Day 6 - Takdir Lahir

25 3 0
                                    

Selalu ada
Tangis dan amarah
Sesekali benci
Api menjadi kawan

Temaram hidup membuat murka
Putus asa dalam duka
Tak ada beruntung mencela
Selalu terluka

Muak pada jalinan hidup
Tertawa pada keresahan
Aku meringis pada pilu
Seperti angin merobek layar

Kau harus lihat
aku berusaha syukuri bunga yang lahir di selokan
Berusaha tak benci pada suatu yang kau sebut cinta
Tapi aku hanya meratapi raga

Aku butuh kau saat itu
Tapi kau hanya ilusi
Berpura-pura diksi
Tapi membatu

Kau!
Harus lihat.
Bagaimana aku berusaha tak ingat
Agar tak mundur dan menghardikmu

Aku sudah di sini
Tak lagi butuh kau
Atau pun hati untuk diisi
Cinta hanya kata lampau

Sialkah bunga?
Saat ia lahir di selokan
Kupu-kupu tak menghampirinya
Tikus menertawakannya

Bunga ingin mekar
Seperti bunga lain di taman
Tapi mereka memiliki semua
Bunga hanya memiliki dirinya

Sialkah bunga?
Karena lahir di selokan
Kupu-kupu meragukannya
Tikus menarik ke bawah

Bunga menjadi bukti
Selokan memberi pelajaran
Maju tak berhenti
Aku kan jadi tak terlupakan

Mengalir Dalam Riak - Antologi Cerpen dan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang