REJECT ME BY GALEXIA
Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations
***
Arga keluar ruang guru dengan wajah secerah matahari. Seutas senyuman tak kunjung pudar dari wajah pemuda tampan itu.
Arga benar-benar berterimakasih pada Tuhan, semesta dan seisinya yang sudah melancarkan niatnya. Apalagi Bu Nisa yang resmi menjadikannya tutor Shena. Tak lupa pada dirinya sendiri karena sangat pintar mencuri kesempatan. Arga bangga.
Di depannya ada Shena yang tengah meratapi nasib. Wajahnya lesu, tak ada semburat kebahagiaan sama sekali di sana. Bahunya merosot lemas, dan langkahnya gontai tak bersemangat.
Sebenarnya dosa besar apa yang telah dia lakukan sampai kembali berurusan dengan Arga. Semakin dia berusaha menghindar, justru semakin dekat pula keduanya.
Jangan salah. Meskipun Shena tadi sempat goyah karena ancaman Bu Nisa tentang melaporkan nilainya pada sang Mama, dia tetap berusaha untuk menolak.
"Tapi Bu, emang Kak Arga bisa?" Shena meragukan kemampuan Arga. Karena dari tampangnya itu, Arga nggak punya vibe 'Smart Guy' yang kalau kemana-mana bawa buku dan hobi belajar. Dia lebih kelihatan kayak anak tongkrongan yang kerjaannya nongkrong di cafe instagramable ibu kota dan hobi godain cewek-cewek.
Tapi pepatah 'Dont judge a book by its cover' memang benar adanya. Karena jawaban Bu Nisa selanjutnya cukup membuatnya kicep. "Kamu pikir Arga jadi Ketua OSIS karena apa? Orang dalam?"
Shena terdiam. Jelas itu tidak mungkin.
"Kakak kelas kamu ini dari kelas 10 langganan 3 besar juara paralel. Bisa-bisanya kamu meragukan kemampuan Arga." Bu Nisa membangga-banggakan Arga, tak terima dengan pertanyaan Shena yang terkesan meremehkan.
Mendengar hal itu Arga tertawa kecil, membuat Shena kesal bukan main.
Lagian dia mana tau kalau Arga emang sepintar itu. Nih ya Shena kasih tau, dia ingat betul dulu pas dia masih kelas 10 saat pemilihan ketua OSIS, jawaban Arga saat sesi tanya jawab benar-benar membuat Shena yakin untuk tidak memilih cowok itu.
"Untuk kandidat nomor urut satu, Arga Fidelyo Zavendra, kalau saya boleh tau apa motto hidup kamu?"
Dan dengan senyum jahilnya itu Arga menjawab penuh percaya diri. "Saya sehat, insyaAllah saya bermanfaat."
Ngawur banget kan?!
Dan anehnya nyaris seluruh orang tertawa terhibur mendengar hal itu.
Kembali ke masa sekarang bersama Shena dan kekesalannya serta Arga dan kebahagiannya yang tak berujung.
Arga bersenandung pelan. Cuaca sedang panas-panasnya, tapi entah kenapa angin disekitarnya terasa berhembus sejuk. Bahkan alam pun ikut merayakan keberhasilannya.
Omong-omong, Mera yang tadi sempat mengantar Shena sudah menghilang mengingat bel masuk sudah berbunyi sejak tadi.
"Kak Arga!" Tiba-tiba Shena berbalik cepat, membuat Arga yang berjalan di belakangnya terkejut. Cowok itu bahkan sempat melompat kecil saking kagetnya.
"Kenapa, sih?" tanyanya heran.
"Lo nyebelin!" Shena bersungut penuh dendam.
"Iyaaa."
"Lo nyebelin nyebelin nyebelinnn."
"Iya iya iyaaa."
Jawaban Arga yang tekesan menyepelekan berhasil membuat darah Shena mendidih. Tangannya terangkat ke udara. "Gue gampar nih," ujarnya mengancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REJECT ME
Teen FictionDemi kepentingan riset novelnya, Ashena Saletta rela melakukan hal gila!!! Keinginannya satu, dia ingin tau rasanya ditolak cowok. Dan, untuk mewujudkan hal itu Shena rela membuang rasa malunya dan dengan nekat menembak Arga Fidelyo Zavendra, Ketua...