Ceremony pelantikan kapten Arcanus, Princeps, berjalan dengan penuh hikmat. Seorang pemuda gagah dengan setelan jas hitam membalut tubuhnya, tengah berdiri di tengah-tengah mereka. Bismo menyematkan sebuah medali kecil ke bagian dada sebelah kanan pemuda itu."Gratias accipere, Princeps." Ucapnya menepuk pundak Bara sebanyak tiga kali.
Bara membungkuk dengan hormat. "Salvete, Dominus!"
"Vita, Princeps! Vita, Arcanus!" Seruan menggema usai penyematan tersebut. Semuanya mengagungkan nama Bara dan juga Arcanus.
Bara secara resmi telah kembali dilantik sebagai Princeps. Jabatan yang sempat dicopot darinya telah kembali usai dia menyelesaikan misinya, mengungkap tabir seorang Miss.
____
"Now, do you want to be my Princess?" Bisik pria itu tersenyum jahil.
Bella lantas menyikut perut Bara karena malu. Hal tersebut membuat Bara semakin senang melancarkan aksinya meskipun mereka masih berada di antara anggota Arcanus. Upacara masih berlangsung dengan dilanjutkan melantik Zefa sekaligus sambutan atas kembalinya ingatan gadis itu.
"Gimana, Be, mau nggak jadi Princess nya Princeps?" Tawar Bara tak berhenti.
"Sssttt, diem. Acaranya masih berlangsung." Gadis itu meletakkan jari telunjuknya ke bibir. Sebenarnya itu dia lakukan demi menutupi kegugupannya. Bara selalu punya cara membuatnya salah tingkah. Seperti ini, diwaktu yang sangat tidak etis untuk acara romantis.
Jangan heran mengapa Bella kembali bersama Bara. Karena ada cerita lucu dibalik pertengkaran mereka berdua. Tepat setelah mengatakan kalau dia ingin Bella bahagia, sore harinya cowok itu tiba-tiba muncul dikediaman Violence.
Layaknya sikap Bara yang tengil, dia merengek pada Violence dan memohon izin agar diperbolehkan bertemu Beauty-nya. Violence yang masih dalam suasana suka cita dipertemukan dengan anak kandungnya hanya mengangguk singkat.
"Be, Kamu di mana? dengerin penjelasan aku dulu!" Teriak Bara tanpa sopan santun saat tiba di dalam sana. Dia juga meninggalkan Tante Violence begitu saja usai mendapatkan izin. Tipikal anak yang tidak tahu terimakasih. Dikasih hati minta jantung.
Bella yang saat itu merenung di kamar, otomatis terperanjat mendengar suara kekasihnya. Dengan tanpa menunggu lama lagi, diapun berlari ke bawah untuk menemuinya. Detik itu juga Bara lantas menarik tangannya untuk bisa mendekap erat tubuh Bella, seakan tidak mau terpisahkan. Violence hanya menyaksikan tanpa mau bertanya lebih, karena itu masalah anak muda iapun memutuskan untuk pergi dari sana.
Bella masih dengan wajah bingungnya tidak membalas pelukan itu. Tadi Bara menyuruhnya untuk melupakan dia tapi sekarang kenapa tiba-tiba jadi begini?
"Maafin aku. Tadi aku cuma bercanda kok, kita nggak akan putus. Aku mau sama kamu terus, Be. Aku juga sangat mencintaimu." Ungkapnya dalam pelukan tersebut.
Gadis itu hanya bisa terdiam kebingungan. Masih berusaha mencerna kalimat yang dia dengar. Ini beneran Bara yang tadi bersikap dingin padanya? Rengekannya serta nada suara memohon tersebut terdengar menggemaskan ditelinga. Tapi, apa yang membuat Bara tiba-tiba berubah lagi seperti sediakala?
"Please, bilang lagi kalau kamu cinta sama aku, Be. Aku tadi cuma akting, kok. Nggak benar-benar mau ninggalin kamu."
Cowok itu bahkan sempat berlutut karena belum mendapatkan jawaban apapun dari Bella. Dia bahkan memeluk kaki gadis itu seraya memelas lengkap dengan puppy eyes. Hal yang masih membuat Bella keheranan bukan kepalang.
Ternyata marahnya Bara dan semua sikap dinginnya itu hanyalah akting. Bara sangat aneh! Untuk apa juga dia melakukan semua itu. Sekarang dia juga yang malah ketar-ketir takut ditinggalkan sungguhan oleh Beauty-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tristis (TAMAT)
Mystery / Thriller( BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA) 🏅Rank 1 #murung 🏅Rank 2 #Toxic 🏅Rank 3 #psychokiller 🏅Rank 2 #Latin 🏅Rank 1 #Riddles Arabella Milanello, cewek yang dijuluki semua orang sebagai cewek cupu, korban bullying yang membalut sejuta luka dengan seny...