41 - This Is How You Fall In Love

7.5K 1K 60
                                    

REJECT ME BY GALEXIA

Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations

***

Arga serius saat tadi dia bilang akan menyimpan kertas hasil ulangan Shena ke dalam sebuah pigura. Terbukti saat cowok itu masuk ke dalam rumah dengan sebuah pigura di dekapannya. 

Sore itu, sang Papa yang tengah bersantai di teras rumah langsung penasaran dengan benda yang dibawa putranya.

"Udah pulang, Ga?" sambut pria paruh baya itu.

"Iya nih, Pah." Arga segera menghampiri Papanya untuk bersalaman.

"Papa perhatiin kamu pulangnya sore mulu, sibuk apa sih di sekolah?"

"Biasa lah Pah orang penting," jawab Arga bercanda.

Mendengar itu Mahen Cuma bisa berdecak dan geleng-geleng kepala. Satu tangannya terangkat menepuk bahu putra sulung kesayangannya itu. 

"Sibuk boleh tapi kesehatan juga harus dijaga. Makan yang bener, banyak minum air putih, sekalian konsumsi suplemen kalo perlu. Lihat nih Papa, umur boleh banyak tapi stamina jangan ditanya," nasehatnya dengan dada yang membusung bangga.

Arga terkekeh. "Iya iyaaa."

"Omong-omong itu di tanganmu apa?" tanya Mahen setelah tadi sempat basa-basi.

Kepala Arga sedikit terunduk. "Oh, ini ... pigura," jawabnya singkat.

"Kamu ada foto yang mau dipajang?"

"Bukan buat pajang foto sih..."

"Terus buat apa? Kan gunanya pigura buat pajang foto."

Arga hanya tersenyum, membuat sang Papa makin penasaran. "Ada deh. Papa kepoan ih."

Setelah mengatakan itu Arga segera berlari masuk ke dalam rumah, tak mau diomeli Mahen karena tidak menjawab pertanyaannya dengan serius. Dan lagi-lagi Mahen Cuma bisa geleng-geleng kepala dengan kelakuan gak jelas putranya itu. Dasar anak muda.

Sesampainya di dalam rumah sang Mama yang baru selesai ngasih makan ikan di akuarium juga menanyakan hal sama.

"Itu kamu bawa apa Ga?"

Arga berhenti di tangga dan menoleh sebentar. "Pigura Mah."

"Kamu kalo mau gantung foto di tembok pastiin yang bener masang pakunya. Di satu tempat aja jangan pindah pindah, entar temboknya bolong-bolong, gak enak tau dilihat," pesan Lytha, jiwa ibu-ibu rumah tangga super perfeksionisnya keluar.

"Siapa juga yang mau gantung foto di tembok?" jawab Arga lantas kembali bergegas naik ke lantai atas.

"Terus itu buat apa?" Lytha masih sempat berteriak dari lantai bawah.

"Sesuatu."

"Awas ya kamu kalo aneh-aneh!" peringat Lytha sekali lagi.

"Enggak kok!"

"Yaudah sana mandi habis itu makan!"

"Okeee."

Setelah menutup pintu Arga langsung duduk di atas kasur. Mengeluarkan kertas hasil ulangan Shena yang ia simpan baik-baik di selipan buku agar tak kusut barang sedikitpun.

Dia beralih pada pigura berbingkai hitam itu. Melepas bagian belakangnya dan mengepaskan ukuran kertas ulangan Shena dengan pigura. Setelah memastikan semuanya sudah rapi Arga kembali memasang bagian belakang  pigura itu.

REJECT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang