nuntiare

912 42 0
                                        


Gadis itu mendengkus pelan. Sudah hampir sepuluh menit ia berdiri di depan cermin wastafel toilet namun noda di bajunya tak kunjung bersih. Sisa minuman berperisa itu sangat sulit dihilangkan jika dengan air saja. Sekarang bagaimana? Dia tidak punya baju ganti selain seragam itu. Keluar dari sana juga tidak mungkin, pakaiannya basah dan sedikit transparan. Haruskah ia menunggu sampai kering? Tapi itu memerlukan waktu yang lama, keburu jam pelajaran habis.

Brakk

Refleks Bella memundurkan tubuhnya menjauh dari pintu masuk kamar mandi yang terdorong keras dari luar. Tatapannya menandakan bahwa ia sangat terkejut dan kini sosok dibalik pintu itu juga membuatnya terdiam.

Namun di luar dugaan, Catty hanya meliriknya sekilas setelah itu berjalan melenggang melewatinya kemudian masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Hal tersebut membuat Bella sedikit legah. Pikirannya tadi sudah melayang kemana-mana, dia kira Catty akan kembali membully-nya disini. 

Tapi apa yang terjadi pada cewek itu? Wajahnya tadi terlihat begitu marah. Entahlah, mengapa ia jadi memikirkan hal itu. Sekarang lebih baik Bella mempercepat bersih-bersihnya dan segera pergi dari sana sebelum Catty berubah pikiran kemudian kembali mengusiknya.

"Lo mau pamer body kesemua orang, Beauty?"

Langkah kaki Bella terhenti di depan pintu bersamaan dengan Bara yang menyembul dari sisinya. Gadis itu lantas memeluk dirinya sendiri, menyadari bahwa Bara tengah membicarakan penampilannya. Tindakan Bella tersebut membuat Bara terkekeh jahil.

"Buka,"

Sontak gadis itu mendongak tak percaya mendengar kalimat Bara barusan. Apakah ia ingin melecehkan Bella? Tidak, gadis itu masih punya harga diri.

Bella menggeleng kuat. "Apa yang mau kamu lakukan? Jangan kurang aj_"

Kalimatnya terputus setelah cowok itu menyodorkan seragam baru kepadanya.

"Buka dan ganti seragam lo dengan ini, Be," tutur Bara tersenyum manis.

Melihat gadis itu hanya bergeming menatap uluran tangannya, Bara pun bergerak maju namun segera Bella menghindar.

"Buruan ganti, atau mau gue bantuin?" Tawar cowok itu tersenyum tipis.

"A_aku bisa sendiri," tanpa pikir panjang lagi, Bella mengambil seragam yang diberikan oleh Bara lalu bergegas kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk menggantinya.

Tak ada pilihan lain selain menerima seragam itu, lagi pula niat cowok itu baik ingin membantunya. Bella memang gadis yang mudah percaya kepada setiap orang, tak perduli meskipun orang itu sering berbuat jahat padanya dia tetap berusaha husnudzon.

"Udah?" Tanya Bara melihat Bella sudah keluar dengan pakaian rapih sembari memegang baju kotornya.

Gadis itu mengangguk kecil. "Makasih," ucapnya kikuk.

"Eh, bentar," lagi-lagi Bara mencegatnya.

"Aku harus masuk kelas," tutur Bella memelas, berharap agar cowok itu tidak mengganggunya sekarang ini.

"Gue anterin,"

"Nggak usah, aku bisa send_"

"Gue nggak ngasih lo pilihan buat nolak, Be." Sela Bara membuat Bella bungkam. Kemudian ia merebut seragam kotor dari tangan Bella.

"Lo, tolong buang nih, ke tong sampah. Sekalian Lo juga buang diri, ya!" Titah Bara melempar baju itu kepada Catty yang baru saja keluar dari toilet.

Keduanya lalu melengos pergi tanpa mengucapkan terimakasih, meninggalkan Catty yang tengah kesal semakin diliputi amarah.

Tristis (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang