Day 19 - Jendela Duniaku

16 2 2
                                    

Aku menyukai jendela. Kau pasti pernah melihat sesuatu dari jendela. Hanya dengan membuka jendela, kau bisa melihat apa yang ada di luar tanpa harus ke luar rumah. Mungkin taman bungamu, kucing yang sedang bermain di halaman, atau adikmu yang menggendong tas merahnya menuju ke sekolah. Jika aku memiliki rumah sendiri, aku akan membuat jendela yang sangat besar di kamar tidurku.

Lebih dari menyukai jendela, aku sangat menyukai buku. Bagiku kalimat 'buku adalah jendela dunia' tidaklah dibesar-besarkan, justru kalimat itu pas sekali. Buku memanglah jendela dunia. Hanya dengan membaca buku, kau bisa tahu keadaan di suatu tempat walau belum pernah ke sana. Mulai dari taman bunga tulip di Belanda, taman hiburan yang seru dan menegangkan di Disneyland Paris, hingga taman laut di Bunaken Indonesia.

Tak terbatas pada dunia nyata, dunia imajiner yang sangat ajaib pun bisa kau rasakan. Kau ingin melihat dunia yang ditinggali oleh anak-anak yang tak bisa menua? Kau bisa membaca buku berjudul Peter Pan karya J.M Barrie. Percayalah, kau akan tercengang melihat petualangan Wendy dan Peter Pan di Neverland. Kau akan mengagumi peri bernama Tinker Bell yang usil, tertawa melihat buaya yang berbunyi seperti detik jam, dan ketakutan melihat tangan kait Kapten Hook si bajak laut. Itu baru satu buku, kau harus membaca betapa ajaibnya petualangan Alice di Underland dalam buku Alice In Wonderland karya Lewis Carroll.

Kenapa bisa melihat hanya dari kumpulan huruf di buku? Wah, pertanyaanmu benar-benar cerdas. Kuberi kau sebuah rahasia. Banyak penulis hebat yang bisa membuat imajinasimu membayangkan isi buku itu dengan akurat. Setelah kau membaca Peter Pan, coba sebutkan ciri-ciri Tinker Bell. Kau dan aku akan sepakat bahwa Tinker Bell adalah peri kecil, berbaju hijau, sayapnya berkilau setiap terbang karena debu peri, dan bersuara seperti lonceng. Ajaib, bukan?

Bukan hanya jendela, buku juga bisa menjadi guru pribadimu. Tentu yang kumaksud adalah buku di toko buku yang berjudul Cara Membuat Bunga Mawar Dari Kain Flanel atau Teknik Berhitung Aritmatika. Kuharap setelah ini kau tidak berburu Buku Sihir Pipiyot atau Buku Sihir Mimi Hitam karena hanya akan berakhir dengan mengubah gagak hitam kesayanganmu jadi kodok atau meledakkan kuali sihirmu yang berharga. Kuberi tahu ya, Pipiyot dan Mimi Hitam bukanlah penyihir yang sangat hebat.

Jadi, apakah sekarang kau juga menyukai buku sama sepertiku? Wah, rupanya kau malas menumpuk buku di rumahmu, ya. Tenang saja, kau bisa mengoleksi banyak buku elektronik di ponselmu yang canggih itu. Kau tahu? Dulu setiap aku bepergian, aku selalu membawa beberapa buku di ranselku. Beban berat kurasa setimpal dengan hilangnya rasa bosan di perjalanan. Sekarang, aku bisa membawa lebih banyak buku hanya dengan ponsel di genggaman tanganku. Sungguh menyenangkan, sang jendela dunia bisa ikut kemana pun aku pergi.

Mengalir Dalam Riak - Antologi Cerpen dan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang