Dua Minggu berlalu, usai kejadian menegangkan tersebut. Griffin dirgantara dan Nella Siregar pun sudah diadili dan kasusnya pun sudah memasuki tahap persidangan. Setelah diusut lebih lanjut, ternyata kedua orang itu terbukti memiliki keterkaitan yang memberatkan hukuman. Terkoneksi dalam dunia gelap dan bisnis ilegal, kedua orang ini dituntut seberat-beratnya hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.Boomerang yang semula diatur baik oleh masing-masing pihak kini berbalik menyergap mereka. Semua catatan kriminal yang dulunya dilimpahkan kepada Miss dibuktikan atas nama Nella Siregar. Inilah yang dimaksud oleh Bara, bahwasanya Nella adalah kambing hitam yang sesungguhnya. Publik mengetahui jika sosok dibalik topeng Miss adalah Nella Siregar, namun kenyataannya adalah Violetta (dengan tanpa marga apapun).
Violetta, memiliki sisi yang lebih gelap dibandingkan kedua saudara kembarnya. Anak itu berhasil memanipulasi otak Nella dan menjeratnya dalam perangkap. Nella pikir dirinya yang paling pintar, nyatanya Violetta yang hendak dia peralat jauh lebih cerdik nan licik.
___
Detektif Damar meminta pengadaan klarifikasi guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Violence dan suster Nessia serta keterangan yang tertunda dari Sofia, anak pemilik panti asuhan. Sekarang, di dalam ruangan yang tidak terlalu luas tersebut sudah ada Detektif Damar, Dewi, komandan Beno, Algio, Arabella, suster Nessia, Violence Adira, dan Sofia.
Lalu dimana Bara? Entahlah, anak itu mendadak menghilang begitu saja. Semenjak kejadian penculikan Arabella, dia tidak menunjukkan batang hidungnya lagi. Kemana dia bersembunyi hanya Bismo yang tahu.
Banyak sekali pertanyaan yang belum terpecahkan di sini, namun satu-satunya saksi kunci malah menghilang bak ditelan bumi. Detektif Damar terus meminta Dewi agar ia bisa membantunya melacak keberadaan anak itu, namun nihil. Bara tidak juga ditemukan sampai detik ini.
Bella juga ingin sekali berbicara pada kekasihnya tersebut. Dia mau meminta maaf kepadanya atas semua perkataan dan perbuatannya waktu itu yang bahkan khilaf menampar Bara. Sebab, mempercayai tuduhan atas Bara yang membunuh Tante Violence.
Bella sama sekali tidak percaya ketika dia dipertemukan dengan Tante Violence yang jelas-jelas masih hidup. Sekarang, sama seperti yang lainnya. Bella sangat ingin berjumpa dengan Bara dan mempertanyakan penjelasan dari semua yang terjadi.
"Saya tidak mengingat apapun, karena kejadiannya begitu tiba-tiba. Saat itu saya sedang berjalan mendekati ranjang tetapi malah terjatuh langsung terperosok kedalam lubang dibawahnya. Saya sempat berteriak sebelum pintu lobang dilantai itu kembali tertutup rapat, tapi tidak ada yang mendengarkan." Ungkap Violence memaparkan apa yang sebenarnya terjadi sampai dia bisa terjebak ke dalam ruang rahasia tersebut.
Detektif Damar menghembuskan napas bersalahnya, dia lantas melirik Algio yang mengacungkan tangan. "Ada yang ingin kamu sampaikan, Al?" Tanyanya dibalas anggukan kecil.
"Sebuah remote control dilakukan oleh pengkhianat. Dia yang membuat Violence masuk ke sana." Ujar Algio.
"Siapa dia?" Komandan Beno menyelidik.
"Anggota mu. Sekarang dia sudah berada ditangan komisaris." Komandan Beno menatap tidak percaya. Dia tidak menyangka jika salah satu anak buahnya adalah pengkhianat. Wajar saja berarti jika selama ini kasus mereka sering bocor tak terduga. Ternyata ada musuh dalam selimut.
___
Derit pintu yang terbuka seketika menarik atensi mereka, menghentikan semua perbincangan. Serempak mereka menolehkan kepalanya.
"Bara," senyum Bella lantas terbit karena tak kuasa menahan haru menyaksikan bagaimana sosok yang dirindukannya sekarang berada dihadapannya. Bara menunjukkan dirinya setelah sekian lama bersembunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tristis (TAMAT)
Mystery / Thriller( BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA) 🏅Rank 1 #detective #Riddles #murung #Toxic #psychokiller #Latin Arabella Milanello, cewek yang dijuluki semua orang sebagai cewek cupu, korban bullying yang membalut sejuta luka dengan senyum hangatnya. Hidupnya s...