Lift

805 50 0
                                    


Pagi-pagi sekali, terbilang dini malahan. Ayam pun belum jua sempat bersenandung untuk menghentikan koneksi antara alam mimpi dan kehidupan nyata tapi dia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tidak langsung berangkat, terlebih dahulu Bella memasak sarapan sekaligus mengisi bekal untuk makan siangnya disekolah nanti.

Hemat. Dia harus menghemat pengeluaran guna bertahan hidup. Jika tidak, jangankan untuk sekolah bahkan makan pun dia pasti akan sangat kesusahan. Apalagi sekarang gadis itu sudah tidak mempunyai pekerjaan sampingan lagi untuk menunjang kebutuhan harian. Dan mengemis bukanlah sesuatu yang patut dia terapkan dengan segala fisik yang mumpuni seperti sekarang ini.

Jika ditanya sanggupkah? Ya, Bella selalu optimis bahwa ia mampu menjalani hidup yang berat ini. Memang hidup sebatang kara memang tidak mudah baginya. Tapi sejak kecil Bella telah ditempah dan dituntut untuk belajar berhemat mengingat kondisi ekonomi keluarganya juga terbilang pas-pasan.

Keluarga yang jauh dari kesan harmonis. Ayahnya adalah seorang pemabuk berat, kerjaannya tiap hari hanya berfoya-foya. Sedangkan ibunya juga tidak jauh berbeda, selalu saja pulang malam dengan keadaan mabuk. Sekalinya kumpul di rumah pasti kedua orangtuanya itu akan cekcok, ribut berkepanjangan berdebat hal yang tidak masuk akal. Uang menjadi faktor utama pemecah keharmonisan keluarga mereka.

Bella tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya menjadi penonton disana sekaligus pelampiasan amarah ayah dan ibunya. Ya, dia sering disiksa dan ditelantarkan. Sejak kecil dia terbiasa mengurus diri sendiri, mencuci, memasak, membersihkan rumah, semua bisa dia lakukan sendiri tanpa bantuan ibunya.

Tapi dia tidak pernah mengeluh akan hal itu. Sebab meski begitu, kedua orangtuanya masih melaksanakan kewajibannya dengan membiayai sekolah dan memberi uang jajan, ya, meskipun hanya sedikit tapi cukuplah untuk kebutuhannya. Bella sangat bersyukur, setidaknya orang tuanya itu masih menyayanginya.

Namun tidak mudah bagi gadis itu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, sebab citra buruk dari kedua orangtuanya mengakibatkan dirinya juga dianggap hina. Banyak tetangga yang terang-terangan membenci kehadirannya hingga menganggap dia adalah aib dilingkungan tempat tinggal mereka.

Bella sampai tidak berani menampakkan diri didepan khalayak sebab tahu kalau dirinya tidak diterima di daerah tersebut. Namun mau bagaimana lagi, dia tidak meminta hidup dengan kondisi seperti ini. Terang-terangan dia dikucilkan oleh warga, dikatai yang aneh-aneh, meskipun begitu, beruntung masih ada juga beberapa warga yang memandangnya dengan iba.

Gadis itu tidak bisa berbuat banyak selain diam, mengabaikan celotehan para tetangga yang masih berpikiran negatif tentangnya. Padahal jika dipikir-pikir apa salahnya dalam hal itu?
Yang pemabuk kan orangtuanya, yang hina juga mereka, yang mencemarkan lingkungan juga mereka. Lantas mengapa Bella yang jadi pelampiasan?

Ini sungguh tidak adil bagi gadis itu. Dia harus menerima cacian akibat ulah kedua orangtuanya sendiri. Namun apa boleh buat, dia tidak bisa mengatur perasaan seseorang, jadi biarkan sajalah sampai mulut mereka lelah dengan sendirinya. Toh, kalau dilawan maka itu sama saja membenarkan stikma buruk yang selama ini mereka tuduhkan padanya.

Diam, melindungi diri adalah caranya agar bisa bertahan sampai maut berkata 'pulanglah, tugasmu sudah selesai'

_______

Usai sarapan meski dengan menu seadanya, Bella lanjut merapihkan tas sekolahnya. Mengecek beberapa buku yang harus dia bawa dalam pelajaran hari ini, memastikan tidak ada yang tertinggal satupun. Mengingat jadwal hari ini cukup berat karena salah satu mata pelajarannya mengharuskan ia berjumpa dengan guru killer.

Gadis itu memang pintar namun terlalu pendiam, wajahnya cantik, sayangnya tertutup dengan keluguan hingga ia sering dimanfaatkan oleh teman-temannya. Selain itu tidak ada yang menonjol darinya. Maka untuk mengakali semua itu dia selalu berusaha menjadi siswi yang paling disiplin, rajin, dan yang terpenting berbakti kepada guru. Itu satu-satunya cara agar dia tidak dilupakan dan keberadaannya dianggap ada.

Tristis (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang