14 - Feeling Blue

17.9K 2.2K 32
                                        

REJECT ME BY GALEXIA

Instagram : @gaalexiaa dan @hf.creations

****

Clovis kecelakaan.

Pengen tau nggak gara-garanya apa? 

So, here we go. Tadi pagi cowok itu bangun kesiangan, alhasil dia berangkat sekolah dengan terburu-buru. Antara dikejar waktu sama dikejar bayang-bayang hukuman yang akan diberikan Pak Uman kalo sampe dia beneran telat.

Selama sepuluh menit perjalanan, semuanya masih lancar. Clovis masih duduk di atas motor vespa kesayangannya dengan pandangan fokus ke jalan. 

    Lalu lima menit kemudian masalah datang akibat kecerobohannya sendiri. Fokus Clovis teralihkan pada sebuah papan iklan segede gaban yang berdiri kokoh di pinggir jalan. 

Itu bukan papan iklan biasa. Melainkan papan iklan yang menampilkan keempat member Blackpink sebagai brand ambassador salah satu aplikasi online shop Indonesia. Dan detik itu juga jiwa fanboy dalam diri Clovis auto membara. 

Akibat keenakan memandang wajah cantik paripurna mereka, Clovis sampe nggak sadar kalo motornya udah berada di jalur yang salah dan berakhir menabrak pembatas jalan. Untung aja itu kecelakaan tunggal dan nggak sampai berimbas ke pengendara lain.

Dan setelah mendapat kabar itu, satu persatu temannya pun datang menjenguk. Termasuk Arga, Bian, dan Alta yang sepertinya langsung ke sini tanpa pulang dulu. Terlihat dari seragam yang masih melekat di tubuh mereka.

"Pis, gue tau lo bego tapi gue nggak nyangka kalo ternyata lo sebego ini." Arga berujar tak habis fikir setelah mendengar keseluruhan cerita Clovis.

"Dua." Bian menyahut.

"Tiga." Alta pun ikut meneruskan.

"Sialan lo pada!" caci Clovis balik mengatai ketiga temannya.

Sekarang keempat cowok itu tengah berada di kamar rawat inap Clovis. Dengan Clovis yang berbaring di atas brankar dalam keadaan luka di beberapa bagian tubuhnya. Seperti siku, telapak tangan serta lutut, ditambah pergelangan kakinya yang bengkak akibat kesleo.

Sebenarnya kalo dilihat dari keadaan Clovis yang udah bisa haha hihi, dia bisa aja langsung pulang tanpa perlu menginap di rumah sakit. Tapi berhubung Mamanya khawatir banget, beliau meminta anaknya dirawat dan diawasi langsung oleh dokter paling tidak selama 1x24 jam ke depan.

"Untung aja lo masih berakhir di rumah sakit, bukan di sisi Tuhan," celetuk Arga.

"Pan kapan diulangin lagi ye Pis ye. Siapa tau belom kapok," tambah Bian sarkas.

"Besok-besok pake kacamata kuda aja lo, biar nggak meleng sana sini." Alta berujar dengan wajah super datarnya.

Clovis mendengus kesal, andai saja tangannya tidak terluka ingin rasanya dia menyumpal mulut mereka satu persatu dengan kaos kaki. "Lo pada tuh ya, temennya sakit bukannya disayang-sayang malah dijulidin."

"Dih, ngapain juga sayang sama lo, najis," sambar Arga cepat tak berbelas kasih.

Wajah Clovis langsung berubah menunjukan ekspresi orang paling tersakiti yang sengaja dilebih-lebihkan. Namun teman-temannya belagak masa bodoh. Lagian tuh anak satu ada-ada aja tingkahnya. 

Meski mulut mereka berkata demikian, sebenarnya mereka peduli. Hanya saja tidak ditunjukan secara gamblang. Dasar.

"By the way gue laper. Beli makan sono Ga!" Bian memerintah Arga seenaknya.

REJECT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang