Berulang kali napas berat itu ia hembuskan dengan kasar. Bukannya mengeluh, akan tetapi lebih ke miris melihat lagi-lagi ia menjadi bahan usilan teman-temannya. Kali ini rok abu-abunya yang menjadi korban.
Tak tahu ulah siapa hingga ia harus berakhir di kamar mandi sebab tak sengaja menduduki telur busuk yang diletakkan oleh teman-temannya saat ia hendak duduk. Masih ingat betul bagaimana tawa memekakkan itu menyerang indera pendengarannya. Cibiran mengalun mulus bernada sarkas nan merendahkan sebusuk aroma telur yang tadi terduduk olehnya.
"Loh, kok lampunya mati?" Gadis itu terperanjat saat suasana di kamar mandi mendadak gelap.
Menyusul suara aneh yang tak tahu darimana asalnya hingga Bella nampak celingak-celinguk memperhatikan sekitar. Bukannya takut akan hal mistis, gadis itu lebih ke waspada jika itu ulah teman-temannya lagi.
"Siapa itu?" Ucapnya memberanikan diri berjalan ke arah pintu dengan meraba.
Tok, tok, tok,
"Hei, buka pintunya! Kenapa dikunci?!" Teriak Bella mulai panik saat gagang pintu tak bisa digerakkan.
Gedoran pada pintu semakin kuat ia layangkan sebab panik jika benar teman-teman jahil itu mengurungnya.
"Tol_"
Suaranya berhenti tatkala pintu tersebut terbuka dari luar dan anehnya lampu pun kembali menyala bersamaan. Tak mau berlama-lama lagi, Bella pun langsung bergegas keluar kamar mandi dan_
Brakkk
Lagi-lagi suara tawa menyambar tubuh yang sudah tersungkur keras di atas lantai. Seseorang menjulurkan kaki membuat langkah gadis itu terhenti dengan terjatuh. Nyeri seketika menyeruak terasa di bagian lututnya. Didepannya sudah ada Catty berserta antek-anteknya yang tengah terbahak-bahak.
Bella bergerak bangkit dari posisinya dan hendak nyelonong pergi sebelum akhirnya Amel mencekal pergelangan tangannya.
"Lepasin tangan aku, Mel," ucapnya masih bersikap tenang.
Amel menaikkan sebelah alisnya, sedikit terkejut mendengar gadis itu berani bersuara. "Mal Mel, Mal Mel, sok akrab banget Lo!"
Bella terdiam. Kembali langkahnya ditahan oleh Amel saat gadis itu mulai berjalan.
"Mau kemana Lo?" Sembur Rara pasang badan ikut menghalau langkahnya.
Ketiga orang itu semakin dibuat tercengang saat Bella dengan kasar menepis tangan Amel yang bertengger di lengannya.
"Bagus, udah lancang ya, sekarang!" Hardik Catty sama terkejutnya dengan perubahan reaksi gadis cupu itu.
"Catty, aku mohon," lirih Bella menatap balik sorot merendahkan itu. "Belum puas kamu menjahili aku dengan telur busuk, membuatku terjatuh, dan sekarang apalagi?"
"Waw," Catty tersenyum sinis melihat keberanian dimata itu. "lu bisa ngomong juga ternyata," ejeknya bersidekap dada.
Bella memasang ekspresi tenang meski tak bisa dipungkiri jika ia cukup takut berada diposisi sekarang ini. Akan tetapi ia ingat betul ucapan Bara yang menyuruhnya harus kuat, tegar, dan tidak boleh lemah menghadapi bully-an agar ia tidak terus-terusan dijadikan objek sasaran empuk teman-temannya yang nakal.
"Permisi,"
"Eh cupu!" Teriak Catty jengah dan sepertinya mulai terpancing emosi.
Mau tak mau Bella menghentikan langkahnya ketika Catty maju menghalangi jalannya.
"Lo pikir Lo hebat dengan bersikap sok berani kayak gini?" Ujarnya penuh amarah. "Hanya karena Lo pacaran sama Bara sekarang bukan berarti Lo hebat, bisa ngebantah ucapan gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tristis (TAMAT)
Mistero / Thriller( BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA) 🏅Rank 1 #murung 🏅Rank 2 #Toxic 🏅Rank 3 #psychokiller 🏅Rank 2 #Latin 🏅Rank 1 #Riddles Arabella Milanello, cewek yang dijuluki semua orang sebagai cewek cupu, korban bullying yang membalut sejuta luka dengan seny...