REJECT ME BY GALEXIA
Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations
***
Arga menatap Clovis sengit. Setelah dari tadi digoda dan dibikin salting abis-abisan, akhirnya dia berhasil membuat cowok satu itu bungkam hanya dengan membelikannya makanan dan meminjaminya HP. Persis seperti cara orang tua menenangkan anaknya yang rewel.
"Awas lo sampe rank gue turun!" ancam Arga kepada Clovis yang tengah main game pake HP sekaligus akunnya.
Clovis udah nggak peduli sama ucapan Arga, dia terlalu fokus sama gamenya. Cowok itu sedari tadi merusuh karena emang gabut aja. Baterai HP-nya habis dan dia gak bawa charger. Setelah dapet mainan baru dia anteng aja di tempat.
Bian yang gak ada partner ngerusuh pun akhirnya pasrah dan Cuma scroll scroll beranda gak jelas. Sedangkan Alta? Cowok itu emang dasarnya gak banyak tingkah dan Cuma diem aja dari tadi.
"Sorry ya temen-temen gue rusuh." Arga kembali fokus pada Shena.
"Lagian ngapain sih pake bawa temen-temen lo segala!" Shena menggerutu di dalam hati. Pada kenyataannya dia Cuma mengangguk. Malas berdebat dan memperpanjang masalah, gak pulang-pulang dia nanti yang ada.
"Okay so, langsung kita mulai aja. Sebelumnya gue mau tanya-tanya dulu." Arga memulai pembicaraan mereka. "Selama ini lo punya kesulitan dalam belajar gitu nggak?"
"Ya jelas punya. Kalo enggak, gak bakal tuh nilai gue ancur dan alhasil harus berurusan sama lo," balas Shena jutek sambil melirik ke Arga singkat.
Arga menarik napas. Satu hal yang dia butuhkan untuk menghadapi Shena adalah stok sabar yang melimpah.
"Apa?"
"Hmm..." Shena mengerucutkan bibir, kebiasaannya kalo lagi berpikir. "Materinya terlalu sulit. Apalagi mapel matematika, fisika, kimia, biologi. Eh, tapi bilogi masih mending sih."
Arga terperangah. "Terus lo ngapain ambil jurusan IPA, Shenaaa?"
"Nguji mental?" jawabnya asal dengan wajah polos yang makin membuat Arga melongo.
Alta yang sedari tadi diam tak tertarik pun sampai takjub mendengar jawaban Shena. "Pantes Arga takluk, orang ajaib begini," batinnya dalam hati lalu kembali fokus pada HP.
Ternyata bukan Alta aja yang takjub sama jawaban Shena, tapi Bian juga.
"Ta."
"Hm?"
"Begonya alami ya? Air gunung aja kalah."
Refleks Alta menyikut pinggang cowok itu. "Sampe lakinya denger abis lo," bisik Alta tepat di telinga Bian.
Bian terkikik, yang dimaksud Alta tak lain dan tak bukan adalah Arga. "Lakinya gak tuh?"
"Terus ada lagi nggak?" Arga kembali bertanya dengan sabar.
"Banyak."
"Coba sebutin satu-satu."
Shena memperbaiki duduknya jadi menghadap Arga penuh. Entah kenapa dia jadi semangat menceritakan keluh kesahnya. "Masa nih ya Kak, kalo ada soal sulit kan kadang gue nyoba buat kerjain tuh, terus bisa..."
Alis Arga terangkat. "Tapiii...?"
"Tapi ... kalo udah ganti soal, gue gak bisa lagi. Padahal Cuma angkanya doang yang berubah, soalnya mah kurang lebih sama. Yaudah deh, ujung-ujungnya gue lihat Brainly. Canggih kan gue?" balas Shena dengan sudut bibir yang tertarik sempurna ke atas, membentuk senyuman lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REJECT ME
Teen FictionDemi kepentingan riset novelnya, Ashena Saletta rela melakukan hal gila!!! Keinginannya satu, dia ingin tau rasanya ditolak cowok. Dan, untuk mewujudkan hal itu Shena rela membuang rasa malunya dan dengan nekat menembak Arga Fidelyo Zavendra, Ketua...