

"Nah, itu maksud gue. Sok-sok an ngaku-ngaku jodohnya Winter. Halu lo."

Emang ya Clovis tuh, tampang doang kayak kriminal, aslinya mah fanboy juga.

"Ampun dah Ga, ampun." Clovis menangkupkan kedua tangan memintan pengampunan.

Arga kalau lagi mode galak omongannya nge-jleb banget, dan sialnya selalu bener. Apalagi mood-nya lagi nggak bagus gini. Double kill, dah.

"Tinggal jemput doang ribet amat." Di sebelah Clovis, Alta yang sedari tadi sibuk sama handphone-nya buka suara.

"Maksud gue tuh kalo emang mau dijemput make up-nya jangan lama banget kek orang mo kawinan. Tau sendiri Jakarta siangan dikit macetnya kek apa, kan kalo pakek motor bisa nyalip sat set sat set gitu."

REJECT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang